Cowok Misterius

7.9K 83 13
                                    

Monumen Nasional

(1)

Semenjak hubunganku dengan Alvino berakhir. Aku masih sulit untuk move on. Aku memilih jomblo daripada hatiku nelangsa. Dan memang pendapat teman-teman itu benar bahwa gay itu tak ada yang setia. Mereka lebih mengutamakan nafsu sesaat daripada cinta yang rumit.

(2)

Just for fun, seolah slogan yang aman buat menghindari sesuatu yang bernama sakit hati. Dan mungkin inilah pilihan yang tepat buatku untuk memulai gerakan move on. Setidaknya aku bisa membuat bahagia buat diriku sendiri karena Because tak pernah Never.

(3)

Randy ... adalah cowok yang kukenal beberapa hari yang lalu lewat aplikasi sosial media chating khusus kaum pelangi. Dan malam ini dia mengajakku ketemuan di monas. Aku menyetujui pertemuan ini. Bukan karena aku suka sama Randy, tetapi cuma sekedar cari happy.

(4)

Yess ... tiba saatnya aku berjalan menuju monas. Biasa pakai transportasi umum Bus Transjakarta. Lumayan cukup lama aku menunggu bus di halte, sampai terasa pegal kakiku. Hingga akhirnya tiba juga bus yang dinanti.

Well ... aku pun naik bus ini. Dan sudah penuh sesak. Seperti pepes ikan. Beraroma macam-macam.

(5)

Penumpangnya berjejalan, dan aku berdiri dekat pintu. Bus ini berhenti di halte berikutnya, saat pintu terbuka beberapa penumpang turun . Kemudian ada juga beberapa penumpang yang masuk. Ada salah satu dari mereka yang jadi pusat perhatianku. He is a man.

(6)

Cowok itu melirik ke arahku. Namun aku buru-buru memalingkan mukaku, karena aku tak mau ketahuan kalau aku sedang memperhatikannya. Jujur sih, dia memiliki tampang yang biasa saja, tetapi penampilannya cukup good looking dengan style ala-ala korea kekinian. Oke deh.

(7)

Duh ... kenapa aku jadi curi-curi pandang terus ke arahnya. Meskipun aku tahu dan mengendus aura ke-Gay-an pada cowok ini, tetapi aku tidak mau kelihatan Gay yang gatel. Jadi sebisa mungkin aku tetap cool dalam bersikap.

Hmmm ... dia turun di sebuah halte.

(8)

Aku masih memperhatikan cowok itu, karena aku ada maksud tertentu ,1..2..3.... Yups ... dia membalikkan tubuhnya dan menoreh ke arahku. Dan itu berarti Gay Radarku tidak pernah salah. Dia memang senasib dengan aku. Ah ... sudahlah, cukup tahu saja. He was gone!

(9)

Next Stop halte Gambir. Aku harus siap-siap turun. Bus berhenti. Aku pun turun. Aku meraih ponselku dari saku celana dan mau memberitahukan Randy bahwa aku sudah sampai lewat aplikasi BBM. PING!!! ... pesan terkirim, status delivery (D). Tunggu di-read (R).

(10)

Sekian lama menunggu akhirnya BBM-ku di-read (R) juga. Dan dia langsung membalasnya, "Aku di dekat patung kuda."

"Ok!"

"Aku pakai jaket merah, kalo Herio pakai baju apa?"

"Kaos putih!"

"Siip...."

Aku pun bergegas menuju patung kuda dan mulai berburu Red Jacket.

Aku pun bergegas menuju patung kuda dan mulai berburu Red Jacket

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Coretan Nakal HerioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang