ep 44

12 3 0
                                    

"Tapi, siapa juga yang mau nyulik Natasha?" kata Daniel dengan kebingungan.

"Gua rasa ini ada hubungannya sama Ali, gua yakin itu," ujar Peter dengan sangat yakin, bahwa yang menculik Natasha adalah Ali.

"Hah? tapi kenapa Ali nyulik Natasha? Lo serius?" tanya Siti dengan khawatir.

"Kenapa Lo menyangka, kalau Ali yang menculik Natasha?" tanya Daniel berusaha memastikan.

"Gua bisa bilang begitu karena--" belum sempat Peter menyelesaikan perkataanya, tiba-tiba saja Oktavia datang dan memotong pembicaraan mereka.

"Kalian bertiga, ikut ibu sekarang dan bawa tas kalian ke parkiran," perintah Oktavia yang baru saja datang dan memberikan kode kepada Peter.

"Mau kemana, Bu?" tanya Daniel penasaran.

"Ikut aja, kita harus cepat," Peter langsung berlari ke kelasnya untuk mengambil tas.

"Ayo kita ikutin Peter, gua jadi penasaran apa yang mau dilakukan sama Bu Oktavia," kata Daniel seraya menarik lengan Siti, agar ikut dengannya untuk mengambil tas di kelas.

"Sabar dulu! Baksonya sisa satu nih!" gertak Siti yang berusaha menyuap bakso yang tersisa satu tersebut.

"Masih Lo pentingin bakso, ayo cepetan!" Daniel menggertak dan langsung menarik Siti dengan kuat.

"Sabar Daniel, jangan tarik-tarik, gua bisa jalan sendiri!" ketus Siti dengan menangkis tangan Daniel dan jalan beriringan bersama Daniel menuju kelas.

Mereka bertiga langsung berjalan ke arah kelas dengan tergesa-gesa, walau terkadang masih ada para wanita yang menggoda Daniel serta Peter, tapi kali ini Daniel tidak peduli dengan mereka, dia langsung melewati mereka begitu saja.

akhirnya mereka mengambil tas mereka dan langsung bergegas menuju parkiran, disana sudah ada Oktavia dengan pakaian serba hitam dan tampak seksi ketika mengenakan pakaian tersebut, bahkan Daniel sempat melongo ketika melihat Oktavia.

"Hei, apa yang kalian lihat?" Oktavia yang sedang berdiri menjentikkan jari ke arah mereka.

"Enggak ada apa-apa bu, tenang aja," Daniel nyengir ketika Bu Oktavia melihatnya.

"Masuk ke dalam mobil, Waktu kita tidak banyak, cepatlah," Oktavia menunjuk ke sebuah mobil yang berwarna hitam tersebut.

Peter yang tahu siapa Oktavia sebenarnya langsung masuk, diikuti dengan Daniel dan Siti yang kebingungan ketika Bu Oktavia menyuruhnya masuk, Bu Oktavia langsung menancapkan gasnya setelah semua sudah masuk ke dalam mobil.

Dia menembus jalanan yang cukup padat, melewati jalan tikus yang tampaknya dia tahu, lalu mereka tiba di depan sebuah gedung bertingkat, Peter, Daniel dan Siti pun keluar dan melihat sekeliling yang banyak orang dengan jas hitam berlalu lalang.

"Mereka siapa? dan kita ada dimana?" tanya Daniel seraya memegang lengan Peter dan menunjuk beberapa orang yang melintas.

"Mereka agen PSSI, dan kita ada di kantor PSSI, jangan banyak tanya Lo," ucap Peter seraya melepaskan pegangan Daniel, lalu jalan beriringan bersama dengan Oktavia.

"Peter, sebenarnya kita mau ngapain kesini?" tanya Siti seraya jalan beriringan dengan Peter dan melihat Peter.

"Kalian jangan banyak tanya, ikuti saja kita berdua," Oktavia terlihat serius dan melepas wig miliknya.

"Ibu pake wig? Sebenarnya ibu ini siapa? dan apa itu PSSI?" kata Daniel dengan banyak pertanyaan dan terkejut ketika melihat rambut Oktavia yang ternyata pendek sebahu.

"Jangan banyak tanya, kita harus segera ke ruangan rapat, waktu kita tidak banyak," ujar Oktavia seraya menekan sebuah tombol lift di hadapannya.

Seketika pintu lift itu terbuka, mereka berempat pun masuk ke dalam lift, Oktavia langsung menekan tombol yang ada di lift tersebut, seketika lift itu naik menuju lantai yang dituju oleh Oktavia.

shadow man ✅(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang