Air membangunkanku. Seseorang baru saja menyiramku dengan air, hebat sekali. Kubuka mataku dan mendapati dua orang duduk di depanku. Yang satu aku tidak mengenalinya dan yang satu lagi, aku mengenalnya.
"Ryan? A-apa yang kau lakukan?" tanyaku sambil melihat sekeliling yang sepertinya aku berada di dalam sebuah van. "Wait, this is it, right?"
Kedua pria itu melihatku seolah bingung.
"CIA or FBI?" tanyaku.
Pria yang tidak aku kenali itu melirik Ryan, meminta persetujuan untuk menjawabnya. "CIA."
"Apa yang kalian inginkan dariku?" tanyaku.
"Kau ingat pernah mendaftar menjadi special agent di web kami?" tanya Ryan.
Aku menelototkan mata tidak percaya. "Kalian menangkapku karena aku pernah mendaftar menjadi special agent di web CIA? Kalian pasti bercanda, kan? I was thirteen!"
"Tidak, kami justru ingin merekrutmu," si pria yang tidak aku kenali itu menjelaskan.
"Jordan, dengar, aku telah mengamatimu selama enam bulan ini dan kau bekerja untuk Eldrich sekarang. Kami butuh bantuanmu."
Aku beralih pada Ryan. "Kau mengamatiku selama enam bulan ini? Itu berarti kau mengencani sabahatku hanya berpura-pura?" Sekarang aku tidak main-main dengan hal itu.
"Well, tidak sepenuhnya. Awalnya iya, namun setelah beberapa lama ini aku benar-benar menyukainya. Tapi aku terlalu berbahaya untuknya jika bersamanya lebih lama lagi."
"How dare you! Morgan mencintaimu dan aku tidak pernah melihatnya sebahagia ini selama aku bersahabat dengannya."
"Hey! Stay focus!" Pria itu menoleh ke arah Ryan, memperingatkannya. "Kami ingin kau membatu kami, bekerja dengan kami."
"Ya, kami ingin kau memata-matai Eldrich. Apapun yang kau ketahui tentangnya, kami ingin kau melaporkannya," jelas Ryan.
Aku menoleh ke arah kedua pria itu. "Ada apa dengan Mr. Eldrich? Kenapa aku harus memata-matainya?"
"Sepupunya, datang dari Rusia. Aku yakin mereka sedang merencanakan sesuatu. Ini, dua minggu yang lalu, aku mendapatinya bertemu dengan mafia Rusia dan para pembuat senjata." Mereka menunjukkan foto pria yang aku temui di bar.
"Apa untungnya bagiku?" tanyaku.
"Kau menjadi seorang agent CIA yang selama ini kau inginkan."
"Hanya itu?" tanyaku lagi. Mereka mengangguk. "Aku tidak dibayar?"
Mereka saling bertatapan. "How much?"
"Dua kali lipat dari Mr. Eldrich membayarku," pintaku.
Si pria yang tidak aku kenal itu memelototiku. "Apa? Kau berusaha memeras kami?"
"Kau meminta informasi, itu sangat mahal harganya," kataku.
"Done," kata Ryan.
Aku tersenyum. "Oke, beritahu aku kepada siapa aku harus melaporkannya. I'll be ready for duty on Monday."
Dan mereka mengantarkanku kembali ke bar, melemparkanku lebih tepatnya. Mereka tidak ingin terlihat mencurigakan, jadi mereka seolah membuangku lagi karena tidak dibutuhkan.
Aku duduk di trotoar jalan, berusaha untuk berdiri kembali saat seseorang membantuku untuk bangun.
"Hey, kau baik-baik saja?" tanya si pria yang aku temui di bar itu. Yang namanya susah untuk diingat.
"Ah, ya." Kujauhkan diriku darinya. Sambil melirik ke sekitar, mencari sepupunya yang sudah jelas adalah Mr. Eldrich. "Aku hanya sedikit lelah, jadi aku duduk di trotoar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Play With a Player
RomanceJordan Shaterlee, pergi dari rumah orang tuanya saat berumur 18 tahun. Bertemu Morgan, sahabat sekaligus satu-satunya orang yang memiliki kesamaan dengannya, mulai dari namanya yang seperti laki-laki hingga family issues. Menjadi seorang bodyguard s...