Chanyeol telah sembuh dari sakitnya menimbulkan senyum lega pada wanita terkasih didepannya. Sekolah masih menjadi tempat favorit untuk keduanya bertemu, saling melempar senyum dan kebahagiaan. Baekhyun sampai lupa, apa alasan dia bersedih akhir-akhir ini, dan Chanyeol sengaja lupa akan perilakunya yang sering menyakiti wanitanya. Pada akhirnya mereka hanya ingin saling bahagia, di waktu ini. Saat ini.
Tanpa tahu sesuatunya tidak akan pernah berjalan mulus begitu saja. Karena cinta bukan hanya sekedar tentang bahagia, tapi bagaimana kau akan mengenal kata sedih, sakit dan terjatuh.
Kantin begitu ramai tapi tidak dihiraukan keduanya. seakan dunia milik berdua. Duduk berdampingan, menempel dan penuh canda tawa, tanpa ada kata canggung keduanya memperlihatkan perilaku aslinya. Baekhyun yang menyantap makanannya dengan serampangan dan Chanyeol sebagai penonton tanpa rasa jijik dan malu. Menimbulkan decak iri semua perempuan disana. Bagaimana desis tak suka menguar begitu kental ingin menggantikan posisi seorang Byun Baekhyun.
Baekhyun tahu seorang diujung sana memandangnya penuh benci dan mata menghunus tajam tapi dia hanya bersikap tidak peduli dan menyeringai, karena memang Chanyeol miliknya lalu apa yang harus ditakutkan dari seorang selingkuhan?
Selesai menyelesaikan santapannya mereka berdua bangkit untuk menuju kelas masing-masing dengan jalan beriringan. Baekhyun dikagetkan dengan tangannya yang digenggam erat oleh Chanyeol, kemudian melihat kearah lelakinya dan tersenyum cantik walau lelaki disana tak menampilkan raut berlebih. Siapapun yang melihatnya akan tahu bahwa wanita Byun itu sedang kasmaran, memerah malu di pipi dan bahagia.
Chanyeol melewati kelasnya bermaksud mengantar Baekhyun pada peraduannya di ruangan paling pojok, rusuh dan berantakan. Teman sekelas Baekhyun melihatnya dari jendela penasaran kiranya apa yang telah terjadi sedang diwaktu lalu Chanyeol begitu dingin. Ya, orang-orang yang menyetujui dua pasangan itu hanya teman sekelas Baekhyun. Mereka begitu solid dan menyenangkan. Bahkan memberikan godaan rusuh sehingga menarik perhatian yang lain dan membua Baekhyun tambah memerah malu. kemudian Luhan datang dan bersandar di pintu memberi seringainya "Ekhem.. tuan dan Nyonya Park, mohon mengerti ini masih di lingkungan sekolah, jadi jangan menjadi contoh tidak baik." katanya tanpa berdosa, dan menarik tangan Baekhyun begitu saja.
Baekhyun meringis antara tidak rela genggamannya terputus atau kesal karena temannya tidak tahu situasi. Sedang Chanyeol hanya mengangkat bahu acuh kemudian mengusap kepala Baekhyun sebentar dan pergi begitu saja. Tentu orang-orang disana masih ternganga heran, juga... cemburu. Cemburu yang bisa dibilang menginspirasi, karena mereka ingin kisah cinta serupa yang manis dan menyenangkan.
Berbeda dengan Baekhyun yang sedang tersipu malu digoda habis-habisan dan di selamati oleh teman sekelasnya, Chanyeol masuk ke kelas dan kemudian duduk di bangku yang ada disana, berkumpul dengan teman-temannya. Hanya mendengarkan bagaimana temannya berceloteh ribut sedang dia memperhatikan satu wanita yang selalu terlihat malu tapi tertarik padanya.
Bagaimana mata disana selalu mencuri pandang, juga senyum bentuk hatinya yang tersungging apik, Chanyeol tau betul wanita itu tertarik. Dia hanya sesekali membalas senyumnya dan wanita itu, Do Kyungsoo, berakhir malu dan memalingkan wajah sedang Chanyeol kembali berbaur dengan yang lainnya.
"Aku tahu kau menyukainya. aku lebih baik kau bersamanya dari pada si Byun itu." Sunbin mendekati Kyungsoo dan duduk dibangkunya berbisik pelan, dengan pandangna menggoda. Kyungsoo hanya tersenyum kikuk, dia hanya heran sedang dia tidak begitu dekat dengan wanita Lee itu. Tapi dia cukup senang karena mendapat dukungan.
"Nanti kalau kau bersamanya, jangan cemburu padaku ya. kau tahu aku satu sekolah dulu dengannya, dan kata 'Sayang' bukan hal tabu bagi kami. itu hanya sebagai candaan dan tanda kami dekat sebagai teman." sambung Sunbin santai, mengedipkan satu matanya dan menepuk pundak wanita Do disana kemudian pergi untuk bergabung dengan Chanyeol dan kawan-kawannya.
.
.
.
Baekhyun bisa dibilang merupakan kekasih yang protektif, yang tidak pernah mau lelakinya mendapatkan satu godaan sedikitpun, dari wanita mana pun. Karena dia tahu aturannya bahwa, lelaki akan mudah tergoda se-cuek apapun kelihatannya, apalagi dengan pendekatan yang dilakukan secara besar-besaran. Itu juga berlaku bagi Chanyeol, lelaki yang diinginkan hampir seluruh warga sekolah.
Maka dari itu dia selalu memandang sinis siapapun wanita yang mencoba mendekat, termasuk Lee Sunbin yang menjadi musuh utamanya. Bagaimanapun tidak akan ada persahabatan antara laki-laki dan perempuan se-intens itu, dengan kontak fisik dan kata sayang. Baekhyun tidak semurah hati itu untuk berlapang dada.
"Berhenti memanggil lelakiku dengan kata sayang jika kau masih ingin aman berteman dengannya." Baekhyun berkata dengan dingin pada Sunbin di halaman sekolah bagian belakang.
Sunbin hanya berdecak malas dan melipat kedua tang di dada "Apa hak mu mengaturku? Dengar! Aku lebih dulu kenal dengannya, mengetahui segala tentangnya, kau diam saja tidak usah berlagak. Kau hanya seorang yang baru dan mungkin sebentar lagi akan dibuang." seringai wanita Lee itu
Baekhyun mengepalkan tangannya erat. Dia kesal, tapi tersulut dan kalah bukan prinsipnya.
"Ya, kau lebih dulu tahu dan mengenalnya tapi bukan berarti kau memahaminya. Sekarang dia lelakiku jika kau lupa, dan kami dalam suatu hubungan. Keadaannya mengharuskan aku juga ikut andil dalam menyesuaikan dengan apa yang membuatku nyaman dalam hubungan ini. Salah satunya membereskan tentangmu! Berhenti menyentuhnya secara fisik dan memanggilnya sayang seolah aku bukan siapa-siapa! Jalang tidak harus selalu merebut yang lainnya kan? Ikan saja masih berguna selain jadi makanan para kucing, aku rasa." Baekhyun menyeringai merasa puas dan hendak berlalu ketika rambutnya ditarik dan membuatnya meringis. Tapi dia kemudian mengeluarkan jati dirinya, seorang yang ahli dalam bertarung, menepis tangan wanita Lee itu kemudian menamparnya dengan kuat di pipi yang mungkin akan meninggalkan bekas.
Wanita Lee disana mematung dengan tangan memegang pipi dan bergetar tidak menyangka, sedang Baekhyun pergi meninggalkannya. Walau dengan rambut yang berantakan, wanita Byun itu tetap terlihat cantik.
Chanyeol ada disana, terhalang dinding memperhatikan keduanya. Rautnya masih sulit untuk dideskripsikan, tapi ada sedikit kilatan bangga disana.
"Chan, kau sedang apa disana?" Kyungsoo dengan buku tebal ditangan menghampirinya
"Oh tidak. Bukan apa-apa. Ayo kita kembali ke kelas. Kau sudah menemukan bukunya?" Tanya Chanyeol yang diangguki oleh Kyungsoo. Kemudian keduanya berjalan beriringan. Dengan banyaknya obrolan juga canda tawa, siapapun yang melihat akan terpana dan mendukung sekuat tenaga. Untuk pasangan yang sempurna.
Tbc
Note: Mulai menyukai pemeran utama bukan berarti tidak bisa menyukai yang lainnnya.
Gak tambah aneh kan ya? untuk cerita ini kayaknya gaakan banyak Chapter. Konfliknya juga ringan aja. Jangan lupa review dimana yang kurang ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shall We?
Fanfiction(COMPLETED) Aku hanya jatuh cinta kemudian tersambut, tapi entah mengapa segalanya terasa salah.- Bbh Gs CHANBAEK