1

58 8 44
                                    

Selamat baca oke.
.
.
.

Gadis cantik yang sekarang duduk diatas meja makan nya sendirian sambil memainkan HP nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis cantik yang sekarang duduk diatas meja makan nya sendirian sambil memainkan HP nya.

"baru jam 7 juga , dan kenapa gue harus sekolah lagi coba , eh gue kan pengen ngerasain SMA ya , seharus nya udah selsai SMP gue SMA aja ya , ini malah kuliah , au ah gelap" monolog nya sendiri sambil melihat lihat instagram.

"gue pergi sekarang deh , yakali most pertama telat , eh kan itu sekolah gue , bodo ah pusing otak gue" kedua kalian berbicara sendiri , bahkan tanpa ada rem pada mulut nya itu.

.
SMA ALDEBARAN
.

Gadis cantik itu pun memarkirkan mobil nya di basement yang banyak berjejer mobil-mobil mewah , setelah parkir , Xian pun mengambil tas nya yang ada di jok sebelahnya tas yang terbuat dari karung beras, ya gadis yang sedari tadi selalu berbicara sendiri itu Xian lebih tepatnya Xian Aldebaran Putri , gadis pemilik mata berbeda warna yang sekarang menginjak sekolah SMA setelah lulus kuliah S3 di Inggris dengan nilai terbaik.

Setelah keluar mobil Xian langsung berjalan dan memasuki lift ,baru saja keluar lift sudah disuguhi matahari yang menyorot dan anak-anak most yang sedang menunggu most dimulai.

"belum mulai kan ?" Xian bertanya pada laki-laki berbadan tinggi tegap dengan wajah tegas.

"belum" jawabnya singkat tanpa melihat orang di sebelahnya.

"oh thanks" setelah mengatakan terimakasih , Xian pun pergi dari lapangan menuju kantin , ya setelah perjalan tadi ke sekolah , perutnya meminta diisi kembali , memang pada dasarnya Xian memiliki hobi makan tetapi tubuh nya selalu ideal.

.
kantin
.

"bi beli baso nya 1 yak" setelah memesan, Xian duduk di meja ujung , dan tangannya memainkan rubik ukuran 5x5 dengan lincah.

"non cantik ini makanannya" ujar bibi penjual bakso tadi , dan apa tadi...bibi itu memanggilnya cantik , padahal dia sudah seperti gembel , rambut diikat 2 dengan tali rapia , memakai topi dari cangkang kelapa yang sudah tua , sendal swalaw , tas dari karung beras , dan nametag yang berada di lehernya dari kardus , serta fotonya yang sedang menaiki odong-odong dan mulut memakan lolipop , tidak lupa penutup mata seperti bajak laut , berpose tangan sebelah berbentuk metal dan tangan sebelahnya lagi memegang lolipop yang digigit ujungnya.

"oh iya , makasih bi" ujar Xian lalu memakan makanannya itu dengan lahap , setelah makan Xian pun balik lagi ke lapangan , karna sudah ada pengumuman bahwa most akan segera dimulai.

Xian POV

Selesai makan , gue langsung balik lagi ke lapangan , sepanjang jalan para kaum adam memandang gue minat , lebih tepat nya memerhatikan sepasang mata gue , dan kaum hawa memandang gue iri , benci , bahkan ada yang seenaknya bilang kalau matau gue ini oprasian , heloww orang secantik gue kenapa harus oprasi coba , bodoh dasar.

Di lapangan gue mulai nyari cowo yang tadi gue tanya waktu baru dateng , dari pada gue kaya orang gila liat sana sini kek nyari induk ayam , mending gue sksd aja sama cowo tadi , dan ketemu , dia ada di barisan paling ujung dan baris paling belakang.

Gue pun jalan ke arahnya dan baris di belakangnya , tangan gue terulur memegang punggungnya dan cowo yang di depan gue berbalik ke belakang sambil menaikan satu alis nya seperti bertanya "apa ?"

"oh salken Xian , lo Alvero ya" ujar gue mulai sksd (so kenal so deket) , sebelum cowo di depan gue jawab , dia malah merhatiin nametag gue lebih tepatnya foto gue , dan mukanya sekarang kayak nahan ketawa.

"ketawa aja kali" sinis gue , dan cowo di depan gue langsung gelagapan , padahal tadi aja sok dingin , dasar cowo aneh.

"oh iya salken Alvero Denendra" ujarnya , sambil menjulurkan tangan , dan gue menyambut uluran tanganya , tangan gue terus di genggam Alvero , dan matanya yang tidak lepas dari retina mata gue.

"ekhmm" karna bosan terus dipandang , gue pun berdeham agak keras , sampai murid-murid most yang lain mengalihkan pandangan nya ke kita , dan Alvero langsung melepas genggaman tangannya.

"eh maaf" ujarnya kikuk lalu berbalik ke depan lagi , sedangkan gue sama sekali gak merhatiin intruksi kaka osis di depan , gue hanya fokus memutar-mutar rubik di tangan gue , sampai suara teguran terdengar di indra pendengaran gue , buat konsentrasi gue buyar seketika , gue cuma mendengus kesal.

"lagi apa lo ?" ukhhh sejak kapan sekolahan bokap gue masukin jalang ke sini , dari pakaian nya yang ketat dan rok nya yang benar-benar pendek , membuat gue jijik liatnya.

"kalo di tanya tuh jawab" ujarnya membuka suara lagi dengan agak membentak.

"kalo punya mata tuh dipake , ga liat apa gue lagi main rubik" bales gue tak kalah teriak , dan bisa gue liat muka cewe itu memerah seperti menahan marah , gue baca nametag nya , namanya Lemin Alexander , oh dari keluarga Alexander ternyata , keluarga yang sekarang menduduki peringkat ke 14 dengan cara licik.

Lemin mulai berjalan mendekati gue dengan dagu yang diangkat ke atas , dan jalan dengan angkuh.

srekk

Rambut yang diikat menjadi dua itu ditarik Lemin hingga kepala gue menengadah ke atas , karna setelah gue balas perkataannya , gue lanjutin main Rubik nya.

"lo berani sama gue HAH" ujarnya dan diakhiri dengan teriakan yang melengking , huhh pulang sekolah kayak nya gue harus langsung ke THT deh , telinga gue sakit coyy.

"jangan deket-deket mulut lo bau" balas gue sambil ngibas-ngibaskan tangan di depan wajahnya , sedangkan murid-murid yang lain mukanya sudah memerah menahan tawa ,sedangkan Alvero hanya memandang gue tanpa ada rasa ingin menolong , dasar laki-laki aneh.

"lo" ujarnya lalu

plak

sekarang sasarannya pipi gue , ya si Lem ini nampar pipi gue sampai topi yang gue pake lepas , setelah menampar gue , dia ngerebut paksa rubik dari tangan gue , dan menginjaknya hingga tak berbentuk , oke kesabaran gue habis.

"udah ?" tanya gue , aura pekat kebencian mulai keluar , mata yang tadi menyorot dengan tenang sekarang berubah menjadi tajam , gue mulai mandang badannya dari atas sampai bawah , "okey Xian kita mulai dari mana dulu" monolog gue dalam hati dengan muka seperti sedang berfikir , "oh kita mulai dari rambut , setelah itu pipi , dan terakhir perut" monolog gue lagi , dan mulai melakukan aksinya

srek
plak
bugh

"selsai" ujar gue , lalu pergi meninggalkan lapangan.
.
.
.
Wkwkwk maaf kalo masih GJ , jangan lupa jejaknya , tqtq.

PluviophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang