Author POV
Skip aja ya, kini semuanya pun sudah berubah, yang tadinya SMP jadi SMA, yang tadinya SMA jadi kuliah atau kerja.Sama seperti tokoh-tokoh yang ada di ceritaku ini. Skip aja, mereka udah SMA, dan kini mereka sudah kelas sebelas.
Di Kantin
"Nggak kerasa ya, kita udah sampe titik ini aja," ucap Valeron.
"Bijak bener ntu kate-kate," ucap Diandra sambil terkekeh.
"Ya nggak juga kali, pen bilang gitu aja," kata Valeron.
"Jadi kangen temen-temen, pas dulu masih satu sekolah," kata Valeron lagi.
"Iya juga sih, eh iya, ngomong-ngomong, hubungan lo sama Nanda gimana?" Tanya Diandra.
"Ancur Ndra," jawab Valeron malas.
"Loh, kok sama sih, udah putus kan maksud lo?" Tanya Diandra lagi.
"Iya Ndra, bentar juga deh, maksudnya sama tuh apa ya?" Tanya Valeron juga.
"Ya...gue juga udah putus sama si Khika," jawab Diandra santai.
"Yang bener lo Ndra?! Tapi, Mauli itu anak baek-baek loh," ucap Valeron yang penasaran akan putusnya Diandra dan Mauli.
Pasalnya, yang Valeron tau, hubungan Diandra sama Mauli itu adem-adem aja. Ini kenapa nggak ada angin, nggak ada petir, nggak ada ujan, hubungan mereka jadi berakhir dengan putus?
"Siapa yang mutus siapa? Atau siapa yang diputus siapa?" Tanya Valeron.
"Nggak kayak gitu Ron, kita itu putus ya karena kemauan kita masing-masing," jawab Diandra.
"Nggak ada masalah sama sekali di antara kita, mungkin emang jalannya udah gini, ya mau gimana lagi," jawab Diandra lagi.
"Ya nggak papa sih, jadinya gue punya temen sesama jomblo," kata Valeron sambil tertawa geli.
"Lo mah, bahagia di atas penderitaan orang lain, gue lagi sad:( loh," ucap Diandra.
"Ya bukannya gitu Ndra, gue kan niatnya hibur lo," kata Valeron sambil menepuk-nepuk pundak Diandra.
"Tapi ya Ron, ada untungnya juga gue putus dari Khika," kata Diandra.
"Apa untungnya?" Tanya Valeron heran.
"Kayak, idup gue lebih tenang gitu, terus gue juga jadi jarang berantem cuma gara-gara masalah cewek, jadi nggak emosian, ya jadi adem lah," jawab Diandra.
"Ohhh, jadi itu alesannya, lo jadi mau temenan sama si Checen?" Tanya Valeron.
"Bisa jadi, lagi pula kayaknya dulu gue itu berlebihan dalam mencintai Khika, jadinya gitu deh. Dan setelah gue pikir-pikir, Checen itu orang baek-baek," kata Diandra.
"Ya udah, masuk nyok, dah bel tuh," kata Valeron.
Kemudian, mereka pun langsung bergegas keluar dari kantin, dan pergi menuju kelas yang kebetulan Valeron dan Diandra itu satu kelas.
🍀🍀🍀
Skip, di sisi yang lainnya. Disaat tadi Valeron sama Diandra lagi curhat sama hubungan asmara mereka satu sama lain. Di sisi lain pula, ada yang masih sibuk merajut asmara mereka.
Siapa mereka? Ya pasangan paling langgeng di cerita gue lah, siapa lagi kalo bukan Athallah sama Mei. Dari dulu, masih aje tuh dua anak manusia pacaran, langgeng bener dah perasaan:(
Di Koridor
"Nanti di kantin mau makan apa?" Tanya Athallah.
"Nggak mau makan apa-apa, aku maunya kamu," ucap Mei sambil bermanja-manja di dekapan Athallah.
Ciyaelah, emang nggak ada akhlak tuh sejoli, pacaran diumbar-umbar di depan umum. Awas loh, kalo semisal nanti kalian putus, Author nggak mau tanggung jawab loh ya:)
Di Kantin
"Kamu mah, emang yang paling ngertiin aku deh," ucap Athallah sambil mengacak-acak rambut Mei, dan duduk di bangku kantin.
"Iya dong, kamu kan yang terbaik buat aku," kata Mei.
"Insya'allah, semoga aja," kata Athallah.
"Ya iya lah, kan setiap doaku, ada namamu yang ku ucapkan," kata Mei.
Lama-lama gue greget deh sama Mei, pen jambak tuh rambut. Tapi, takut nanti diomelin sama Athallah:(
Tiba-tiba saja, ada yang dobrak meja yang ada di dekat Athallah sama Mei yang lagi duduk sambil pacaran.
Emang tuh dua orang ya, suka bikin Author iri aja, nggak tau apa kalo Author ini jomblo sekalian curhat guys.
"Woy!! Pacaran mulu lo dua orang," ucap Daffa yang menggebrak meja kantin lalu duduk di samping Athallah.
Daffa dateng sama Amaral.
"Kalo cuma satu orang bukan pacaran dong artinya," jawab Athallah.
"Terus apaan tuh?" Tanya Amaral dengan nada bicara lebay.
"Orang gesrek," jawab Athallah lagi dengan santainya.
"Ciyaelah," kata Daffa.
"Eh iya, mau tau dong, resep biar langgeng, pacarannya," ucap Daffa.
"Yaa...saling percaya aja," jawab Mei.
"Tuh, dengerin kata bebeb gue," kata Athallah.
Sumpah, Author pen nampol tuh mulutnya Athallah. Greget tau.
"Masa gitu doang," ucap Amaral sambil menyedot es teh milik Athallah.
"Eh, itu es gue Ral, nih sedotannya jadi bau jigong nya elo," ucap Athallah kesal.
"Hehehe, nggak papa lah Tha, yang ini buat gue, nanti yang pesenan gue buat lo," kata Amaral.
"Emangnya lo pesen es teh Ral?" Tanya Mei.
"Enggak," jawab Amaral sambil kembali menyedot es teh tersebut.
Athallah pun langsung melototkan matanya ke arah Amaral. Yang dipelototi pun hanya cengar-cengir nggak jelas.
Auto baku hantam dong Athallah ke Amaral. Mampos lo Ral😝
🍀🍀🍀
Minggu, 10 Mei 2020
![](https://img.wattpad.com/cover/204909558-288-k196312.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kejailan dan Kebucinan Timnas U - 15
RomansaMereka nakal, mereka jail, mereka suka buat onar, akan tetapi mereka ganteng-ganteng, dan berprestasi dalam bidang sepak bola.