4

21 3 1
                                    


•°•°•°•
Aku pernah membaca sebuah
buku, disana tertulis kalau membuat permohonan sebelum meniup
lilin kue ulang tahun,
permohonan itu akan terkabul
•°•°•°•


"Hatchi"

Salsa langsung menengok ke Ave yang tiba tiba bersin dan menutup hidungnya. Salsa yang peka langsung mengambil tisu sebanyak nya dan memberikannya pada Ave.

Ave menerimanya dan langsung menggunakan nya. Semuanya terkejut melihat wajah Ave. Hidung yang sedikit memerah dan wajah pucat di kulit putihnya.

"Sakit?" Ucap Salsa.
Ave menatap Salsa sebentar dan menjawabnya "Entah"

"Jaga kesehatan, jangan kaya Ardian makan mie ayam aja terus kalau ke kantin" Timpal Naura sambil membuka bungkus roti dengan topping taburan sosis dan saus

"Mie Ayam itu enak, lagian istirahat kedua itu laper lapernya kan?" Ardian kembali memakan Mie Ayam nya yang cukup pedas karena ia menambahkan sambal yang cukup banyak juga

Reihan sejak tadi diam, ia terus membalikkan buku Sejarah nya itu.
Ia sampai melupakan Jus Alpukat yang ia beli tadi.

"Btw ini manusia Napa?" Tanya Naura pada Salsa sambil menunjuk Reihan

"Ia remedial Sejarah pas UTS kemarin, habis ini ada remedial" Salsa meminum es teh miliknya dengan tenang, karena nilai sejarah nya aman aman saja tidak seperti Reihan.

Pekan lalu, mereka mengikuti Ujian Tengah Semester. Termasuk pekan lalu, sudah sekitar 3 Minggu sejak Ave memasuki Eskul sastra. Mereka berlima menjadi sangat dekat. Ave sendiri sebenarnya tak mengalami perubahan. Yang mengalami perubahan adalah sikap mereka terhadap sikap Ave. Mereka menjadi menemukan cara agar menjadi pawang Averiena ini.

Namun,
Walaupun terlihat jelas sekali kedekatan mereka berlima. Ada hal yang terus terusan menjadi pertanyaan mengenai identitas Ave. Ave sendiri akhir akhir ini sudah mengakui ia itu Atheis alias tidak percaya keberadaan tuhan.

Ave hampir tak pernah menceritakan pengalaman hidupnya. Disaat mereka berempat sering melontarkan kisah hidup mereka. Ave hanya diam dengan raut wajah datar. Terutama yang membuat penasaran ialah, Kenapa Ave tidak percaya Tuhan? Tidak ada yang berani diantara mereka berempat untuk menanyakan pertanyaan tsb

Yang menjadi pertanyaan besar adalah. Ia ke Indonesia saat berumur 13 tahun alias tahun lalu. Saat ini ia berumur 14 tahun dan sudah kelas 2 SMA. Sangat tidak masuk diakal. Ia ranking 1 dikelasnya bahkan diangkatannya.

Secara logika dan akal sehat. Mana ada anak berumur 14 tahun mengalahkan remaja 16 bahkan 17 tahun?

"Ave, lusa ultah lu kan?"

Ave membulatkan matanya sambil menutup hidungnya dengan tisu. Ia lupa kalau lusa. Jumat, 4 November ia akan berumur 15 tahun. Ave mengangguk pelan menjawab pertanyaan Naura, namun kemudian ia bersin kembali.

"Kau seharusnya menjaga kesehatan mu" Ave mengangguk pelan kembali saat Salsa menasehati nya. Salsa adalah yang paling sabar menghadapi sikap Ave yang sangat mengesalkan.

======

Jumat, 4 November
Istirahat pertama

"Gamasuk!?"

"Iya, Han... Dia ga masuk, tanpa keterangan" Ferdian memasukkan tangannya ke saku celananya dan menyenderkan diri ke pintu kelas XI IPA 3

"Lah tumben ga masuk?"

"Setuju, ini baru pertama kalinya ia Tanpa keterangan. Biasanya selalu kirim surat izin atau sakit" Ferdi menatap Reihan lekat lekat dengan penuh keraguan dan ketakutan

Averie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang