3. Siapa mereka?

139 66 2
                                    


Di pagi hari yang cerah...

Aku sudah bangun tapi tidak sepagi seperti biasanya, aku bangun pagi Karena Nana mengirim pesan padaku kalau dia ingin berangkat bersamaku hari ini.

Dan kebetulan jarak rumah kami tidak terlalu jauh hanya sekitar 300 meter, lalu aku dengar suara motor matic yang aku rasa itu adalah Nana.

"Assalamualaikum Karliiin" teriak Nana terdengar dari dalam rumahku

"Iya na" jawab ku sambil teriak.

Aku yang sudah rapih membuka pintu dan keluar bersama Ibuku, lalu aku berpamitan dengan Ibuku.

"Ibu aku pamit ya" kataku sambil mencium tangan Ibuku

"Iya hati hati, Sana cepet jalan kasian tuh Nana udah nunggu" ucap Ibuku

"Gapapa ko tante udah biasa nunggu hehehe" ujar Nana yang mendegar perkataan Ibuku sambil teriak dari pager

Sudah tidak biasa bagiku mendengar Nana ngebucin Haha, aku kurang yakin ibuku mengerti apa yang dimaksud Nana.

"Hahaha... dasar Nana bisa aja" jawab Ibuku sambil tertawa

Mendengar jawaban dari Ibuku aku kaget, apa Ibu mengerti apa yang dimaksud Nana sepertinya Ibuku mulai menjadi ibu gaul hehe.

Aku berjalan keluar gerbang menghampiri Nana dan langsung naik ke motor Nana,

"Tante pamit ya, assalamualaikum" ucap nana

"Waalaikum salam, hati-hati ya" jawab Ibuku

Nana mulai melajukan motornya, awalnya dari depan rumahku dia membawa motornya dengan santai tapi setelah melewati rumahku dia mulai melajukan motornya seakan-akan dia sedang menjadi rossi si pembalap MotoGP. seperti yang kalian tahu aku tidak bisa mengendarai motor dan Nana selalu melajukan motornya diatas 60 KM/Jam kini aku mulai yakin sepertinya Nana memang punya 9 nyawa.

Setelah itu kami sampai di sekolah, kemudian kegiatan belajar mengajar berlangsung seperti biasa.

•••

Bel pulang sekolah berbunyi...

Saat aku hendak merapihkan buku di atas mejaku tiba-tiba Renzy menghampiriku ...

"Kar mau pulang bareng gak? Soalnya Arken gak masuk" tawar Renzy padaku

Aku bingung dengan ucapan Renzy apa hubungannya Arken yang tidak masuk sekolah dengan pulang bersamaku?, dan sepertinya aku hampir tidak pernah melihat mereka pulang bersama, tapi aku menerima tawaran Renzy dan tidak ada alasan khusus aku menerimanya.

"Oh gitu boleh deh, sebentar ya aku rapihin buku dulu" jawab ku pada Renzy

"Oke aku tunggu di gerbang ya kar, jangan lama-lama ya kar!" ujar Renzy

"Iya bawel, sana!" cetus ku pada Renzy

Lalu Renzy keluar dari kelas dan di kelas tinggalah aku sendiri, oh iya aku hampir lupa memberi tahu kalian kenapa aku tidak pulang bersama Nana, Nana sudah pulang lebih dulu Karena kerja kelompok dengan teman sekelompoknya, sayangnya kita beda kelompok karna kelompoknya ditentukan oleh Guru.

Aku berjalan menuju gerbang sekolah dan dari jauh aku melihat Renzy berkumpul dengan sekumpulan Laki-Laki, yang jika dilihat dari tinggi dan wajahnya sepertinya mereka seumuran dengan kita, mereka lebih dari 5 orang, menggunakan 3 sepeda motor gigi, mengenakan jaket hitam dan celana jeans, mengenakan sarung tangan hitam, memakai slayer dan aku rasa mereka bukan salah satu murid dari sekolah ku, entah kenapa aku merasa cemas dan aku takut tapi aku tidak tahu apa yang kutakutkan, sampai aku memberanikan diri berjalan sambil memanggil Renzy.

AWAL Titik Temu (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang