TCN || Kesan.

205 29 12
                                    

Part belum direvisi.
Banyak typo bertebaran.
Harap maklum.

Happy Reading.💕

••••••

"Baiklah, sebelum memulai pelajaran saya akan memperkenalkan diri Nama saya Arsen Giron. Saya akan mengajar materi tentang menejemen pemasaran, sekian perkenalan kita. Apa ada yang ingin ditanyakan? Baiklah jika tidak ada kita mulai pelajarannya" tanya Arsen kepada para mahasiswanya. Namun mereka hanya saling menoleh dan tak ada yang berniat membuka suara.

Setelah perkenalan, pelajaran kembali berlanjut. Suasana hening, tak ada satu pun dari mereka yang mengeluarkan suara. Bahkan deru nafas pun tidak terdengan. Terlalu hening. Susana yang sangat membosankan untuk gadis petakilan seperti nayla.

Selama pelajaran berlangsung, Nayla hanya memilih diam. Sama sekali tidak fokus saat setiap kali ia melihat kedepan. Karena saat itu juga matanya akan langsung bertemu dengan dosen killernya itu. Memang sih jika dilihat Arsen sangat tampan bahkan sangat berkharisma, dengan tatapan mata tajam, suara tegas dan sangat seksi. Jangan lupakan tentang dia dosen yang sangat menyebalkan yang sudah dua kali menabraknya tanpa menolong apalagi meminta maaf.

Selama pelajaran berlangsung, hanya ada keheningan. Para kaum cwok pun tidak ada yang berani bersuara, dan berhubung hanya nayla satu-satunya cwek membuatnya cepat bosan. Bayangkan dari dikelas ini hanya memiliki sembilan orang cewek dan selebihnya cowok dari dua puluh lima mahasiswa telag diusir. Menyisakan dirinya dengan enam belas mahasiswa cowok ditambah satu lagi si Dosen menyebalkan itu. Hingga ia berharap waktu dengan cepat berputar dan segera menyelesaikan pelajaran agar dia dapat keluar dari kelas.

Sekarang jam telah berakhir. Sesuai harapan nayla. Ini merupakan waktu yang sangat dinantinya dan ia ingin segera out dari dosen yang astagfirullah itu.

Kantin

Setelah pelajaran selesai rasanya sangat lega, penantianya terwujud dan ketegangan selama 3 jam dengan susana mengerikan melebihi suasana kuburan dengan dosen yang luar biasa hampir mirip malaikat pencabut nyawa akhirnya berakhir.
Nayla berjalan menuju kantin untuk mencari kedua sahabatnya. Beruntung Nayla tidak sampai nyasar lagi, karna saat Nayla mencari kelas, ia sempat melewati kantin. Hingga mempermudah ia agar segera menemukan kedua sahabatnya.

Nayla mengedarkan pandangan kesegala arah. " Kemana sih mereka mana gue udah laper banget lagi,,, mood ancur, kepala udah dangdutan berdetang detung terus. Ahh kezel gue" gerutu nayla karna sedari tadi tidak menemukan sahabatnya sampai akhirnya ia melihat kedua temannya duduk dipojok kantin.

Nayla menghentakan kakinya dengan ekspresi kesalnya. Menghampiri kedua sahabatnya.

"Heyyy kalian." Teriak nayla saat sudah sampai dimeja kedua temanya. "gue cariin kalian dari tadi juga, malah keselip dipojokan" lanjutnya seraya menyerobot duduk diantara kedua sahabatnya.

Bella memasang cengirannya."Wehhh udah selsai tahh, sorry kita boring nungguin pelajaran selsai. Jadinya ya gini. Nemplok dulu dikantin. " jawab bella santai. Lalu kembali memakan mie ayam di meja makanya.

Nayala mencebikan bibirnya, hingga pipinya mengembung. "Udahlah gue lagi kesel banget. kalian tau gak---"

"Enggak. "Potong bella dan Nadin cepat. Membuat Nayla menggeram kesal.

"Gue belom selesai ngomong painem. Dengerin dulu toh, ah. Kesel gue.." Teriak nayla, hingga bella dan nadin terpaksa menutup telinganya.

"Gila lo nay. Ini kuping gue bisa budek beneran. Pita suara lo minimal berapa oktaf sih, Nay. Kok bisa melengking gitu. Sampe panas kuping gue." gerutu bella kesal. Kedua tangannya masih sibuk menggosok telinganya yang panas.

TAKDIR CINTA NAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang