Langit dan Awan akan selalu ada untuk Senja. Dimanapun Senja membutuhkan tempat untuk kembali, disitu ada Langit yang siap menjadi rumahnya. Dan dimanapun Senja merasa gundah, disitu ada Awan yang siap meneduhkannya.
°
°
°"QUINN YA AMPUN AKHIRNYA LO MASUK JUGA!" teriak seorang gadis kepada perempuan yang diketahui bernama Quinn, dan sebuah jitakan dari teman disampingnya mendarat dikepalanya.
"Apaan sih lo heboh banget?!" bentak Quinn kepada gadis itu.
Gadis itu pun hanya cengengesan merasa malu. "Habisnya lo izin lama banget, banyak berita baru di sekolah ini," tukas gadis ituGadis yang satunya pun menganggukkan kepalanya. "Lo tau ga? Disini ada murid baru, dan lo tau? Dia deket sama Agra, waktu itu gue liat dia bareng Awan juga."
"WHAT?! Dia deket sama Agra? Sama Awan juga?" kesal Quinn. Kedua gadis itu hanya menganggukkan kepalanya. "Ga ga ga. Ini. Ga bisa. Dibiarin," ujar Quinn dengan penuh penekanan.
"Bener. Kita harus kasih dia pelajaran," usul gadis bertubuh tinggi dan berwajah kebule bulean itu.
Mendengar usulan temannya, sebuah senyuman licik tercetak di wajah Quinn. "Siapa nama cewe itu?" tanya Quinn."Senja. Senja Kalinda Aditya, dia pindahan dari Jakarta, dan dia sekelas sama si kembar Langit Agra Bakhri dan Awan Syafi Bakhri."
"Senja ..." Quinn menganggukkan kepalanya berkali-kali. "Lo liat aja Senja. Hidup lo ga akan aman disekolah ini," ujar Quinn dengan penuh penegasan.
Sebuah tepukan tangan pun mengejutkan ketiga gadis itu. "Hebat!" ujar seorang laki-laki sambil menepukkan tangannya terus menerus. "Lo gaada bosen-bosennya ya ngebully orang?" lanjut laki-laki itu.
Ketiga gadis itu hanya diam, tetapi tangan sebelah kanan Quinn sudah terkepal begitu kencang.
"Jangan harap lo bisa nyakitin Senja!" tegas laki-laki itu. "Kalo lo berani nyentuh cewe itu ataupun nyakitin dia, lo berurusan sama gue. Inget itu Quinn Laurensia!" lanjut laki-laki itu yang kemudian langsung meninggalkan Quinn dan teman-temannya.
'Quinn ga pernah takut dengan siapapun, termasuk kamu. Siapapun yang ngedeketin kamu dan saudara kamu, dia harus diberi pelajaran' batin Quinn dengan emosi yang begitu membara.
°°°°°
"Kantin yu nja!" ajak Langit kepada Senja.
"Gamau" tolak Senja. Senja merasa moodnya tidak baik, itu semua karena Surya yang tidak jadi mengantarnya ke makam Bimo saat itu, tapi anehnya sampai sekarang Senja masih terbawa kesal.
"Ayolah nja, masa lo gamau nemenin gue sih," bujuk Langit dengan posisi berlutut disamping bangku Senja dan dengan wajah yang memelas, seperti anak kecil yang tidak dibelikan mainan oleh orang tuanya.
Awan yang melihat tingkah konyol saudaranya pun hanya menggelengkan kepalanya. 'Heran gue. Ko lo bisa melakukan hal semenjijikan ini sih Lang?' batin Awan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA
Teen FictionSenja Kalinda Aditya adalah remaja yang sangat ceria bahkan murah senyum, tetapi keceriaan itu direnggut darinya ketika ayahnya mengalami kecelakaan beruntun tepat pada hari ulang tahun Senja, sehingga menyebabkan ayahnya meninggal dunia. Sejak keja...