DKK. 2

577 38 23
                                    

HAPPY READING!!!

Sebelum baca budayakan vote terlebih dahulu ya, makasih.

***

Ceklek

"Yah sepi, pada kemana manusia penghuni kelas ini ya?" gumam Vara lalu gadis itu berjalan ke tempat duduknya tapi...

Brakkk

Tiba-tiba pintu kelas tertutup dan terkunci.

"Eh, jangan bercanda dong! Woi bukain pintunya, gak lucu ya!" teriak Vara ketakutan.

"Hihihi."

Gadis itu tambah takut ketika mendengar suara seperti orang ketawa ciri khasnya kuntilanak.

"Siapa pun di luar bukain pintunya, gue takut, ih gak lucu! Bukain, gue takut hiks––hiks." Vara terus menggedor-gedor pintunya agar orang dapat mendengar dan membukakannya.

Karena gadis itu takut sekali tanpa sadar dia menangis.

Bugh

Vara terjatuh di lantai dan tidak sadarkan diri.

Ceklek

Pintu kelas terbuka menampilkan senyum licik seorang Dava.

"Hahaha, segala pura-pura pingsan. Bangun, woi!" Dava yang tidak percaya mencoba membangunkannya menggunakan kakinya, sungguh sadis sebagai manusia.

"Ih, Dava gak boleh gitu. Vara pingsan palah dibanguninnya pakai kaki, gak sopan banget sih." Lava yang baru datang langsung memarahi tindakan Dava.

"Ya udah coba lo yang bangunin, dia beneran pingsan apa enggak?"

Satu per satu penghuni kelas datang dan semuanya kaget melihat Ketua kelas mereka tergeletak di lantai.

"Eh, ngapain sih Para tiduran di lantai? Kaya gembel aja, eh cocok juga sih," celetuk Danial lalu mendapatkan pukulan keras Dari Lava.

"Aw, sakit! Woi tolong, si Larva kesurupan! Tolong! Tolong!" ucap Danial yang dengan hebohnya mondar-mandir meminta tolong.

"Danial!!!" teriak Lava begitu kencang dan dengan refleks nama yang dipanggil menutup telinganya.

"Ampun, Mbah! Ampun. Jangan ganggu saya. Ganggu dia aja, Mbah." ucap Danial menunjuk Dava.

"Berani lo sama gue?!" ucap Dava dengan tatapan tajam kepada Danial.

"Hehe, gak kok," balas Danial dengan mengangkat dua telunjuknya menandakan perdamaian.

"Ih, kalian cowok bukan sih?"

"Iyalah," sahut Dava dan Danial berbarengan.

"Tapi kok gak ada hati banget, ini ada cewek pingsan eh kalian malah ribut. Gak ada otak apa hah?"

Baik Dava ataupun Danial menjadi ciut nyalinya ketika seorang Lava memarahinya.

"Lo sih, tuh jadinya Larva marah." ucap Danial menyalahkan Dava.

"Bawel banget sih lo, Lava. Dia itu cuma pura-pura aja. Nanti juga kalau capek pasti bangun sendiri," ujar Dava seperti tidak ada otak.

"Dava diam! Vara, bangun! Vara, ih ayo bangun!" Lava mencoba membangunkan Vara.

"Dava, emang gak ada otak!" umpat Lava yang sudah kesal.

DEAR KELAS KOPLAK [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang