Assalamualaikum wr wb
Hai^^
Maaf ya aku update atau revisinya lama, semua itu gara gara sekolah online dan mood yang suka up and down.
Jadi jarang update ceritaku yang baca jadi menurun, jujur aku nyesel banget nggak bisa update kayak dulu, rasanya itu kayak ada yang salah gitu.
Sekali lagi maaf ya:'(
Jangan lupa Vote, Coment and Share yaa.
SELAMAT MEMBACA
*****
MOS selama tiga hari bukanlah masalah bagi Rissa, tiga harinya ini dilalui dengan sangat muda. Tak ada omelan dan tak ada hukuman dari kakak klas yang menurutnya sangat menjengkelkan.
"Rasanya kayak bukan MOS," gumam Rissa lega.
Rissa berjalan dari ujung kamarnya menuju kedepan cermin, ia duduk tenang didepan cermin sambil memandangi dirinya sendiri. Tangan kanannya mengambil lipbam yang berada disebuah wadah make up milik Rissa.
Rissa memutarnya lalu mengoleskan lembut pada bibirnya, ia merasakan bibirnya seperti terkena terpaan yang sangat lembut. Setelah itu ia mengembalikan lipbam itu ketempanya.
"Yaampun, gue baru tahu kalo guesecantik ini," puji Rissa pada dirinya sendiri. Ia meratakan lipbam nya.
"Ya gue tahu gue emang cantik dari dulu, tapi hari ini gue keliatan sangat cantik," ucap Rissa pada cerminan dirinya sendiri.
Rissa mulai mengelus elus cermin itu, tanpa senyum hilang dari bibirnya Rissa berdiri lalu mengambil tas sekolahnya.
Rissa sangat bersyukur akhirnya kini ia terlepas dari cengkraman kakak kakak osis yang menyebalkan. Tapi disisi lain Rissa juga kecewa karena setelah ini ia akan jarang bersama dengan kak Arga.
*****
"Hmmm cantiknya anak Mama, nggak kerasa deh anak Mama udah SMA aja," puji Mama Rissa saat melihatnya turun dari lantai atas.
"Kayak baru kemaren Mama ajarin kamu jalan," ucap Sella-Mamanya Rissa dan Sano.
"Apaan sih Mama lebay deh," tanggap Rissa sambil terkekeh kecil.
Rissa menghampiri Sella lalu duduk disampingnya.
"Mama nggak rela kamu jadi dewasa sayang," ucap Sella sambil mengelus elus puncak rambut Rissa.
"Emang kenapa Ma?" timpal Rissa.
"Kenapa? Karena kalo kamu udah dewasa kamu akan nikah dan langsung ninggalin Mama, Sano juga. trus disini tinggal Papa sama Mama aja, rumah sebesar ini ditinggali berdua? Sepi," jelas Sella, perkataan Sella mulai membuat suasana jadi sedikit sedih.
"Yaudah kalo gitu Rissa mau pinjem alat nya doraemon, alat yang bisa ngerubah semuanya kembali ke sepuluh tahun yang lalu, biar Rissa bisa terus sama Mama, gimana?" tanya Rissa dengan sifat sedikit kekanak kanakanya.
Sella terdiam mendengarkan ucapan Rissa, mimik wajahnya berubah jadi sangat datar, "yaudah kamu makan sarapanya ya, Mama mau jemur baju dulu," ucap Sella mengalihkan pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BALERINA [PROSES REVISI]
RomanceBALERINA [Menari Bersama Pena Kebencian] "Kau tahu itu Rissa..." "Aku rasa kau datang padaku membawa sebuah badai yang akan menghancurkan hidupku, lalu...kau pergi meninggalkanku dengan kehancuranku sendiri." "Kau tak tahu itu kan? tapi aku tahu?" "...