ep 10

45 13 0
                                    

"Gue jagain Lo semalaman, maka dari itu gue begadang," ujar Raisa yang masih memejamkan matanya dengan nada lemas.

"Astaga, muka Lo lucu banget sih, hahaha!" ledek Peter dengan mencubit pipi Raisa dengan gemas, dan tertawa di hadapan Raisa.

"Jangan dicubit dong, capek banget nih," kata Raisa dengan nada manja.

"Haha, yaudah Lo tidur aja dulu," suruh Peter kepada Raisa yang sudah terlentang di sofa.

"Lo gak apa-apa sendirian?" tanya Raisa dengan melihat Peter.

"Gue gak apa-apa, udah Lo tidur dulu," suruh Peter dengan memberikan selimut kepada Raisa..

Raisa pun langsung terlelap, sementara itu Peter hanya duduk diam dengan menonton tv yang ada di dalam ruangan itu, tetapi Peter juga memperhatikan keadaan diluar dengan seksama, apakah dia bisa kabur dengan Raisa atau tidak.

Sementara itu Ali bersama tiga anak buahnya sudah berada di ruangan yang biasa mereka gunakan untuk rapat, tepatnya rapat tentang penculikan seseorang yang diincar oleh Ali.

"Baiklah, bagaimana dengan perkembangan anak itu?" tanya Ali yang mulai membuka pembicaraan, karena daritadi hanya keadaan hening di dalam ruangan itu.

"Siapa bos?" tanya jesslyn kebingungan.

"Peter, masa Harry lagi yang kita bahas?" ujar Ali dengan kesal kepada mereka.

"Harry? Siapa dia bos?" tanya Mary dengan kebingungan.

"Sebenarnya saya mau bilang ini ke bos, tapi saya takut bos akan membunuh saya," ucap Steve dengan gemetar dan tampak ketakutan.

"Mau bilang apa? Minjem duit?" tanya Ali dengan mengeluarkan dompet.

"Bukan bos, tapi ini soal Peter," ucap Steve dengan menggaruk kepalanya, dan memberikan kode kepada Mary.

"Kasih tau aja, mungkin bos gak akan marah," bisik Mary kepada Steve yang ada disebelahnya.

"Iya soal Peter, bagaimana dengan perkembangan Peter?" tanya Ali kepada Steve yang tampak ketakutan.

"D-dia baik-baik saja bos," ucap Steve dengan gugup.

"Yakin? Kok sepertinya kamu berbohong dengan saya?" tanya Ali dengan berusaha meyakinkan Steve yang tampak gemetaran.

"Dia masuk ke ruangan barang-barang langka milik bos," kata Mary dengan berteriak, dan Ali pun nampak terkejut.

"Bagaimana bisa?" tanya Ali singkat dan mulai mempersiapkan pistolnya di atas meja.

"Iyah bos, dia juga membuka kotak yang waktu itu bos beli, lalu bos menyuruh saya untuk letakkan di ruangan itu," kata Steve dengan menutup matanya.

"Gawat, saya rasa dia memiliki kekuatan bayangan itu," ucap Johan panik dan melihat ke arah Ali.

"Kamu gak becus! Kenapa bisa dia ada disitu dan membuka kotak itu!" teriak Ali dengan menodongkan pistol ke kepala Steve.

"Ampun bos, saya rasa dia berniat untuk kabur, soalnya dua orang penjaga di ruang pengawasan pingsan, dan seluruh kamera mati," jelas Steve dengan memejamkan matanya dan gemetaran.

"Saya tidak tahu apa yang kalian Bicarakan, yang terpenting kita harus apa?" tanya Jesslyn dengan kebingungan.

"Baiklah, tapi boleh juga untuk saya manfaatkan dia agar menjadi senjata hidup milik saya," ucap Ali dengan menjauhkan pistolnya, lalu menaruh pistol Tersebut diikat pinggang miliknya.

"Apakah bos akan membunuh Albert?" tanya Mary secara tiba-tiba.

"Yah, secara bertahap, seperti apa yang saya lakukan kepada target saya yang lainnya," ucap Ali dengan membentangkan tangannya dan Tersenyum.

shadow man ✅(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang