"Selamat datang [Outworldly]! Selamat datang di Lumania Island! Biarkan aku memperkenalkan diri, namaku adalah Lumina. Dewi panen sekaligus eksekutif ke-13 dari Olympus Mountain Throne."
Gadis itu berdiri dan memperkenalkan diri di hadapan kami, di atas podium aula sekolah. Tak ada yang tahu bagaimana gadis itu bisa muncul secara tiba-tiba. Semua dimulai saat pengarahan dari kepala sekolah.
Di saat kepala sekolah memberi pengarahan yang membosankan, ia tiba-tiba menghilang dari atas podium dan gadis berambut merah muncul di sana, mengenakan gaun dan selendang hijau tersenyum lebar pada bibirnya.
Manis?
Entahlah, yang jelas senyum gadis itu setara dengan kebahagiaan seorang pria.Aku tidak dapat berpikir lagi.
Tertegun, terpesona dan tersihir akan penampilan gadis di atas podium.Ini adalah rutinitas biasa bagi kami para siswa akademi Ryuin untuk berkumpul di aula dan mendapatkan pengarahan dari kepala sekolah sebelum memulai kelas seperti biasa.Namun, kali ini rutinitas itu digantikan dengan penampilan mendadak dari wanita yang mengaku sebagai dewi panen dengan senyum seindah permata.
"Baiklah para murid akademi Ryuin. Pada kesempatan kali ini, dewi yang murah hati ini akan membawa kalian ke dunia lain. Dunia di mana kalian seharusnya bisa lebih bebas berpetualang dan menikmati dunia lebih daripada dunia yang membosankan yang dinamakan bumi ini,"wanita itu terus berbicara.
"Dunia di mana lebih bebas ?" bisik-bisik dari para siswa mulai terdengar. Kebingungan tampak jelas di wajah para siswa, termasuk aku yang baru tersadar dari sihir gadis di podium."Umu, " wanita itu mengangguk.
"Kalian tentunya pernah memainkan beberapa game bertema RPG dalam hidup kalian, bukan? Oleh karena itu, izinkan aku memperkenalkan pada kalian dunia baru dan kesenangan baru. Tentunya kalian akan familiar dengan dunia baru itu nantinya. "
"Hanya, berbeda dengan tujuan dari kebanyakan game RPG lainnya. Lumania Island adalah salah satu tempat paling aman di dunia yang disebut sebagai Chaos World."
"Tentunya saya tidak akan meminta kalian yang berjumlah enam ratus delapan puluh sembilan untuk menaklukkan raja iblis seperti di kebanyakan game RPG mainstream lainnya. Melainkan, kalian akan ditugaskan untuk bertahan hidup dari pertanian, perternakan, perkebunan dan hunting," jelasnya.
"Namun, kalian tidak akan dilemparkan ke dunia yang kejam seperti hutan rimba atau sejenisnya. Melainkan, sebuah pedesaan aman di mana kalian akan tinggal dan menikmati hidup."
"Hanya,jika kalian ingin bertahan di desa tersebut. Kalian harus sedemikian rupaberbaur dengan penduduk setempat, membangun kerja sama, dan jika kalianberuntung kalian bisa menikahi dan memiliki keturunan dari penduduk setempat."
"Apa maksudnya?" gumam beberapa orang dari kerumunan yang masih tidak mengerti maksud dari perkataan gadis itu.
"Maaf-maaf belum menjelaskan tentang hal itu kepada kalian. Intinya, tujuan dari dunia game ini selain bertahan hidup adalah melanjutkan kehidupan dan keturunan dengan menikahi penduduk setempat ataupun sesama siswa dari dunia asal kalian. Oleh karena itu, kalian memiliki hak dan kewajiban untuk menikah dalam waktu dua tahun setelah kalian dipindahkan ke Lumania Island. Apakah kalian mengerti?" tanya wanita itu.
" Tunggu sebentar."
Seseorang menyahut dari barisan siswa. Dia adalah pemuda berambut hitam, memiliki hidung mancung dan tinggi sekitar satu koma tujuh meter. Penampilannya benar-benar dikategorikan sebagai pemuda tampan dan populer.
Dia adalah Isizaki Hasiba.
"Apa maksudmu barusan, kami sama sekali tidak mengerti. Yang jelas bisakah hentikan kegilaan ini dan turun dari podium itu sekarang, dan lagi-" protes Isizaki Hasiba.
Tentunya, semua murid juga sepakat dengan perkataannya.Namun, sebelum Isizaki Hasiba melanjutkan kata-katanya. Wanita itu mengangkat tangannya dan mengubah bentuk tangan kecilnya menjadi sebuah anak panah dan menembakkan anak panah itu pada kening Isizaki Hasiba.
*Swish
"KYAAHH," seorang gadis berambut ikal pendek yang berdiri di tepat samping Hasiba menjerit histeris.Sebuah lubang dan panah yang tertancap di dinding setelah menembus kening Hasiba, suasana hening mencekam.
Tak ada yang bersuara. Aku bahkan menahan napas sesaat.
"Maaf-maaf telah memberikan kalian beberapa kejutan dan kerusakan psikologis. Namun, yang jelas selama saya berdiri di sini yang pertama kalian harus pahami adalah mendengarkan sampai saya selesai berbicara," kata gadis itu sambil melempar senyum, memperhatikan keheningan yang mencekam di aula.
"Jadi sebagai permulaan, kalian akan memiliki dua keistimewaan saat kalian ada di sini. Pertama, kalian akan diberikan buku panduan mengenai dunia Chaos dan terkhusus nya Lumania Island. Kalian bisa membaca buku itu sebagai informasi lebih lanjut. Meskipun, tidak semua informasi tertulis di sana. Jadi, kalian harus menambah informasi dan mencatatnya jika perlu. Biar bagaimanapun informasi adalah pedang dan senjata untuk bertahan hidup."
Ketika wanita itu selesai dengan perkataannya, sebuah buku tiba-tiba mengambang muncul di depan masing-masing para siswa. Buku itu bersampul kulit cokelat dan itu memiliki tulisan yang sangat berbeda dari kanji di atasnya. Itu juga bukan romaji.
"Kedua, kalian akan memiliki kemampuan untuk membaca dan menulis dalam bahasa Chaos World. Bagaimana, bukankah itu akan memudahkan kalian?"
"Yang terakhir ketika kalian keluar dari aula ini. Kalian akan diteleportasikan ke plaza salah satu desa di Lumania Island. Sebagai kata terakhir. Semoga beruntung putra-putri bumi!"Sosok wanita itu berubah menjadi cahaya dan menghilang setelah dia tersenyum untuk terakhir kalinya.
"Apa yang baru saja terjadi," gumam ku.
YOU ARE READING
Outworldly Saga
FantasyManis? Entahlah, yang jelas senyum gadis itu setara dengan kebahagiaan seorang pria. Aku tidak dapat berpikir lagi. Tertegun, terpesona dan tersihir akan penampilan gadis di atas podium. Ini adalah rutinitas biasa bagi kami para siswa akademi Ryuin...