Part 7

15 6 0
                                    

Part 07

Alin mengaduk bubur nya, gadis itu sedang duduk diatas sofa yang ada di kamar Harris tanpa memedulikan ketiga makhluk yang masih setia menatap dirinya, dia tetap melanjutkan sesi makannya.

Isa dan Uzzy duduk di sampingnya, sedangkan Harris masih setia berbaring.

"Udah gue bilang, gue bukan pisang!" kata Alin yang merasa jengah, kemudian dia menyuapkan sesendok bubur kedalam mulutnya.

"Lo kira kita monyet apa?" balas Isa sinis, kemudian cowok itu menatap kearah lain.

"Emang iyah."

Malas berdebat, Isa dan Uzzy memutuskan untuk melanjutkan aktivitas mereka yang tertunda. Sedangkan Harris masih menatap Alin tanpa berkedip.

Alin merasa risih ditatap seperti itu, kemudian gadis itu menghentikkan makannya dan menatap Harris dengan datar.

"Kalau mau tuh bilang, ngga usah gengsi," sindir Alin membuat Harris tersentak.

"Sorry, nih ya. Gue juga bisa bikin sendiri," jawab Harris membuat alis Alin terangkat sebelah, tau sendiri apa makna ekspresi itu.

"Gue sangsi kalau lo bisa masak makanan sendiri," kata Alin meremehkan kemampuan Harris dalam memasak yang bisa dikatakan lumayan itu.

"Lo remehin gue?" Alin tersenyum miring mendengar pertanyaan Harris yang tidak perlu dijawab, karena siapapun dapat menyimpulkan hanya dengan mendengar nada bicaranya saja.

"Oke, gue buktiin." Harris menyingkap selimutnya dan hendak turun dari tempat tidurnya.

Alin bangkit dan mendorong tubuh cowok itu agar kembali berbaring "Ngga usah sok kuat!" Harris yang memang tubuhnya masih agak lemah terbaring kembali.

"Nih. Gue kasian liat muka lo yang udah kayak mayat gitu," ucap Alin sambil menyodorkan mangkuk yang berisi bubur yang tadi sudah dia makan setengah.

Harris masih terdiam, hingga Alin mengambil inisiatif untuk memaksa cowok itu agar membuka mulutnya. Gadis itu duduk di samping Harris dan dengan perilaku yang tidak ada manis-manis nya, Alin menyuapkan buburnya kedalam mulut Harris tentu dengan paksaan.

Uzzy dan Isa mencuri pandang pada mereka berdua, Uzzy cekikikan sendiri melihat itu sedangkan Isa mendengus kesal karena dia melihat adegan live drama yang sering teman cewek kelasnya tonton. Sedangkan dirinya tidak pernah merasakan seperti itu. Miris.

"Uhh.. Co cwiit," ledek Uzzy masih asik dengan stik PS nya. Namun, perkataannya tidak digubris oleh Alin dan Harris. Mereka masih asik dalam adegan yang mereka tontonkan.

"Ck. Masih ada orang! Ga peka banget sih disini ada yang jomblo, Woy!" kata Isa menyambungi ucapan Uzzy. Cowok itu juga masih fokus pada layar yang menampilkan game balap milik Harris.

"Lo mau?" tanya Alin pada Isa membuat cowok itu menghentikkan permainannya dan Isa langsung bangkit berjalan mendekati Harris dan Alin berada.

"Mau. Aaaaa..."

"By, lo suapin tuh calon suami lo, kata lo dia itu ganteng, lucu, imut. Tuh suapin," ucap Alin menatap kepintu yang tidak ada siapapun. Dan itu membuat bulu kuduk Isa berdiri, sedangkan Harris dibuat bingung oleh gadis aneh itu.

Uzzy ikutan nimbrung, seketika atmosphere berubah menjadi mencekam. Mereka mulai paham maksud Alin, Isa langsung beringsut mundur kembali ke tempat semula. Seketika suasana menjadi lebih mencekam, dari sebelumnya.

"Setan lo!" teriak Isa langsung membuat Alin tertawa terbahak-bahak. Baru kali ini dia tertawa begitu lepas, sebelumnya dia sangat jarang tertawa semenjak keluarganya tidak seperti dulu lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Who You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang