Chapter 2

69 19 6
                                    

Aneh

"Jadi diri sendiri jauh lebih sulit dari pada jadi orang lain,karena kita tidak bisa membohongi diri kita sendiri"
~Girio Masin~

Pas sudah sampai diperpustakaan Berly pun segera menaruh buku paket tersebut ke meja dan tanpa sengaja mengagetkan seseorang yang sedang membaca buku ilmiah,dan Berly pun kaget orang tersebut adalah cowok yang waktu pagi ditolongnya.

"Lo sikutu buku tanpa tau terimakasih yang udah gue bantuin" ucapan Berly yang kencang membuat cowok tersebut kesel "Diam"ucapnya singkat tapi tegas,"Ups....lupa gue kalo ada di perpus"Berly sambil menepuk keningnya.

Berly pun meninggalkan cowok tersebut yang memilih fokus kembali ke buku ilmiahnya,"Makasih"entah itu ucapan dari mana dan Berly pun menengok kekanan dan kekiri tidak ada siapa-siapa cuman ada mereka berdua dan menengok kebelakang.

"Tadi lo yang ngomong,bisa diulangin gue gak denger tadi"Berly hanya memastikan padahal sih tau kalo yang ngomong cowok tersebut,dan cowok tersebut meresponnya cuman dengan menaikan bahu.

"Dasar cowok nyebelin,sok cool dan jaim,ada-ada aja species kayak gitu"ungkapan Berly setelah keluar dari perpustakaan.

Disisi lain didalam perpustakaan cowok tersebut membatin dalam hati ~ada aja species cewek kek gituan cantik-cantik cerewet banget omongannya,duh kenapa sih gue~

Bel istirahat telah selesai sekarang semua siswa masuk kekelasnya masing-masing,terkecuali Berly dan Ajeng karena kelas XI 1 Bahasa gurunya tidak masuk hari ini karena lagi sakit.

Berly dan Ajeng duduk diteras kelas mereka sambil melihat ke arah lapangan karena di SMA Harti,lapangan dikelilingi oleh kelas-kelas.

Disebelah selatan ada lab Ipa,perpustakaan,ruangan eskul dan aula untuk acara tertentu.Diutara jejeran kelas Ipa,ditimur jejeran kelas Ips,dan dibarat jejeran kelas Bahasa sedangkan lobi dan ruang guru ada didepan aula.

"Gue sebel yakin ketemu sama cowok itu lagi"kesal Berly,"Yang mana?"ucap Ajeng yang penasaran sama cowok yang dimaksud Berly.

"Cowok yang gue ceritain tuh"Berly pun mengingatkan kembali Ajeng,"Oh yang lo bantuin,emang kayak gimana ciri-ciri orangnya kok gue juga kepo ya?"Ajeng mulai penasaran sama seseorang yang udah bikin muka sahabatnya kusut.

"Cowoknya tuh kutu buku,kulitnya kuning langsat,anaknya cuek udah itu aja gak ada lagi."Berly mengingat ciri cowok tadi,"Ohhhh itu Girio Masin anak kelas XI 1 Ipa sikutu buku dan pintar di bidang akademik,bahkan ia pernah mengikuti olimpiade kimia tingkat nasional dan juara 1,cuman orangnya aneh dia selalu diam jika ada seseorang yang ngomong sama dia."penjelasan terakhir dari Ajeng membuat Berly sedikit bingung "Aneh....."ucapnya pelan tapi masih bisa didengar oleh Ajeng.

"Iya usut punya usut dia orangnya misterius dan ada yang bilang dia orangnya jahat kayak psikopat gitu,tapi gak tau sih itukan gosip orang-orang."Ajeng sering mendengarkan dari anak-anak lain.

Dilain tempat ada seorang cowok yang sedang duduk ditaman sambil makan bekal dari mamah nya,cowok tersebut Girio.Ia memakan makanan tersebut,dan memandangi kelas XI 1 Bahasa.

"Aneh.... Kenapa jantung ini bergetar saat pertama kali bertemu dengannya."ungkap Girio pada dirinya sendiri.

Entah kenapa Girio tidak dapat memahami perasaan apa yang membuat jantungnya bergetar pada seseorang,seseorang itu adalah Berly. Dia dan Berly baru pertama kali bertemu pas kejadian yang menimpanya,emang pas waktu itu Girio mau masuk kekelasnya ada rombongan anak-anak yang suka memalaki uang saku anak lain.

Bukannya Girio pelit cuman dia tidak mau mengasih uang lagi ke rombongan anak-anak itu jadi ia menolaknya dan kemudian salah satu mereka mengerjai Girio,dan dia mengambil kacamata Girio lalu membuangnya sembarangan.

Haduh ceritanya gimana nih,maaf ya bila ada yang gak suka sama ceritanya ......

Jangan lupa ya tekan tanda bintang,dan komen tentang Chapter ini?

SpeciesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang