Amaral dan kawan-kawan mencoba menerobos kerumunan banyak siswa di papan pengumuman.Ya, hari ini memang hari yang mrnegangkan, karena kertas pengumuman siapa-siapa saja yang LULUS dan naik ke kelas sepuluh SMA sudah ditempel di sana.
Amaral :
Cukk, minggiran dikit napa cukk. Masa iya, orang seganteng dan sepinter gue nggak dikasih jalan.All :
(langung meneriakai Amaral) huuhhh...Amaral menempelkan jari telunjuknya ke papan pengumuman untuk mencari-cari namanya. Ya iya lah Thor, masa menempelkan jari tengahnya, kan kurang sopan. Itu mah bukan cuma kurang sopan, tapi udah nggak sopan lagi.
Diandra :
Weh, LULUS Bro, LULUS.Amaral :
Mana Ndra? (sambil melihat nama yang ditunjukkan oleh Diandra).Akan tetapi, nama yang ditunjukkan oleh Diandra bukanlah namanya, tapi nama Amaral.
Amaral :
Ini mah nama lengkap gue Ndra, Franciscus Valentino Amaral, yang tamvan paripurna. Eh, tunggu-tunggu. Nama gue? Gue LULUS? Yeahh...gue LULUS Ndra.Diandra :
Iya gue tau, gue juga LULUS. Selisih dua puluh namadi atas lo, ya iya lah secara gue kan lebih pinterdan lebih tamvan dibanding lo.Saat Amaral mau membalas omongan Diandra, tiba-tiba-------
Amaral :
Eh Ruy, lo mau ngapain seragam OSIS gue?Ruy :
Mau coret-coret, kan udah LULUS (yang sudah membawa spidol dan memegang lengan seragam OSIS Amaral)Amaral :
TAPI INI LULUS SMP RUY, BUKAN LULUS SMA, MASIH DIPAKE BUAT MPLS BESOOKK...Ruy :
Oh, iya juga yah.Rafli :
Makannya Ruy, kalo ogeb itu jangan diformalin, jadi gini kan.Kadek :
(merangkul pundak Amaral sambil menepuk-nepuknya) sabar Ral, sabar. Kita memang harus sabar menghadapi teman seperti dia, yang kepintarannya di atas rata-rata.Rafli :
Iya, kepintarannya di atas rata-rata. Di atas rata-rata orang ogeb pada umumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kejailan dan Kebucinan Timnas U - 15
RomansaMereka nakal, mereka jail, mereka suka buat onar, akan tetapi mereka ganteng-ganteng, dan berprestasi dalam bidang sepak bola.