****
"Ibu pelangi... Bu pelangi..... kamu dimana?"
Teriak gadis itu sambil menengok dan mencari disekelilingnya.Tapi tiba-tiba saja dilangit awan-awan berkumpul membentuk wujud seseorang diantara lengkingan pelangi,semakin lama semakin jelas dan gadis itu terus memperhatikannya.
Wajah itu tidak asing lagi bagi sang gadis."Itu Ibu, Ibuuuu.......... " teriak sang gadis yang mulai menyadari bahwa awan-awan membentuk wujud sang Ibu.
"Iya Nak,Ibu disini. Kamu jangan bersedih lagi. Ibu janji Ibu akan tetap bersama kamu,kamu jaga baik-baik Nenek dan Ayah,kamu harus janji kamu harus kuat dan jadi anak kebanggaan Ibu,Ibu sayang kamu."
"Aku juga sayang Ibu.. Ibu jangan pergi lagi,aku mohon bu" air mata berlinang membasahi wajah cantik gadis itu.
"Ibu akan selalu bersama kamu."
Ketika sang gadis menyeka air matanya tiba-tiba saja langit menghitam,warna warni pelangipun menghilang,dunia itu menjadi gelap dan tiada,sementara gadis itu berteriak-teriak memanggil Ibunya.
******
Tidak lama kemudian gadis itu terbangun,dalam suasana gelap Ia mendengar suara memanggil-manggil namanya.
Ketika gadis itu membuka matanya ternyata yang memanggilnya sejak tadi adalah Nenek sang gadis."Kamu kenapa Nak,mimpi buruk lagi? Sejak tadi kamu memanggil-manggil Ibu."
Sang nenek kemudian memberi minum cucu semata wayangnya itu,dan kembali mebaringkan tubuh sang gadis yang masih mendekap erat boneka kesayangannya."Tidak Nek,aku baik-baik saja,tadi aku bertemu Ibu" jawab gadis itu.
***
Gadis itu kemudian menceritakan semua yang baru saja dialaminya kepada sang Nenek.
Mereka duduk ditepi ranjang tempat tidur dan menghadap jendela." Tirani janji mulai sekarang tidak akan bersedih lagi,Nek."
Setelah bercerita panjang lebar kepada neneknya gadis itu merasakan semangat baru dalam hidupnya.
Kelak dia akan membuktikan pada Sang Ibu bahwa dia pasti bisa membuatnya bangga.
Gadis itu Tirani namanya.
....Selesai.
Terima kasih telah meluangkan waktunya untuk membaca cerpen karya saya,mohon maaf bila ada kemiripan cerita dan bila masih banyak kekurangan.
Semoga ada kesan dan pesan yang tersampaikan,jangan lupa menyapa setelah membaca.
Dan masih ada banyak cerita-cerita selanjutnya..
Semoga tidak bosan membaca.
Salam aksara,Candra lesmana
KAMU SEDANG MEMBACA
SILOKA "Kumpulan cerpen"
Short StoryUdah jangan banyak mikir, ini hanya sekumpulan cerita fiktif yang di imajinasikan seorang lelaki utopis. Dan yang pasti enggak akan seberat memahami novel filsafat. Klik ajah, dan ikuti alurnya. Salam Koala :)