DKK. 4

363 30 2
                                    

HAPPY READING!!!

Sebelum baca budayakan vote terlebih dahulu ya, makasih.

***


Tok tok tok

"Masuk aja, gak dikunci."

Ceklek

"Den, makan dulu, dari tadi kan belum makan lho," ucap Asisten Rumah Tangga yang ada di rumah Dava.

"Udah kenyang, Mbok."

"Makan apa Aden?" tanya si Mbok kepada Dava.

"Makan omelan Mami," jawab Dava yang masih sibuk bermain game di ponselnya.

"Makan dulu, Den. Udah sore ini, lho."

"Tanggung sekalian Papi belum marahin Dava, biar tambah kenyang sampai besok."

Dava ucapannya semakin tidak benar membuat Mbok Surti hanya menggelengkan kepalanya saja.

"Kalau Aden sakit gimana?"

"Ya takdir lah."

Srtt srtt

Karena hari sudah mulai petang, Mbok Surti menarik gorden di kamar Dava.

"Mbok?" panggil Dava membuat Mbok Surti menoleh.

"Iya ada apa? Mau Mbok ambilkan makannya?"

"Gak kok, Dava cuma pengin pergi dari rumah ini deh Mbok."

Mbok Surti yang mendengarkan ucapan Dava terkejut.

"Kenapa Aden ngomong begitu?"

"Aku selalu salah terus dimata Mami Papi."

"Terus kalau Aden mau pergi ke tempat siapa?" tanya Mbok Surti membuat Dava terdiam.

"Ya gak tahu juga," ucapnya lalu tersenyum lebar.

"Itu suara mobil Tuan kayaknya, Den."

Dava hanya merespon dengan menggedikkan bahunya saja.

"Mbok mau siapin makan malam dulu ya, Den.  Permisi."

"Mbok?" panggil Dava ketika Mbok Surti akan ke luar kamarnya.

"Ada apa, Den?"

"Enggak jadi."

Blam

Pintu tertutup dan sekarang yang Dava pikirkan pasti Maminya sudah berbicara kepada Papinya. Dava harus siap jika fasilitas yang telah diberikan Papinya disita.

Tok tok tok

Dava bangkit dan membukakan pintu kamarnya.

Ceklek

"Ada apa lagi, Mbok?"

"Aden disuruh makan malam sama Tuan."

Sudah Dava duga alasan saja makan malam, pasti ujungnya nanti dimarahin.

"Ya."

Dava menuju ruang makan dengan langkah gontai tidak berdaya, rasanya cowok itu tidak punya semangat hidup.

"Duduk Dava," perintah Papinya dengn nada yang terkesan dingin.

Dava masih saja terdiam, dia tidak menyentuh makananan yang tersaji di meja makan itu.

"Ambil makananmu."

"Gak," jawab cowok itu singkat.

Papinya masih saja membuat Dava tidak nyaman berada di tempat itu.

DEAR KELAS KOPLAK [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang