Kota sedang dilanda hujan tatkala seorang gadis tengah asik bermain dengan boneka kesayangannya.
Gemuruh air bah berjatuhan diatas genting dan membuat suasana menjadi begitu ramai.Bagi seorang gadis kecil hal yang paling ia takutkan ketika hujan selain petir adalah kegelapan,maklum di kota kecil hujan yang turun sama artinya lampu-lampu akan padam.
Apalagi sejak Ibunya tiada,rumah menjadi semakin sepi.
Ayahnya tidak pernah bisa berlama-lama untuk tinggal dirumah,pekerjaan yang sibuk mengharuskan ayah sang gadis menjadi manusia yang statis dan tidak pernah bisa ditebak.Beruntunglah dirumah sang gadis tidak sendirian ,masih ada neneknya yang setia menemani sang gadis.
Semenjak Ibunya meninggal dunia,sang nenek inilah yang merawat dirinya.Ayahnya yang sering kali pergi keluar kota tentu tidak memungkinkan untuk mengurus sang gadis.
meskipun sang nenek sering kali sakit-sakitan,bagi sang gadis itu bukan suatu beban.
Selain itu sang nenek sering kali menjadi tempat berkeluh kesah sang gadis,jika ada hal yang gadis itu rasa penting dan tidak bisa hanya ia ceritakan pada Panbu sang neneklah yang bersedia kala mendengarkan ceritanya.Panbu adalah nama boneka panda kesayangan gadis itu.
Boneka itu pemberian dari Ibunya ketika usianya menginjak enam tahun.
Tidak ada perayaan ulang tahun dirumah sebelumnya dan itu hal yang biasa,tapi tanpa sepengetahuan gadis itu,ternyata diam-diam Ibu sang gadis membelikan boneka yang kini diberi nama Panbu itu.Tentu saja gadis itu sangat gembira,itu adalah boneka kesukaanya yang pernah ia lihat sewaktu lewat dijalanan kota bersama sang Ayah,tapi sayangnya ketika gadis itu turun dari mobil dan hendak membelinya,boneka itu telah ada yang memesan.
Gadis itupun kembali melangkah masuk mobil bersama sang ayah dengan perasaan sedih dan kecewa.
didalam mobil Ayah sang gadis berjanji akan membelikannya boneka yang serupa jika pergi lagi keluar kota.
Setidaknya itu cukup untuk menengkan hati sang gadis......
Berlanjut ke halaman berikutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SILOKA "Kumpulan cerpen"
Short StoryUdah jangan banyak mikir, ini hanya sekumpulan cerita fiktif yang di imajinasikan seorang lelaki utopis. Dan yang pasti enggak akan seberat memahami novel filsafat. Klik ajah, dan ikuti alurnya. Salam Koala :)