"Senyumanmu yang indah bagaikan candu"
Terik matahari membuat rasa panas di tubuh Vara semakin memanas. Jam pelajaran olahraga adalah jam pelajaran yang paling Vara malas ikuti, tapi di satu sisi Vara
merasa bahagia karena kelas mereka barengan olahraganya dengan kelasan Vero."Sekarang mata pelajaran yang akan kita pelajari adalah permainan sepak bola,kelas kalian akan saya tandingkan dengan kelas delapan satu." ucap pak Hero.Gemuruh sorak suara anak laki kelas sembilan lima memenuhi lapangan ( kelasnya Vara).Vara sontak menoleh ke arah Jeje dan senyum senyum gak jelas.
Setelah beberapa menit memilih tim, anak perempuan di suruh minggir di pinggir lapangan untuk menonton pertandingan sepak bola yang sangat seru bagi Vara.
Sudah lima menit jalannya pertandingan dan Vara masih senyum senyum sambil menatapi Vero yang sangat lincah bermain sepak bola. Vero memang anak futsal jadi tak heran kalau main bolanya lumayan lah.
"gollll." suara teriakan anak cewe kelas delapan satu yang membuat Vara ikut berteriak kegirangan seakan akan yang nge gol in kelas sembilan lima.
"lah lu ngapa seneng banget kelasan ono nge gol in?" tanya Anayla yang juga lumayan dekat dengan Vara. Tanpa ingin menjawab Vara hanya tersenyum senyum memandangi wajah tampanya Vero.
Waktu bermain sepak bola udah habis dan itu yang paling Vara takuti dan giliran tim yang lain bermain dan timnya Vero sedang beristirahat di pinggir lapangan,sudah tampak berubah wajah Vara menjadi sedikit cemberut.
"Var temenin gw ke kantin kuy." Ajak Lala "Emang boleh?" ucap Vara ragu "Boleh kalo gak boleh gw gaplokin hatu hatu" ledek Lala, ia memang orang nya kaya gitu suka nge lucu tapi kadang mgeselin. Mereka langsung berjalan menuju kantin.
...
Jam kosong biasa di isi oleh kelas sembilan lima dengan bermain alat musik kaya gitar. Lala biasanya yang bawa gitar yap karena ia emang pecinta musik bahkan suaranya sangat memukau, sedangkan sebagian bermain kajon,bercerita dan kalau Vara biasanya menggambar apapun di bindernya."Kevin balikin binder gw!" teriak Vara yang membuat Kevin berlari keluar kelas,Vara pun mengerjarnya. Kevin terus naik ke lantai tiga,Vara mulai kelelahan karena larinya Kevin yang begitu kenceng.
Mundur perlahan di lihatnya Vero dan satu temanya yang Vara cukup kenal namanya miguel sedang menuju ke arah Vara tetapi mereka berdua sibuk mengobrol jadi tidak tahu kalau ada Vara di sini. Tidak ingin melanjutkan mengejar Kevin yang entah sudah lari kemana Vara langsung turun tangga menuju kelas.
Dengan wajah kesal Vara duduk dan meneggelamkan wajahnya di lipatan tanganya. "Var ini binder lu" Vara langsung duduk tegap dan gercep ngambil binder nya tapi gerakan tangan Kevin yang begitu cepat membuat Vara tidak bisa mengambilnya. "Ah, kambing gc balikin!" rengek Vara dengan muka melas, "tapi gw bagi gambaran lu" Vara pun meng iya kan omongan Kevin, biarlah gambar nya di ambil orang yang penting bindernya kembali.
Setelah mengambil salah satu gambar dari binder Vara, Kevin pun meledek Vara terus menerus . Vara ga peduli dan Jeje pun dateng.
"Jeee lu tau gak siiii" cerocos Vara yang ngebuat Jeje langsung duduk dan siap dengerin ceritanya Vara, "Tadi gw liat Vero" seketika wajah Jeje berubah jadi jutek. "Kalo lu mau cerita tentang Vero mending nanti aja udahlah mending gw dengerin Lala nyanyi" Jeje pergi meninggalkan Vara yang cemberut atas omongan Jeje barusan. Vara melanjutkan gambarnya dan tidak peduli dengan suasana sekitar.
....
Gimana?? makasih buat yang udah baca
Jangan lupa VOODMENT nya!!😙
luv u
KAMU SEDANG MEMBACA
even if it hurts
Teen FictionGw bingung sama cowo jaman sekarang. Cewe mulu yang nyari topik, cewe mulu yang nunggu, cewe mulu yang berjuang. Apa spesies cowo udah punah? arghhh kecewa lagi... udah tau suka sama cowo itu sakit kenapa terus di perjuangin sih girls? Vara yakin se...