Lanjutan Bab 2; Bagian ke 3

7 0 0
                                    

******

Hari demi hari rutinitas sekolah berjalan seperti seharusnya,dimusim penghujan Bardi harus beberapa kali berteduh ketika pergi dan pulang agar baju seragamnya tidak basah.
Perjalan yang biasanya hanya memakan waktu sekitar 20 menit berjalan kaki bisa menjadi 1 jam,bahkan Bardi pernah pulang sangat sore karna menunggu hujan reda.

Tapi Bardi tak pernah menyerah meskipun terkadang dirinya berkeluh kesah,dan sesekali memaki takdirnya.
Itu mungkin hal yang wajar. Bardi adalah seorang anak yang cerdas dan penuh dengan imajinasi itu sebabnya harapan terhadap mimpi-mimpinya begitu besar.

Bardi tidaklah sendirian ada beberapa anak yang juga berjalan kaki ketika pergi dan pulang sekolah,tetapi hanya ada satu orang yang satu arah dengan Bardi dan itu adalah wade.

Bardi dan wade sudah berteman dari kecil dan kisah wade hampir serupa dengan Bardi.
Mereka merasa bahwa masing-masing dari mereka bisa memahami satu sama lain itu yang membuat mereka bisa bersahabat sampai sekarang.

******

Berlanjut ke bagian terakhir.....

SILOKA "Kumpulan cerpen"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang