Hello i'm back!!!
HAPPY READING!!!
***
Kring kring kring kring
Suara bel istirahat telah berbunyi, membut semua siswa ataupun siswi senang.
"Saya sudahi pelajaran hari ini, selamat siang."
"Siang," sahut seisi kelas kompak.
Setelah pelajaran usai, Vara tiba-tiba menghampiri Azlan.
"Dava di RS kenapa?"
"Wih, ternyata Para mulai perhatian sama Dava, Bro!" seru Danial yang meledek Vara.
"Diem lo!" sinis Vara dengan tatapan yang sangat tajam ke arah Danial.
"Coba aja lo tanya sendiri sama orangnya," balas Azlan membuat Vara kesal.
"Ish, males!"
"Ya udah kalau males tanya sendiri, gue males ngasih tahunya."
Balasan Azlan membuat Vara menjadi kesal.
"Ya udah sih, gak butuh juga." Vara lalu pergi begitu saja.
"Vara mau kemana?" tanya Lava dengan teriakannya.
"Kemana-mana yang penting gue seneng."
"Vara! Lava ikut!" teriak gadis itu lagi tapi tak kunjung mengejar Vara.
"Berisik banget lo, Lava. Kalau mau ikut ya ikut sih, teriak doang dilakuin enggak," omel Danial membuat Lava menjulurkan lidahnya.
"Danial aja yang banyak omong."
Setelah mengatakan itu Lava pergi menyusul Vara dan Danial masih menggerutu karena omongan Lava.
"Dava kenapa, Lan?"
"Lo tanya sendiri sama orangnya," jawab Azlan ketus membuat Danial terkejut.
"Lo tumben gitu banget jawabnya, kenapa?"
"Gitu gimana? Gue biasa aja," ucapnya lalu cowok itu seolah menyibukkan diri dengan menulis.
"Gue punya salah apa sama lo?" tanya Gia kepada Azlan.
"Gak ada yang salah, lo juga sodaranya, kenapa nanya ke gue?" tanya Azlan balik membuat Gia terdiam.
Azlan bangkit dan pergi dari kelasnya, Danial semakin bingung dengan tingkah temannya itu.
"Lo ngelakuin apa yang berakibat fatal, Gi?"
"Gue gak ngelakuin apa-apa."
"Kemarin Dava kaya kabur dari rumah dan bawa tas gitu ke rumah gue," jelas Danial membuat Gia terperangah kaget.
"Ngapain?"
"Ya nginep lah," sahut cowok itu.
"Tapi nggak jadi," lanjutnya disertai senyuman.
Gia hanya menatap Danial dengan tajam seperti mengintimidasi.
"Biasa aja lo kalau natap, gue bukan maling!"
Gia tak menjawab ucapan Danial lagi, gadis itu pergi menyusul teman-temannya.
"Gia, mau kemana lo?!" tanya Danial dengan teriakan tapi tak dihiraukan Gia.
Danial melihat sekelilingnya, ternyata kelasnya kosong dan hanya tersisa dirinya saja.
"Sialan, punya temen gak ada yang peduli sama gue!"
Danial berjalan ke luar kelasnya dengan berpura-pura menangis.
"Aku tersesat, tolong. Selamatkan pangeran! Tolong!"
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR KELAS KOPLAK [ON GOING]
Teen FictionPLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!! 12 IPA 1 adalah kelas yang berisi siswa dan siswi dengan prestasi di atas rata-rata. Kelas yang selalu menjadi sorotan di SMA Pelita. Karena Siswa ataupun Siswinya pun menjadi The Most Wanted. Dengan tampilan layaknya or...