7. Sadar

10 0 0
                                    

"Apa mau Lo!?"

ucap Fani, karena ia tau betul kalau Okta ingin mengetahui sesuatu darinya

"Kok Lo pergi gitu aja sih?"

Tanya Okta bingung

"Sorry gue gk punya banyak waktu"

Ucap fani, lalu berbalik meninggalkan okta. Okta tidak mencegah dia pikir masih banyak waktu untuk mencari tau semuanya, ia tidak memperdulikan Fani, Okta lebih memilih kembali ke kantin menghabiskan makanan nya  belum habis.

***

S

ebuah mimpi yang menariknya kembali terbangun dari tidurnya yang panjang, sebuah dorongan yang memaksanya keluar dari dunia yang memang belum pantas untuknya, tidur yang pulas tanpa ketenangan di dalamnya memaksa untuk bisa bangkit lagi, menerima semua yang telah lalu dengan ikhlas dan lapang dada, walau masih terasa sakit di hatinya. Pelan pelan jari jemarinya sedikit bergerak, matanya berusaha untuk terbuka, mengumpulkan nyawa yang mungkin telah lama hilang demi semua orang yang terus mendukungnya untuk bangkit.

"Maaa..."
Ucapnya lemah, Yola yang sedari tadi duduk di samping tempat tidur Nara sedikit terkejut

"Naraaa"
Ucap Yola pelan, lalu langsung memeluk putri semata wayangnya itu, cairan bening mulai mengalir di pipinya, ia sangat bahagia karena putrinya itu telah sadarkan diri, Yola memeluknya cukup lama seakan sangat rindu tidak bertemu selama bertahun tahun, ia sangat merindukan putrinya, bagaimana tidak Yola sangat menghawatirkan Nara..

"Mama rindu kamu sayang.."
Ucap Yola lagi masih memeluk Nara..

Segini dulu gais lagi sibuk hehe
Semoga suka:)
Sorryyyyyyy

ALVINNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang