Satu

3.9K 304 2
                                    

-MARRIAGE CONTRACT-




-01, Matchmaking-

Joy mengusak rambutnya gusar, melihat kakaknya yang sedari tadi menangis tersedu-sedu, yang dapat ia lakukan saat ini hanyalah mengelus punggung sang kakak, Joy heran, mengapa di jaman sekarang ini masih ada yang namanya perjodohan, kenapa pula kedua orangtuanya mau menjodohkan kakaknya yang sudah memiliki kekasih yang baik.

Bukan hanya baik, lelaki itu juga mapan, dan tampan, terlebih lagi lelaki itu sangat mencintai kakaknya. Entah apa yang lebih dari orang yang akan di jodohkan dengan kakaknya tapi bisa Joy pastikan bahwa lelaki itu pastinya jauh lebih sempurna daripada kekasih kakaknya yang sudah sempurna.

"Sooyoung, bagaimana ini aku tidak mau di jodohkan dengan Sehun. Dia itu temanku dan juga teman Suho aku tidak mau" tangis Irene semakin pecah, Joy merengkuh kakaknya itu kedalam pelukannya.

"Aku akan coba berbicara dengan eomma dan appa nanti, sudahlah eonnie jangan menangis" Irene melepaskan pelukan Joy dan menatapnya dengan mata bengkaknya.

"Benarkah?, apa eomma dan appa akan luluh dengan ucapanmu?, aku tadi sudah sampai berlutut di hadapan mereka tetapi mereka tak menghiraukanku Sooyoung"

"Aku akan coba eonnie"

"Sudahlah, kurasa itu akan percuma aku ingin kabur saja bersama Suho" Irene hendak berdiri namun Joy menahannya.

"Eonnie! jangan gila, apa kau masih kanak-kanak? aku akan membantumu sebisaku untuk menghentikkan perjodohanmu" Irene menghela napas pasrah.

"Bagaimana caranya Sooyoung, cara satu-satunya sekarang adalah aku akan pergi kawin lari dengan Suho, dengan begitu mereka pasti akan membatalkan perjodohan konyolku dengan Sehun"

"A..aku akan menggantikanmu"

"Maksudnya?"

"Aku akan bilang pada eomma dan appa kalau aku dan orang yang akan dijodohkan denganmu berkencan, dengan itu pasti eomma dan appa tidak akan jadi menjodohkanmu kan?"

"Idemu sebenarnya bagus, tapi ini sedikit gila dan mereka tak akan mudah percaya"

"Aku tau eonnie, maka dari itu kita membutuhkan bantuan Suho oppa dan juga orang itu" Irene tampak berpikir, namun akhirnya ia mengangguk dan segera menelpon kekasihnya itu.

Setelah menghubungi Suho, sama seperti Irene, lelaki itu juga berpikir bahwa ide yang Joy lontarkan cukup gila dan nekat, namun Joy bersikeras karena tidak ada cara lain, ia tak mau kakaknya itu kawin lari, ia juga yakin, kedua orangtuanya tak akan sekejam itu.

"Aku akan mengatur pertemuan kita dengan Sehun, tapi Sooyoung, kau yakin akan melakukan ini?" Joy mengangguk yakin, Irene masih terlihat ragu, namun apa salahnya berusaha, walaupun ia harus mengorbankan adiknya sendiri, tapi Irene sungguh tak mau menikah dengan Sehun!.

"Yasudah, terimakasih Sooyoung, aku sudah tak tau akan seperti apa kalau kau tak mengusulkan ide ini, huh, lagipula ini hanya sandiwara sementara,"

~•~

Disisi lain.. Suho tiba di kantor Sehun, ia memutuskan untuk berbicara langsung pada lelaki itu, seperti biasa, Suho disambut oleh resepsionis berpakaian seksi dan sikap agresifnya, Suho hanya menggelengkan kepalanya, tentu saja ia tak tergoda, sudah cukup ia memiliki Irene dengan wajah bidadarinya. Suho akui dirinya memanglah seorang budak cinta.

Suho memasuki ruangan dimana Sehun berada dengan laptop dan berkas-berkas di hadapannya, ia tak mengerti kenapa lelaki itu tak pernah menunjukkan ekspresi selain mengernyit, marah, dan datar. Dan juga yang lebih mengherankan, sejak setahun lalu, ia tak pernah mendapati Sehun berhubungan dengan wanita. Bahkan Sehun tak melirik resepsionis seksinya, benar-benar aneh.

"Yak Oh Sehun!" Suho duduk di kursi, dihadapan Sehun, lelaki itu hanya menjawabnya dengan dehaman dan ia tak mengalihkan pandangannya dari layar laptop. Tenang saja, Suho sudah cukup kebal dengan sifat acuh tak acuh Sehun.

"Aku ingin membahas tentang perjodohanmu dengan Irene," Sehun melirik Suho, ada sedikit rasa takut di dalam hatinya, ia takut mendapatkan bogeman dari lelaki itu. Tapi melihat wajah santai Suho, Sehun menjadi biasa saja kembali.

"Ada apa?, kau marah?, jika ingin marah jangan marah padaku"

"Eish!, kau tau Joy? adik Irene?" Sehun berpikir, tak lama kemudian ia mengangguk, Irene sering membicarakan adiknya itu ketika mereka berkumpul, namun Sehun tak pernah sekalipun bertemu dengannya. Jujur saja Sehun sedikit penasaran dengan Joy, karena Irene menceritakan Joy adalah sosok gadis berhati malaikat, intinya Irene selalu memuji-muji adiknya itu.

"Tadi Irene menghubungiku, dia bilang Joy ingin membantu masalah perjodohan ini"

"Membantu?"

Suho mengangguk, "Ini terdengar cukup gila, namun Joy sendiri yang mengusulkan!, kau dan Irene bisa menghindari perjodohan kalian dengan cara kau dan Joy mengaku bahwa kalian menjalin hubungan" Sehun mengernyit bingung.

"Ck, aku juga tidak tau ini akan berhasil atau tidak, tapi melihat betapa orangtua mereka menyayangi Joy, akan ada kemungkinan berhasil, setidaknya lima puluh persen" tanpa pikir panjang Sehun mengiyakan ide itu, daripada harus menikahi kekasih temannya. Hanya cukup mengatakan kalau ia dan Joy berkencan bukan?.

"Kita atur pertemuan dengan Joy, agar lebih mudah menentukan akan seperti apa nanti"

~•~

Ps: Ini part sudah di revisi, jadi agak sedikit beda.

[1] Marriage Contract (Sehun x Joy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang