Part 2

31 9 0
                                    

Part 02

"Oh. Muhammad! I'll never leave your way."

Akhiran mereka melantunkan lirik tersebut secara bersama-sama dengan kompak, setelah itu tepuk tangan membahana di koridor kelas XII.

"Lagi Ris! Lagi!"

"Ayo lagi dong! Lagu So far away, milik Avenged Sevenfold. Dong!"

"Seru banget gila! Ayoo lagi Ris!"

Saat lagu pertama selesai dinyanyikan, siswa maupun siswi dari kelasnya dan kelas sebelah pun bersorak meminta Harris untuk bernyanyi kembali, tidak lebih tepatnya agar Harris mengiringi mereka bernyanyi.

Bahkan mereka sampai ada yang request dan itu membuat Harris bingung mau lanjut atau udahan.

Tau tidak? Entah kenapa, mood nya yang awalanya buruk, kini makin baik. Hanya karena teman-temannya yang berhasil membuat dirinya merasakan senang.

Harris bergumam, cowok itu berpikir lagu apa yang akan dinyanyikan kembali.

Kemudian Harris memainkan gitarnya sebagai awalan lagu, alias intro. Mereka semua terdiam mendengarkan lagu apa yang akan Harris nyanyikan.

"A lonely road, crossed another cold state line.."

"ADA APA INI?!" Mereka yang awalnya akan ikut bernyanyi kembali mengatupkan bibirnya saat mendengar teriakan yang membahana bagaikan petir di siang bolong.

Dan membuat teman-teman kelasnya dan kelas sebelah yaitu XII IPS 2 langsung berhamburan masuk kedalam kelas. Seketika koridor menjadi hening kembali, karena semuanya bubar. Tapi..

Tak terkecuali Harris dan antek-anteknya. Mereka masih terdiam. Dengan Harris yang masih memegang gitar, dan ke enam temannya terdiam—Isa, Uzzy, Farez, Islan dan Devan— bahkan mereka berlima menatap ke satu objek dengan tatapan seperti menatap pisang.

Sedangkan Shadam dan Harris menunduk karena tatapan guru killer yang kini berdiri menjulang di hadapannya yang membuat Shadam dan Harris seperti di kuliti.

"Kalian! Cepat masuk!" perintah bu Daya yang postur tubuhnya gendut, sambil berkacak pinggang.

Harris dan Shadam langsung ngacir terlebih dahulu untuk memasuki ruang kelas mereka, sedangkan Isa, Uzzy, Farez, Devan dan Islan mereka masih menatap sosok yang berdiri menjulang di hadapan mereka.

Bu Dayu mengambil tong sampah yang masih kosong di sampingnya kemudian menggebrak membuat mereka berlima tersentak kaget.

Mereka berlima mengerjap-ngerjapkan matanya dan kini pandangannya fokus ke arah bu Dayu.

"Kalian nggak mau masuk?! Okeh. Ibu tak akan segan-segan buat ngehukum kalian!" kompak mereka berlari memasuki kelasnya dan mengambil posisi duduk manis.

Bu Dayu memasuki kelas XII IPS 1, dan suasana hening seketika.

Harris yang berada di belakang terus menatap guru yang sekarang sudah berdiri di depan tidak sendirian. Ada sosok lain yang berdiri disamping guru killer itu.

Pandangan Harris dan orang itu bertubrukan, ada sebuah perasaan seperti apa. Entah Harris saja tidak tahu apa itu.

Kemudian Harris beralih menatap bu Dayu yang dari gerak-geriknya akan memulai pembicaraan.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!"

"Wa'alikumussalam warrahmatullahi wabarakatuh!" jawab murid kelas XII IPS 1 dengan kompak.

"Ehem. Ehem. Cek. Cek. 1..2..3.." Bu Dayu mengecek suaranya sebelum memulai berbicara, dan itu membuat murid-muridnya memutar bola matanya malas.

Kebanyakan gaya nih guru. Batin Harris geram.

Love Who You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang