Selamat Baca
.
.
.
Sekarang gue ada di kelas , setelah mukul osis yang sok jago tadi , gue dihukum buat bersihin kelas , sedangkan si Lem tadi disuruh lari 10 keliling.
"gaada kerjaan banget sih , bukannya suruh pulang malah di-diemin di sekolah mulu , nyesel gue masuk SMA , eh baru sehari ini gue masuk udah sial aja , ehh hujan" Setelah bicara sendiri , gue mandang langit yang sekarang sedang menangis , gue pengen banget hujan-hujan-an tapi nanti kalo hujannya udah besar.
Alvero POV
Setelah osis selesai , semua siswa disuruh ke kelas yang sudah diberi tahu kaka osis.
"padahal bentar lagi pulang , ck kenapa harus hujan sih" monolog gue , mata yang fokus ke awan hitam , berubah arah fokus pada satu objek , kalau dilihat-lihat itu Xian , ya Xian si bola mata berbeda , sekarang orang itu ada di lapangan , loncat-loncat seperti anak kecil , bajunya yang basah sekarang tembus pandang , memperlihatkan tanktop hitamnya , sedangkan para laki-laki sudah menatapnya minat.
"cewe aneh" gumam gue tanpa sadar , dan sekarang cewe aneh itu duduk di lantai dengan kepala menengadah ke atas dan mata yang terpejam , tapi ada yang aneh , hidung nya memerah seperti sedang menangis , ya kalo dilihat lebih dekat , ada air mata yang turun dari matanya itu.
Author POV
Xian yang sadar ada yang memerhatikannya , lalu membuka mata , dan benar saja banyak laki-laki memerhatikannya aneh , minat , atau pun acuh , tapi ada objek yang mengalihkan pandangannya , dari lantai 2 Xian bisa lihat bahwa Alvero tengah memerhatikanya , wajahnya yang serius itu kini bersemu merah , seperti orang yang sedang malu-malu.
Xian pun menengadahkan kepalanya ke atas lagi , dia membayangkan ibunya yang sedang memasak dan dady nya yang setiap pagi selalu baca koran , ya Xian rindu momen itu , dan tanpa sadar air mata mengalir dari mata indahnya.
"Mom , Dad , Xian kangen" lirihnya pelan , masa bodoh dengan pandangan aneh orang-orang , yang terpenting menenangkan hatinya dengan germicik hujan itu lebih nyaman.
Hujan makin besar , bahkan angin mulai berhembus kencang , dan sekarang Xian bangkit dari duduknya itu untuk ke kelas , mengambil tas karungnya , lalu setelah itu pulang , karna bel baru saja bunyi.
Apartement
Setelah perjalanan kurang lebih 20 menit , Xian sampai di apart nya , langsung mandi setelah itu memakai baju.
"ngapain yahh" gumamnya sambil bersender di sofa.
"Rubik gue tadi berkurang 1 , gua ajak Jack ke Mall deh" monolognya lagi , sambil mengutak-atik handphone berlogo Apel digigit.
Bang'Jeck:v
Bang anter gue ke
Mall ehe :v
Read 4.25Iya tunggu by , otw
Read 4.26Setelah acara chat yang pendek itu , Xian langsung menuju kamarnya untuk ganti baju.
Ting.nong
"Tunggu" teriak Xian
ceklek
"Hai baby"
Cup
Ujar lelaki tinggi di depannya ini , lalu mencium dahinya dengan sayang , setelah itu Xian langsung memeluknya erat.
"miss me ?" ujar Jack , ya lelaki yang menciumnya itu , ia Jack.
"yes , I miss you" Balas Xian , tanpa melepas pelukannya itu , tangan hangat itu mengusap kepalanya lembut , lalu beralih ke punggung , setelah itu bibirnya tak henti menciumi puncak kepala Xian.
"Kita mau kemana by ?" setelah hampir 10 menit berpelukan , akhirnya Xian melepas pelukan itu dengan wajah tidak rela.
"Kita ke mall , and gendong aku , aku merindukanmu Jack" Jawabnya tidak lupa puppy eyes andalannya.
"sepertinya ada yang merindukan gendonganku , dan ada yang ingin bermanja denganku sekarang" balas Jack dengan nada agak mengejek , dan tanpa aba-aba Xian langsung melompat ke tubuhnya , dengan sigap Jack menangkapnya.
"kau ini kebisaan Xian" dengusan kesal terdengar dari diri Jack.
"kau terlalu banyak bicara om" tak mau kalah Xian pun membalas ucapan Jack.
"Aku bukan om-om bocah , umur kita hanya beda 2 tahun , kau 15 sedangkan aku 17" ujar Jack sambil berjalan ke lift dengan tangan sebelah membopong tubuh Xian , dan tangan sebelehnya lagi memencet tombil lift.
"yayaya terserah kau" denguasan kecil terdengar dari diri Jack.
Mall
"Mau kemana dulu by ?" tanya Jack tak lupa tangan nya yang melingkar di pinggang Xian , banyak tatapan iri , kagum , bahkan ada yang memotret mereka.
"aku ingin ke timezone , setelah itu , makan dan beli rubik , sesudahnya kita pulang ke markas , dan kau temani aku di apartement sekarang" Mulut tanpa rem itu membuat Jack bingung sendiri , apa maksudnya , bicara saja tidak ada rem nya , maka Jack hanya mengangguk dan menurut saja saat Xian mulai berjalan.
Sekarang Xian dan Jack ada di tempat mainan , Jack yang menunggu Xian memilih Rubik , setelah selsai mereka akan langsung ke markas.
Markas
"HALO SEMUA , XIAN YANG CANS INI PULANG BERSAMA BABUNYA" teriakan melengking itu terdengar nyaring di telinga anggota Black Rain , mereka semua hanya memandangnya sebentar lalu beralih lagi ke play station di depannya.
"Gue bukan babu lo maemunah" Jack mendengus kesal saat dia dipanggil babu oleh Xian.
"GUE GA DI SAMBUT APA ?" Xian tidak menghiraukan protesan Jack .
"Berisik" jawab mereka bersamaan tanpa mengalihkan pandangan pada layar play station yang menampilkan balap mobil.
"SAMBUT NAPA SAMBUT" Teriakan itu terdengar lagi , anggotanya memandang Xian horor , sedangkan Xian langsung mengumpat pada punggung Jack.
"BIRISIK ELAHH" teriakan dari anggotanya buat Xian makin merapat di belakang Jack.
"Bang kok gue di nistain sih" adu Xian.
"Bodo amat emang gue puduli , bye" balas Jack sewot lalu naik ke lantai atas , sedangkan anggotanya sibuk lagi pada play station di depan mereka.
"yang ketua nya siapa sih njay" gumamnya lalu mendengus kesal dan naik ke lantai atas dengan menghentak-hentakan kaki , menyusul Jack ke kamarnya.
.
.
.
Butuh jejak kalian guys , wkwkwk , tq.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pluviophile
Mystery / Thriller#Cool Girl Mafia/1 #Pluviophile/2 . . . ~Bukan Hujan Kalau Tidak Bisa Menutupi Tangisan.~ Gadis tanpa orang tua tetapi dengan kekayaan melimpah. Gadis pecinta hujan , gadis penguasa kegelapan , dan gadis muda cantik yang cerdas Xiana Aldebaran Putri...