****
"Kamu siapa? Dan kenapa aku bisa ada disini ?" Tanya sang gadis kepada wanita itu.
"Aku pelangi"
"Hahh pelangi?"
"Iya aku pelangi,dan Ibumu yang menyuruhku menunjukkan tempat ini."
"Kalau begitu sekarang Ibuku ada dimana? Kenapa dia tidak ada disini?"
"Ibumu sekarang berada ditempat yang persis sama dengan tempat ini,tidak kalah indah dan menenangkan."
"Kalau boleh aku ingin bertemu dengan Ibu"
"Sebertar lagi kamu akan bertemu dengannya."
Sejenak suasana menghening,gadis itu kembali melihat kearah danau,dan perlahan gerimis hujanpun turun wanita itu masih ada disamping sang gadis.
"Perhatikan bukit itu,sebentar lagi kamu akan melihat sesuatu" seru wanita yang berdiri disamping sang gadis.
Hujanpun reda dan suasana menghangat,dibalik bukit mucul lengkungan warna warni yang amat sangat cantik,gadis itu terkesima.
Dia belum pernah melihat hal seindah ini,hatinya begitu gembira namun ketika ia hendak bertanya pada wanita yang sejak dari tadi ada disampingnya.
Tiba-tiba saja wanita itu menghilang entah kemana rimbanya dan gadis itupun terkejut keheranan dan mencoba memanggil-manggil wanita itu.*****
Berlanjut ke bagian terakhir dari cerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
SILOKA "Kumpulan cerpen"
ContoUdah jangan banyak mikir, ini hanya sekumpulan cerita fiktif yang di imajinasikan seorang lelaki utopis. Dan yang pasti enggak akan seberat memahami novel filsafat. Klik ajah, dan ikuti alurnya. Salam Koala :)