25. Akhirnya Selese Juga

114 11 0
                                    

Amaral dan kawan-kawan mencoba menerobos kerumunan banyak siswa di papan pengumuman.Ya, hari ini memang hari yang mrnegangkan, karena kertas pengumuman siapa-siapa saja yang LULUS dan naik ke kelas sepuluh SMA sudah ditempel di sana.

Amaral :
Cukk, minggiran dikit napa cukk. Masa iya, orang seganteng dan sepinter gue nggak dikasih jalan.

All :
(langung meneriakai Amaral) huuhhh...

Amaral menempelkan jari telunjuknya ke papan pengumuman untuk mencari-cari namanya. Ya iya lah Thor, masa menempelkan jari tengahnya, kan kurang sopan. Itu mah bukan cuma kurang sopan, tapi udah nggak sopan lagi.

Diandra :
Weh, LULUS Bro, LULUS.

Amaral :
Mana Ndra? (sambil melihat nama yang ditunjukkan oleh Diandra).

Akan tetapi, nama yang ditunjukkan oleh Diandra bukanlah namanya, tapi nama Amaral.

Amaral :
Ini mah nama lengkap gue Ndra, Franciscus Valentino Amaral, yang tamvan paripurna. Eh, tunggu-tunggu. Nama gue? Gue LULUS? Yeahh...gue LULUS Ndra.

Diandra :
Iya gue tau, gue juga LULUS. Selisih dua puluh namadi atas lo, ya iya lah secara gue kan lebih pinterdan lebih tamvan dibanding lo.

Saat Amaral mau membalas omongan Diandra, tiba-tiba-------

Amaral :
Eh Ruy, lo mau ngapain seragam OSIS gue?

Ruy :
Mau coret-coret, kan udah LULUS (yang sudah membawa spidol dan memegang lengan seragam OSIS Amaral)

Amaral :
TAPI INI LULUS SMP RUY, BUKAN LULUS SMA, MASIH DIPAKE BUAT MPLS BESOOKK...

Ruy :
Oh, iya juga yah.

Rafli :
Makannya Ruy, kalo ogeb itu jangan diformalin, jadi gini kan.

Kadek :
(merangkul pundak Amaral sambil menepuk-nepuknya) sabar Ral, sabar. Kita memang harus sabar menghadapi teman seperti dia, yang kepintarannya di atas rata-rata.

Rafli :
Iya, kepintarannya di atas rata-rata. Di atas rata-rata orang ogeb pada umumnya.

Kejailan dan Kebucinan Timnas U - 15Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang