Si Denis

8 2 0
                                    

Keesokan hari nya di sekolah,di pagi hari ketika aku ingin menuju ke kelas,ada yang mengajakku berkenalan,dia mengulurkan tangannya dan memperkenalkan dirinya


"Aku Denis 11 ips 2"ujarnya sambil mengulurkan tangannya


Seketika itu aku memalingkan wajahku,dan aku beranjak pergi,kemudian denis berkata


"Menghargai orang itu perlu"


Aku pun berbalik badan dan aku memberitahu namaku


"Aku Via,11 mipa 4"


"Terimakasih banyak"


"Terimakasih untuk apa?"


"Udah kasi tau namamu"


"Sama sama"



Aku pun beranjak pergi menuju ke kelas,entah kenapa rasa takut itu datang lagi,lagi lagi aku ingat dengan hubunganku bersama raka,ternyata tak semudah itu,apalagi aku orangnya tidak bisa melupakan hal begitu saja,kata mama daya ingatku kuat sejak kecil,sama seperti papa,beda dengan mama yang pelupa...


Aku menceritakan kejadian di pagi hari itu kepada silvi di kelas ketika jam istirahat pertama,aku dan silvi selalu membawa bekal,jadi kita jarang buat ke kantin untuk jam istirahat pertama


"Sil,tadi pagi ada ngajak aku kenalan"


"Waduhh,lagi lagi nihh,kamu mau?"


"Awalnya aku gak mau,tapi dia bilang "Menghargai orang itu perlu",ya mau gimana lagi aku bilang aja kalo nama ku Via,gak ribet kan?"


"Emang yang ngajak kenalan siapa?"


"Namanya Denis,11 ips 2"


"Ealah denis,aku tau vi aku tau,dia pemain futsal loh"


"Semuanya kamu tau,apasih yang kamu gatau?"


"Matematika" ujar silvi sambil senyam senyum melihatku


"Sil,aku takut,bingung juga"


"Via...apa salahnya kamu terima orang baru?"


"Ya gasalah,tapi takut seperti sebelumnya"


"Sudah dulu,kalo seandainya emang belum bisa,jangan dipaksa vi..tapi kalo kamu nanti misalnya suka sama denis,kamu bisa terima dia,semoga dia ga seperti raka"


"Hahaha,aduh...silvi,dia Cuma ngajak kenalan gak lebih"


"Ya ampun via,tak kenal maka tak sayang,jadi kenalan dulu biar nanti jadi sayang"


"Hehh...silvi!!"


"Hahahaha aku gak salah kan via" ujar silvi sambil tertawa



Kemudian bel pulang berbunyi,aku selalu ke depan gerbang bersama silvi,saat itu denis sudah berada di depan kelas,aku kaget,dan lagi lagi dia bertanya kepadaku


"Via ya?"


"Ada perlu apa?"


"Aku minta WA kamu?boleh?"


Saat itu aku berdua berdiri didepan kelas bersama silvi,silvi mencubit lengan ku dan berbisik


"Udah via..kasi aja,kamu gak selamanya bakalan jadi jomblowati,ayo via ayoo..."ujar silvi


Saat itu aku hanya mendengarkan ucapan dari silvi,aku pun memberikan nomer WA ku kepada denis


Setelah itu,denis pergi,dan juga menuju ke gerbang,aku masih belum beranjak untuk ke gerbang juga,aku menunggu denis agar pulang terlebih dahulu,karna aku tau,Silvi bakalan cerita cerita tentang kejadian itu,hehe namanya juga cewek...

The Power Of PrayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang