Bagian 15- Better Better

2.4K 252 9
                                    

Kisah cinta benar adanya tak selalu berjalan mulus, Baekhyun merasakan keseluruhan rasanya.

Dihari terakhir kelulusan dia bersuka cita akan pencapaiannya, nilai yang lumayan mengiringinya untuk percaya diri masuk ke universitas yang diingini.

Setelah berpelukan dan berfoto dengan Sehun juga Luhan, kini gilirannya berdua bersama sang kekasih.

Chanyeol yang masih berkumpul dengan keluarganya, sedikitnya terkejut karena Baekhyun yang menghampiri dengan senyum cantiknya, tapi kemudian lelaki itu merangkul wanitanya, membalas senyum itu dan memperkenalkannya pada keluarga besar.

Ayahnya terbuka dengan kehadiran Baekhyun, tapi ibunya sejak awal menatap tak minat dengan sedikit cemberut. Chanyeol tak bisa mengatasi lebih jauh ketika wanita itu yang dia hormati.

Hanya Baekhyun yang mengerti tentang apa arti dari tatapan ibu dari lelakinya. "ini hari terakhirmu, lakukan dengan benar!" Kurang lebih itu maknanya.

Keduanya kemudian izin untuk memiliki waktu bersaama, memisahkan diri dari keramaian.

Foto sudah diambil dengan apik, ciuman kemenangan pun telah keduanya lakukan, tinggal bagaimana membahas masa depan mereka.

Chanyeol sedang mengusap kepala Baekhyun sayang dengan senyum cerahnya kemudian kaku ketika suasana menjadi sangat serius.

"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu." ucap Baekhyun sambil menunduk.

"Ya Baekhyun, ada apa?" tanya Chanyeol penasaran

"Kau lebih suka wanita yang memegang perkataannya atau dengan kebohongannya?" tanya Baekhyun

Chanyeol tentu saja memilih pilihan yang pertama dan Baekhyun mengangguk mantap.

"Kalau begitu.. Mari akhiri hubungan ini." dia mendongak, tersenyum tapi air matanya menggenang. Chanyeol membulatkan matanya.

Dia berfikir kiranya apa yang salah ketika mereka baik saja beberapa bulan terakhir.

"T-tapi kenapa Baekhyun ah? apa aku melakukan kesalahan?" tanyanya kalut dan dia hampir menangis. Sedang Baekhyun menggeleng ribut, menyangkal.

"Tidak.. tidak sama sekali Chanyeol. aku selalu bahagia ber-"

"Omong kosong! Jika kau bahagia mengapa kau mengakhirinya!? ini tak masuk akal Baekhyun ah.. Jangan begini, hum?" bujuk Chanyeol.

Baekhyun menjadi  bingung, dia ingin egois tapi dia tak bisa. Setidaknya dia akan memantaskan diri terlebih dahulu untuk bersama dengan lelakinya ini.

"Maafkan aku." katanya

Chanyeol terkekeh perih. "Apa kau sedang membalasku atas perlakuan burukku di masa lalu?" Baekhyun hanya terdiam memandang lurus mata lelakinya.

"Aku akan menerima apapun, asal tidak dengan meninggalkanku Baekhyun ah. Pukul atau caci aku sepuasnya, aku akan menerimanya!" Dia masih membujuk wanita itu walau tak ada balasan selain kata maaf.

"Baekhyun ku mohon..." Ucapnya.

"Aku hanya ingin kau berjanji menungguku hum?" tawar Baekhyun

"Tidak! kau tidak akan kemanapun dan akan selalu bersamaku! Berhenti berbicara omong kosong!" Chanyeol maju selangkah dan memeluk wanitanya, menenggelamkan wajah wanitanya direngkuhan hangat itu.

"Ibumu.. ini permintaan ibumu." ucap Baekhyun lirih dan bergetar, dia menangis. Chanyeol terkejut, dan dia merasa kecolongan. Ibunya menemui Baekhyun dan menyakiti wanitanya, tanpa dia tahu.

Chanyeol memejamkan mata erat, sadar segala hal menjadi rumit.

Baekhyun merenggangkan pelukannya kemudian menatap lelakinya lekat "Setidaknya tunggu aku sampai pantas berdiri disampingmu Chanyol-ah!" Chanyeol menggelengkan kepala dan satu air mata luruh "Bahkan kau sudah lebih dari pantas saat ini bersama ku Baekhyun ah. Aku yang merasa malu sekarang." lelaki itu menunduk

Shall We?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang