🌞1🌞

81 8 2
                                    

Semua yang terlihat baik didepan kita, belum tentu demikian ketika dibelakang kita.

°
°
°

"Cekal tangan dia guys!" perintah Soraya yang kemudian diikuti oleh kedua temannya yang bernama Susan dan Sophia yang langsung mencekal kedua lengan Senja. Senja yang malang, dia tidak bisa berbuat apa-apa karena di tempat itu terlalu gelap dan Senja takut akan kegelapan, dia hanya bisa mengisakkan tangisannya.

Di lengan Soraya sudah terdapat sebuah gunting. "Kita gunting rambutnya seru kali ya?!" teriak Soraya yang sangat antusias ingin menggunting rambut Senja. "Jangan ray, nanti ni anak nambah jelek biaya perawatan kan mahal" ujar salah satu temannya. Dan semua anak yang ada di gudang itu tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan seorang perempuan yang diketahui bernama Sophia. "Kita gunting seragamnya aja, biar dia keliatan kaya gembel," lanjut Sophia.

Mereka semua tertawa saat Soraya benar-benar menggunting seragam yang Senja gunakan, penampilan Senja benar-benar berantakan.

"Udah cukup, ayo kita tinggalin putri buruk rupa ini," ujar Soraya sembari menunjukkan senyum kepuasan di wajahnya, tetapi langkahnya tiba-tiba dihentikan oleh Sharon. "Tunggu ray, gue ada sesuatu buat dia," ujar Sharon yang kemudian merogoh tasnya dan mengeluarkan sebuah kotak yang ternyata berisi 5 ekor tikus putih.

Selain kegelapan, tikus adalah hal yang paling ditakuti oleh Senja. Keempat orang itu tau jelas apa kelemahan Senja, wajar saja jika mereka tau karena mereka pernah dekat dengan Senja.

"Tolong jangan keluarin tikus itu aku mohon!" teriak Senja yang masih mengisakkan tangisannya.
"Cup cup cup, tikus ini ga nakal ko. Dia cuma mau main sama lo," ujar Sharon yang kemudian mengeluarkan satu persatu tikus yang dia bawa. "Nah udah keluar semua, selamat bermain Senja sayang." Lanjutnya yang kemudian mengelus pipi Senja. Tangisan Senja semakin menjadi-jadi saat tikus-tikus itu mendekatinya.

"Cabut guys!" ajak Soraya. Susan dan Sophia langsung melepaskan cekalan mereka ditangan Senja dengan mendorong Senja sehingga menyebabkan dia jatuh. "Jangan lupa kunci pintunya!" lanjut Soraya.

"Tunggu! Jangan kunci pintunya! Jangan tinggalin aku sendirian disini!" teriak Senja. Kini semua air matanya jatuh di gudang itu tetapi keempat orang itu tak mempedulikan tangisannya. Senja tidak bisa berbuat apa-apa karena gudang ini terlalu sempit terlebih lagi tikus-tikus itu berkeliaran di sekitar gudang, Senja hanya bisa diam ditempat.

"Selamat tinggal Senja sayang," ujar Susan yang langsung mengunci pintu gudang.
"Tunggu! Susan buka pintunya!" tangisan Senja semakin meluap. Terlebih lagi saat seekor tikus putih naik ke kaki Senja.
"BUNDAAAAAAAA...."

Senja tersentak dan langsung terbangun dari tidurnya, bayang-bayang kejadian saat itu kembali menghantui Senja, padahal sebelumnya dia sudah bisa lebih tenang dan melupakan kejadian itu. Tetapi hari ini kejadian itu teringat kembali.

"Senja sayang kamu kenapa nak?" tanya Laras. Bunda Senja yang langsung memasuki kamar Senja karena mendengar teriakan anaknya dari bawah. Senja yang menyadari kehadiran Laras dia langsung memeluk bundanya itu.

"Bunda ... Senja takut," isak Senja dalam pelukan Laras. Melihat Senja menangis ketakutan seperti ini Laras langsung mengerti apa penyebabnya. Tanpa puterinya beritahu Laras yakin jika saat ini Senja teringat kembali tentang tragedi pembullyannya yang menyebabkan dia drop selama 1 bulan dan harus berhenti sekolah selama 2 bulan.

Padahal Soraya, Sophia, Susan, Sharon, bahkan Senja dulunya adalah sahabat. Mereka sampai menamai grupnya dengan sebutan '5S' dengan moto 'susah senang selalu bersama-sama, setia itu utama'.

Di antara mereka yang paling banyak disukai orang-orang bahkan laki-laki adalah Senja. Padahal bisa di bilang di antara kelima orang ini Senjalah yang tampilannya biasa-biasa saja karena Senja tidak seperti keempat teman dekatnya yang selalu perawatan dan menghabiskan uang ke salon atau mall, Senja lebih suka berpenampilan dengan rambut di kepang 2. Jangan berpikiran kalau Senja anak cupu ya? Senja bukan anak cupu, hanya saja teman-temannya memang suka memanggil dia anak cupu atau si jelek, dan itu kadang membuat Senja tidak percaya diri. Padahal Senja itu sangat cantik, rambutnya panjang, hidung mancung, dan senyumnya yang manis dengan lesung pipit di pipinya.

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang