Selamat Membaca
.
.
.Mau Absen Dulu yak :v
:
Voment :~)
°
°
°
Tolong katakan pada hujan , Aku merindukan suaramu untuk menutupi tangisanku.
-Xian-}{
Germicik Air hujan , kelas yang hening , jam menunjukan pukul 3 sore , langit yang gelap , serta wajah yang sendu menutupi hari menyenangkannya , Itu Xian , ya Xian.
Jam menunjukan pukul 3 sore , tetapi langit sangat gelap , hujan serta angin kencang sedari pulang sekolah belum berhenti.
"Miss you dad mom" suara lirih Xian mengundang air mata untuk turun , wajah yang sendu serta mata yang sudah bergenang oleh air.
"i'm tirad mom" Air mengalir dari mata biru serta coklat Xian.
Hening.
tuk..tuk..tuk
Suara ketukan sepatu memenuhi indra pendengaran Xian , cepat-cepat menghapus air matanya lalu menoleh ke arah pintu kelas.
"Ayok pulang baby" Jack , ya Jack yang sekarang ada di hadapan Xian. Menggangguk , lalu menerima uluran tangan Jack.
.
.
"Yah hujan kan , bawa payung gak ??" tanya Jack setelah ada di ujung lorong koridor sekolah yang sepi."idih , terus lo tadi pake apa ke kelas gue , baju aja ga basah , pasti pake payung kan" Xian mendengus kesal.
"tadi gue pinjem payung guru , gatau guru sapa dah , terus sekarang gimana ?" tanya Jack.
"terobos aja lah" saran Xian , Jack mulai berfikir lalu akhirnya menggelengkan kepala.
"Gaboleh-gaboleh nanti sakit" ujar Jack sambil mengelus rambut Xian.
"terus kita diem aja gitu di sini ?? Ujannya besar Bang Jack" Xian mendengus kesal lalu memalingkan muka.
"kita terobos aja lah" jawab Jack.
"Golok mana Golok" Xian menatap Jack , matanya memelotot tajam.
"buat apa ?" Dan dengan polosnya Jack masih menjawab ngomongan Xian.
"Buat bunuh lo , PUAS" di akhiri dengan teriakan , lalu Xian mulai berlari ke arah mobil Jack , tidak lupa Jack mengikuti berlari dari belakang.
Di Jalan
"Bang"
"hm"
"Banggg"
"apa baby"
"banggg ihhh liat sinii" tangan Xian menarik rambut Jack ke Kanan agar menghadap dirinya.
"apa by ?" tanya Jack lembut , matanya menatap lurus mata Xian.
"ini" tunjuk Xian pada perutnya , tidak lupa wajah yang cengengesan.
"iya , kita makan dulu" ujar Jack lembut , lalu mengelus puncak kepala Xian dengan satu tangan.
Apartement
Setelah makan sore , Jack langsung mengantarkan Xian pulang.
"Gue pulang duluan ya by , kalo ada apa-apa langsung telfon aja" kata Jack lembut.
"iya hati-hati" setelah berucap seperti itu , Xian menutup pintu apart nya , sedangkan Jack turun ke bawah untuk pulang.
Jam menunjukan pukul 5 sore , di luar hujan masih sangat besar , Xian mulai mengambil buku Diary hitamnya , jalan ke dekat jendela lalu duduk tepat di depan kaca yang berembun.
Tangannya terulur memegang kaca , membuat kedua mata memburam lalu senyum yang tidak mengembang.
Tanpa terasa air matanya jatuh begitu saja , tangan Xian mulai terulur mengambil pensil , mulai menulis pada diary hitamnya.
09-06-2005
Miss youHanya tentang rindu yang tidak pernah terobati.
Hanya tentang sakit yang tak pernah sembuh kembali.
Hanya tentang bahagia yang tak pernah datang lagi.I miss you.
Do you hear me.
I'm tired.Mom i miss you.
Hari lahir ke dunia , mungkin hari paling berbahagia , tapi tidak untuk aku , menginkan lahir saja aku tidak mau , tepat tanggal 09 Juni aku melihat dunia , tetapi sekarang semua gelap , dunia yang padat , tetapi tidak pernah berwarna bagiku , aku capek mom dad.I Miss You
Setalah menulis di buku diary nya , Xian mulai berjalan ke arah tempat tidur , duduk di atasnya lalu menyender pada bantal , diam , hanya ada dentingan jam , suara petir saling bersahutan lalu suara germicik hujan , matanya tidak lepas oleh air mata , tetapi bibirnya masih tersenyum , membayangkan kilasan bahagianya bersama orang tua.
.
.
.
Gimana yang ini , Tinggalin jejak ya.thanks semua :)
Salam Manis dari author :-)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pluviophile
Mystery / Thriller#Cool Girl Mafia/1 #Pluviophile/2 . . . ~Bukan Hujan Kalau Tidak Bisa Menutupi Tangisan.~ Gadis tanpa orang tua tetapi dengan kekayaan melimpah. Gadis pecinta hujan , gadis penguasa kegelapan , dan gadis muda cantik yang cerdas Xiana Aldebaran Putri...