🌸 BAB 2 🌸

13K 469 5
                                    


"Andai kau tahu cara yang telah kutempuh
demi mendapatkan utuhnya hatimu
Sampai sampai kupertaruhkan hidupku, cintaku, jiwaku...

Semoga kau mengerti aku dan perasaan ini
Harusnya kau sadari betapa besar cintaku ini..."

Republik-
Aku dan perasaan ini

🌸
🌸
🌸

Setelah selesai menghabiskan makan malam, kini mereka bertiga tengah berkumpul di ruang keluarga. Aira dan Arga memang slalu menyempatkan waktu untuk mengobrol atau sekedar nonton tv bersama putrinya.

Aruna yang duduk dibawah sambil memakan brownis buatan Aira tadi siang kembali menoleh kebelakang, dia berdecak saat melihat papa nya yang begitu manja dengan mama nya.

"Oh ya ma,, liburan nanti kita mau pergi kemana?"
Tanya Aruna yang kini sudah berpindah posisi duduk diantara orang tuanya, bahkan kini anak itu sudah meletakan kepalanya di pangkuan Aira yang mana sebelumnya itu adalah posisi Arga yang tadi di rebutnya secara paksa..

Melihat tempat favoritnya yang di sabotase oleh Aruna, Arga tersenyum  sambil mengusap sayang kepala Aruna. Dia yakin sedari tadi putrinya itu pasti merasa kesal karena sudah diabaikan.

"Loh koq nanya mama, emang kamu kepingen liburan kemana?" Tanya Aira balik pada putrinya

"Aruna gak tahu mah, bingung mau kemana.." ucapnya berhenti saat dia menerima suapan dari papa nya, setelah merasa brownis sudah tertelan semua Aruna kembali melanjutkan ucapanya
"Tadi di sekolah Ziezie sih nawarin suruh ikut dia ke London jenguk kak Rakandaru mah"

"Ide bagus tuh,, nanti kamu ikut liburan Ziezie ke London terus nanti papa sama mama bisa liburan berdua deh"

"Hiihh papa koq gitu sih"
Melihat putrinya yang cemberut Arga semakin ingin menggoda putrinya

"Mah Aruna gak mau ditinggal sendiri" rengeknya pada Aira

"Sayang kita nanti liburan ke Korea yuk itung itung Honeymoon, berdua aja Aruna gak usah di ajak" Arga sudah tidak bisa menahan tawanya saat melihat wajah Aruna yang memerah menahan tangis campur kesal.

Aira hanya bisa menggelengkan kepala melihat suaminya yang semakin gencar menggoda putrinya, kalau di diamkan nanti sebentar lagi Aruna pasti akan menangis.
Aruna memang jarang dia tinggal sendiri, dari kecil saat dia dan Arga pergi Aruna kecil juga pasti mereka bawa.

"Kak Arga.!" Tegurnya pada sang suami yang di balas tawa kencang oleh Arga

"Sepertinya liburan ke London bukanlah ide yang buruk, kita kan belum pernah kesana, kalau menurut kamu gimana mas?"

"Boleh juga, tapi...." belum sempat menyelesaikan ucapanya tiba tiba ponselnya berbunyi tanda ada panggilan masuk, saat melihat siapa orang yang menelponya Arga langsung berdiri dan berpamitan untuk mengangkat telepon di luar.

Aira sedikit heran pada suaminya, sejak kapan Arga berpamitan untuk mengangkat telepon. Biasanya sepenting apapun telepon yang masuk suaminya itu pasti akan mengangkatnya di depan dirinya dan tidak perlu menghindar seperti tadi.
Apalagi dia sempat melihat raut terkejut suaminya saat mengecek panggilan telepon tadi.

Dear My (Ex)HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang