//7

552 54 18
                                    

Untuk Lili, dan Joa.
          Nyawa ibu terancam. Kalian haris menjaga diri baik baik bila ibu sudah tidak ada. Ibu janji, jika ibu berhasil melarikan diri, ibu akan kembali setelah usia Lili 17 tahun, dihari Minggu jam 3.

Dan ibu akan membunuh salah satu anak yang akan membuat hidup kalian menjadi tenang, kalian tidak akan selalu diawasi lagi oleh wanita tua itu.

"Tapi kan bi, ibu Joa udah mati. Tapi kenapa dia tetep balik lagi??" Tanya Nashwa, "Mau mati ataupun tidak, balas dendam akan terus dilaksanakan. Nyawa Anneth terancam, kamu harus cepat menolongnya" Jawab bi Sari.

Nashwapun berpamitan dan langsung mencari Anneth, tak lupa ia mengajak Fatih karena Fatih tau dimana villa kosong itu berada.

..........

Lifia dan Ibunya tertawa layaknya kuntilanak karena melihat Anneth dan yang lainnya tersiksa. "Neth... A-aku udah gatahan" lirih Marsha.

Teman temannya diikat secara terpisah dengan Anneth dan Charisa. Mirai, Marsha, Gogo, Friden, Samuel dan Deven diikat dengan duduk dikursi dan tangannya setiap 5 menit sekali dilempari oleh serpihan kaca.

Sementara Anneth dan Charisa diikat berdiri dan Ibu Joa terus melempari serpihan kaca namun tidak terkena Anneth dan Charisa sedikitpun.

Neth, kok kita gakena serpihan kaca?? Pa-padahal kan si setan lemparnya kekita terus.-Charisa

Gatau Cha gue juga aneh-Anneth

"Siapa yang bilang saya setan hah??" Tanya Ibunya Joa marah. "Ya kamu lah, kamu kan udah jadi setan. Kenapa?? Masih ngerasa jadi manusia?? Ada juga yah setan tukang halu" Jawab Charisa.

Yaampun Cha lagi tegang gini malah bercanda. Batin Anneth.

Charisa ambruk karena Ibunya Joa kesal, dan Anneth langsung terkena goresan serpihan kaca yang dilemparkan ibunya Joa.

Jadi Ucha pelindung gue??

Jadi gue pelindung Anneth??

Karena ibu Joa sudah menemukan kelemahan Anneth, ia melempar Charisa keluar villa.

BRAKKKK

"UCHAAAA!!!!!"

Charisa terbaring lemas diluar villa, tidak mungkin ia kembali kedalam.

Deven pelindung gue sama Anneth, gue pelindung Anneth. Nyawa Anneth dalam bahaya!! Gue harus gimana?? Batin Charisa.

Diam diam, Joa keluar dari villa dan menghampiri Charisa yang sedang duduk dan membersihkan seepihan kaca yang menempel dibajunya.

"Cha..."

"Pergi lo!! Jangan deket-deket gue"

"Cha gue cuman mau ban-"

"Pergi atau gue bunuh lo??"

Joapun diam memandang Charisa dengan perasaan bersalah, namun Charisa menatap dengan tatapan tajam. Amarahnya sudah tak terbendung, namun Charisa masih ingat. Bagaimanapun kondisi Joa, Joa tetaplah temannya.

"Lo tetep jadi temen gue Jo, tapi enggak buat sekarang!" Charisapun berdiri dan nekat berjalan kembali masuk ke villa.

Gue janji gue bakalan bayar semuanya.

"Berani sekali kamu masuk kedalam" sindir Lili, "Ya berani lah. Emang gue selemah apa dimata kuntilanak jelek kayak lo??" Ucap Charisa menantang.

Deven dan yang lainnya terkejut, kenapa Charisa sangat berani?? Setau mereka Charisa paling tidak bisa menantang mereka seperti itu.

"Cih, sok jagoan" ledek Lili

"Hantu banyak bacot, sini maju"

Lili atau Lifia maju selangkah dan melemparkan benda tajam namun Charisa menghindar dengan tepat.

"Segitu doang kemampuan lo?? Lah payah, anak kecil aja kalah"

Lili geram dengan omongan Charisa, ia akan mencekik Charisa namun...





































































Vote dulu gais, aowkwkwk
















Lili geram dengan omongan Charisa, ia akan mencekik Charisa namun saat Lili memegang leher Charisa, tangannya menjadi panas dan terbakar.

"Arghhhhhh"

Charisa berlari terpincang-pincang mengambil pisau lalu menusukannya ke jantung Lili.

Tak hanya itu, Charisa juga melemparkan garam kearah Lili yang sedang kepanasan.

Charisapun membuka ikatan tali teman temannya. "Kenapa lo lemparin garam Cha??" Tanya Deven, "Gatau. Refleks aja gue lempar" jawab Charisa.

"Si dodol"

"Den, Sam, Go. Lo semua cepetan pergi dari sini, minta tolong sama warga, di jeep lo ada kalung Anneth jadi kalian aman. Bawa Mirai sama Aca juga, cepetan!"

Friden mengangguk, Sam dan Gogo membantu Mirai dan Marsha berjalan. "Ven, gue cuman punya pisau ini satu satunya. Gue bakalan lari kearah Anneth, dan lo lempar kearah ibunya Joa. Ngerti?" Ucap Charisa, Deven pun mengganguk.

Anneth ambruk, ia pingsan. Ibunya Joa senang karena ia akan kembali mendapatkan keris itu dan kembali hidup.

Ibu Joa mengeluarkan pisau tajam yang akan ia lempar kejantung Anneth.

"Akhirnya aku akan kembali hidup!!!"

Ibu Joa melihat kearah Charisa yang sedang berpura-pura duduk lemas. "Percuma saja kau membakar putriku Lili, sebentar lagi ia akan hidup kembali"

Tak lama kemudian, ibunya Joapun melemparkan pisau itu dan

"KAK NASHWAA!!!"

"JOAA!!!!"

__________
Sampe sini dulu tar aku lanjutin ya aowkwkwk, kangen ngegantungin kalian soalnya.

Ini cerita makin kesini kok makin mabyar ya?? Heheh(:

Salam sayang dari author yg kangen kalian semuaaa,😍🤣😂😋

LIFIA(TAMAT)Where stories live. Discover now