Lie; 2 : you

178 30 20
                                    

***

"Mingi.. hey, bangun."

Suara seorang gadis yang berusaha membangunkan Mingi yang masih tertidur itu, namun upayanya belum juga berhasil. Ia tetap berusaha untuk membangunkannya.

"Hey, bangun, sarapan sudah siap."

Perlahan, Mingi membuka matanya dan langsung mengetahui sosok gadis yang membangunkannya itu. Gadis tersebut tersenyum manis.

"Mirae—"

"Ini udah jam sembilan pagi dan kamu harus bangun! Ayo! Ibuku sudah menyiapkan sarapan untukmu." Gadis itu, Mirae, menarik tangan Mingi dari balik selimut.

Mingi bangkit dari tidurnya, sehingga membuat selimut yang awalnya menutupi tubuhnya kini terlepas bebas dan menunjukkan tubuh Mingi tanpa sebenang kain pun.

"Oh Tuhan!" Sontak, Mirae berbalik dan menutup matanya. Wajahnya memerah.

Mingi terkekeh. "Tenang, aku pakai celana panjang, lagian kenapa sih? Kamu kan juga sering bangunin aku, liat aku ga berbaju kalo tidur."

"I-iya, t-tapi tetap aja, i-ini terasa aneh bagi ku."

Mingi hanya menggeleng pelan sambil tersenyum. Choi Mirae, teman masa kecilnya yang menemaninya dari Mingi kecil hingga saat ini. Bahkan ia dan keluarganya sudah seperti keluarga kedua bagi Mingi.

Mirae berjalan menuju lemari pakaian Mingi untuk mengambilkannya baju. "I-ini, di pakai, lalu turun kebawah ya." Mirae memberikan baju kepada Mingi tanpa melihat kepadanya sekalipun. Karena saat ini kondisi Mingi yang sedang bertelanjang dada.

"Haha, kamu lucu." Ujar Mingi sambil memasang bajunya. Sementara itu, wajah Mirae yang masih merah padam.

"O-oh iya, tadi pagi Soojin datang kerumah mencarimu, tapi kamu masih tidur, jadi dia memintamu untuk menemuinya nanti di cafe." Jelas Mirae.

Senyuman Mingi langsung mengembang setelah mengetahui bahwa kekasihnya datang mencari dirinya. "Baiklah, terima kasih Mirae."

Mingi bergegas turun ke lantai bawah untuk sarapan, sementara Mirae masih terpaku di ambang pintu kamar Mingi.

Ayolah Choi Mirae, apa yang kamu harapkan darinya? Dia sudah berpacaran, dan kamu juga tidak mau kan di cap sebagai pelakor? Bangun Choi Mirae!!

***

Selesainya Mingi sarapan, ia bergegas mandi dan bersiap-siap untuk menemui kekasihnya itu, di lain sisi, terlihat Mirae yang masih terduduk di kursi meja makan sambil memainkan sarapannya dengan muka datar. Ia sedang memikirkan sesuatu.

"Mingi-ya, kamu mau kemana nak?" Tanya ibunda Mirae, yang dimana sudah Mingi anggap sebagai ibu keduanya yang menggantikan ibu kandungnya yang sudah lama meninggal.

"Aku mau menemui Soojin, bu."

Mingi bergegas mengambil hpnya lalu berpamitan kepada ibunda Mirae dan Mirae itu sendiri.

"Aku duluan bu." Mingi mengecup pipi sang ibunda Mirae. "Duluan Mirae." Dan tak lupa ia juga mengecup pucuk kepala Mirae.

Tidak ada reaksi dari gadis itu setelah di kecup pucuk kepalanya oleh Mingi, karena ini adalah hal yang sering terjadi setiap kali Mingi akan pergi keluar rumah. Jadi Mirae maupun ibunya tidak perlu merasa heran lagi.

Gadis itu tak berhenti-hentinya menghentakkan jari-jarinya ke atas meja cafe, tanda sedang menunggu seseorang yang belum juga kunjung tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu tak berhenti-hentinya menghentakkan jari-jarinya ke atas meja cafe, tanda sedang menunggu seseorang yang belum juga kunjung tiba. Ia cemas jika seseorang tersebut lupa akan janjinya.

Tak berselang lama, ia merasa ada seseorang yang tiba-tiba menyentuh pucuk kepalanya. Sontak saja ia berbalik untuk mengetahui siapa sosok yang dengan beraninya menyentuh pucuk kepalanya.

"Yoon Soojin? Ku kira siapa." Ucap seorang pria sambil terkekeh.

"Ah sial, aku kira siapa, lain kali di tegur kek. Kebiasaan, dasar Jeong Yunho."

Yunho tertawa kecil. "Lagi nungguin siapa? Mingi?"

"Tuh udah tau." Soojin menyeruput jus jeruknya. Yunho hanya mengangguk paham.

"Ekhm. Omong omong, Yunho, tentang—"

"Ah sebentar Soojin, sebelum kamu melanjutkan ucapanmu, aku sudah tau apa yang akan kamu ucapkan." Ucap Yunho dengan ekspresi yang berubah menjadi serius. "Jawabanku masih tidak."

Soojin tersentak, lalu tertawa. "Kamu udah pikirin baik-baik? Ayolah Yunho, lagian kamu tidak lihat aku? Hey. Ini aku loh, bukan gadis lain."

"Yoon Soojin. Aku heran padamu." Yunho sedikit menaikkan nada suaranya.

"Heran bagaimana?"

Yunho terdiam, ia menatap kedua mata milik Soojin, seakan ia sudah memberikan jawaban melalui kontak mata tersebut.

"Sampai kapan kamu akan berbohong pada dirimu sendiri, dan kepada Mingi?"

Soojin terdiam. Ia tak menyangka bahwa Yunho akan bersikap seperti ini kepada dirinya. 

"Aku minta maaf, tetapi jawabanku tetap Tidak." Lanjutnya.

Entah apa yang ada di dalam pikiran Soojin belakangan ini, ia bahkan berpikiran untuk mengambil hatinya kembali dari Mingi, dan menyerahkannya ke seseorang yang lebih pantas ketimbang Mingi.

Cring!

Tak berselang lama, Mingi tiba di cafe dengan senyuman yang mengembang. Pria itu berjalan menuju Soojin dan bersiap untuk memberikannya satu kecupan di pucuk kepala.

"Hai sayang."

Mingi tak menyangka, ternyata tidak hanya mereka berdua di cafe, terdapat Yunho yang juga ikut serta menemani mereka berdua.

"Yunho!"

Mood Yunho seketika berubah 180 derajat setelah melihat wajah sahabatnya itu. "Yooo Mingi."

"Kenapa kesini?"

"Ngga, tadi gue ga sengaja lewat di sekitaran sini, terus ga sengaja ngeliat ada Soojin di cafe, langsung gue dekatin dia." Jelas Yunho.

Soojin masih hanyut dalam pikirannya, tak lama kemudian, ia bangkit dari tempat duduknya lalu mengajak Mingi keluar dari cafe.

"Yuk sayang." Soojin berdiri dan langsung memeluk Mingi. Ia menatap Yunho dengan penuh harapan, namun Yunho masih memberikan tatapan yang sama.

"Kita duluan ya."

"Iya Gi."

Mingi dan Soojin keluar dari cafe bergandengan tangan. Sementara itu di lain sisi, Yunho yang menyaksikan keserasian mereka dari belakang hanya bisa tersenyum.

Belum saatnya Soojin, kamu masih membutuhkannya.

Belum saatnya Soojin, kamu masih membutuhkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hayoloh :")

[✔︎] 𝐒𝐡𝐨𝐫𝐭 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬[𝐎𝟐]-𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭 𝐋𝐢𝐞𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang