Chapter 2

458 9 9
                                    

Naruto dan Hinata mendatangi rumah sakit tempat mereka meninggalkan Boruto.
"Boruto sudah tidak di sini lagi. Ada seseorang yang mengadopsinya".
"Apakah mereka orang baik?", tanya Naruto.
"Mereka oang baik. Mereka berjanji akan membesarkannya".

Naruto dan Hinata hanya diam saja.
"Boruto maafkan tou-san. Tou-san sudah gagal. Aku harap ini yang terbaik".
"Boruto maafkan kaa-san nak".

Seorang anak berambut kuning bermain bersama saudaranya.
"Boruto kau ini semangat sekali", kata Sarada.
"Boru kan selalu ceria Sara-nee", kata Boruto riang.

Sasuke dan Sakura menghampiri mereka.
"Wah kalian sepertinya sedang gembira sekali", kata Sakura.
"Boruto seperti tidak cepat lelah Mama", kata Sarada.

"Um.. tou-san bisakah kita bicara sebentar?", tanya Boruto.
"Tentu...", kata Sasuke ramah.

"Tou-san kenapa ya aku berbeda dengan kalian semua?", tanya Boruto bingung.
"Kau itu anak kami Boruto".
"Tapi kenapa aku punya rambut kuning dan mata biru?".
"Sebenarnya kami mengangkatmu sebagai anak Boru. Kami tak tega kau sendirian tanpa orang tua".

"Hiks hiks kenapa aku dibuang?". Boruto mulai menangis. "Apakah aku anak pembawa sial?".
"Kau bukan anak pembawa sial Boruto". Sasuke lekas memeluknya.
"Hiks hiks aku dibuang. Aku tak aka  memaafkan mereka hiks hiks".

Sarada dan Sakura berusaha menenangkan Boruto.
"Kau tetap anak kami nak. Biarpun kau tidak sedarah dengan kamk", kata Sakura. Semuanya lalu memeluk Boruto.

TBC...

Duh NaruHina kena zonk nih gara - gara akal - akalam RSnya.
Tapi Boruto begitu bahagia dengan keluarga barunya.
Apakah NaruHina mau terima kenyataan?

Read and Comment, Please!

London BorutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang