B.{bab 13}

197 64 12
                                    

Ku awali semua dengan kata bismilah
Tamara Audry Cantika💕


  Sudah 1tahun lamanya mara tidak kunjung menunjukan senyum dan cerianya. Mara selalu murung dan banyak melamun
Kantung matanya menghitam,rambut acak acakan dan penampilan yang sangat meprihatinkan.

Banyak diantara teman-temanya yang berusaha untuk menghidupkan nyawa yang melayang tak tentu arah mara, namun hasilnya nihil. Tak sedikit teman teman mara yang julid dan mengusik nya.

Mara tetap mara, tak peduli dengan keadaan di luaran sana.
Mbak cinta dan mbak dinda selaku tetangga baik mara sangat kuatir. Bagaimana tidak khawatir, mara jarang makan, jarang mandi dan jarang berkomunikasi dengan orang di luaran sana. Raganya hidup tetapi nyawanya seperti mati.

Setiap sore mara selalu pergi ke tempat dimana ia akan menangis dengan puas, berteriak dengan keras, dan bercerita entah dengan siapa.

Seperti hal nya sore ini.
Sore yang indah, matahari yang menyinari bumi akan tenggelam di gantikan oleh kelam dan gelapnya malam.

Mara menangis dengan keras, menjerit dan merintih.

"Lo tau ngak, setelah lo pergi dari gue? Lo tau ngak gimana sakitnya hati gue. Gue sakit, gue sedih, gue takut, dan gue marah. Gue kecewa sama diri gue sendiri. Gue pengen banget peluk lo. Gue sendiri di bumi. Coba aja gue punya roket. Pasti gue bakal nyusul lo di planet mars,hahaha gue udah ngak waras deh kayaknya"

"Gue gak waras dan hampir gila karena lo"
Mara kembali menangis dan melempar batu demi batu.

Setelah puas menangis dan terlihat capek. Mara tertunduk memeluk lututnya.
Meredam rasa sesak di dada yang kian mencuat dan terasa berat.

Setelah dilihatnya hari mulai menggelap, mara melangkah untuk kembali ke dunia yang menurutnya jahat.

Sebelum benar-benar melangkah pergi, mara berdiri melihat getir rumah pohon yang sudah mulai lapuk dan usang.

"Gue pamit ya, besok gue janji bakal ke sini lagi. Di sana gue sendiri, semua jahat. Cuma lo yang baik"

"Lo ngak sendiri kok, gue bakal selalu ada buat ngelindungin lo"

Mara si buat kaget sekaligus binggung dengan suara lelaki yang menurutnya sangat asing

Karena sangat penasaran, mara berbalik dan bola matanya membesar.

"Valdyo" Kata Mara kaget

Valdyo,masih inggat valdyo?
Ya dia lelaki setengah waras yang mengotori seragam mara karena genangan air di jalan dan murid baru plus teman satu kelas mara

Mara merasa binggung, mengapa valdyo bisa ada di sini. Ditempat rahasia yang sengaja mara sembunyikan dari publik

Dan ya, mara tidak pernah merasa dengan dekat dengan sosok laki laki bernama valdyo.

Mara hanya sebatas mengenal, bertegur sapa pun ia tak pernah.

Dan apa kata valdyo barusan??

Mara ngak bakal sendiri?

Dia bakal lindumgin Mara?

TamaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang