Yang pedas bukan cuma cabai
Tapi mulut netijen jugaYuki
Setelah puas tertawa, rio kembali mengajak ku jalan -masih sekitar taman- dengan alasan jadi satpol pp menciduk para pasangan mesum di semak semak. Kampret ini laki, biasanya laki kan yang ngajak begituan lah ini malah mengajak razia. Kan laki limited. Haha
Bener dugaan rio, ketika ada yang mencurigakan di semak semak dia mengajak ku mengendap endap lalu jongkok di balik semak semak.
Ada sepasang yang anjir ! Lagi cip*kan ! Si cowok lagi beraksi menggerayangi si cewek."Kamu mau kaya gitu nggak yang?" Bisiknya. Ke geplak lengannya. Dia mengerang kesakitan "auwh ! Sakit yang.. pelan pelan"
"Mangkanya jangan nakal"
"Nakalnya juga sama kamu yang. Pelan pelan ih, sakit. Ahh"
Aku melongo, lah apaan coba ini anak? Mendesah segala. Nanti dikira ngapa ngapain gimana? Diciduk terus masuk tv. Pasangan mesum di semak semak taman, kan bikin malu keluarga. Segera aku bekap mulutnya.
Tiba tiba pasangan tadi yang tengah mesum berdiri di hadapan kami -aku dan rio-.
Si cewek bersidekap, matanya melotot, lalu nyablak "mbak mas kalo mau anuan itu jangan di sini ! Berisik !" Bibir atasnya sebelah kiri naik ke atas."Cari hotel mas. Jadi laki kok nggak modal !" Si cowok menambahi lalu merangkul ceweknya pergi.
Enyah lah kau wahai makhluk mesum !Sesaat kami berpandangan lalu terbahak bersama. Gila saja. Mereka yang mesum malah kami yang dikatain mesum. Lah apa lu kata? Generasi muda sekarang sudah mulai ancur. Bukan dosa yang mereka pikirkan melainkan hasrat dan nafsu duniawi yang mereka utamakan.
Jan jan jangan ditiru anak muda.
Itu kesan ngedate pertama malam minggu kami. Ancur emang tapi mengesankan. HohoPaginya rio mengajak ku jalan lagi, ke wisata pemandian air panas guci -tegal- menggunakan motor meticnya. Niat awal mandi di air terjun, berhubung lupa membawa ganti akhirnya kami hanya jalan jalan melihat lihat orang berjualan di sepanjang jalan menanjak. Hingga dia mengajak ku naik ke atas, lalu mampir ke gubuk penjual siomay.
Dari gubuk sini, terlihat pemandangan yang lumayan indah. Di bawah barat banyak rumah penduduk, sebelah utara ada waterpack dan sebelah timur hutan.
Lumayan indah, udara pun sejuk. Membelai kami yang tengah menikmati siomay dan teh panas."Yang"
"Em"
Dia menghentikan aksi mengunyahku dengan menangkup wajahku lalu dia arahkan ke arah timur.
"Lihat mereka deh" di sana ada sepasang kekasih -mungkin- tengah berjalan dari arah bawah. Si cewek tengah mangap mangap, sambil kipasan. Lalu si cowok menyodorkan botol minuman ke si cewek."Mereka ibarat apa?"
Aku menengoknya. Rio tersenyum. Lalu kembali mengamati objek kami ."Mereka itu ibarat angka. Angka 10. Si cowok angka satu dan si cewek angka nol"
Hahaha benar juga, baru nyadar mereka bagai langit dan bumi. Pantesan si cewek mangap mangap, capek uy naik dari bawah ke atas mana jalan menuju sini tidak mudah. Ada bebatuan menyerupai tangga, ada juga hanya tanah.Lalu di depan kami ada juga yang menarik. Sepasang kekasih juga kayaknya.
"Kalo yang di depan itu ibarat apa yang?" Tanyaku dengan nada dibuat sepertinya.
Rio menatapku heran "tumben manggil yang? Kesambet apa nih?""Ish ! Kamu mah. Aku serius nanya ini"
Rio mengalihkan pandangannya ke depan mengamati mereka berdua."Apa emangnya?"
Ish masa begitu saja nggak tau? Nyoh aku deskripsikan. Si cewek dengan bedak yang super tebal, dicatet yah hanya Area wajah ! Sisi leher yang berkulit hitam tanpa terpoleskan sedikitpun ! Lalu alisnya subkhanallah, tebal hitam panjang lurus, eyeshadow warna pink, blashon pink dan lipstick merah menyala. Baju.. oke lah. Sedangkan si cowok juga berkulit hitam menggunakan kaos kuning. Omegat ! Kontras bro. Mereka tengah berselfie, di mana sekali cekrek si cewek dandan, cekrek dandan lagi. Fyuh.. gitu ajah terus nyampe itu muka jadi tembok. Sangkin tebelnya bedak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapan Punya Anak ?
RandomTerkadang apa yang kita inginkan belum tentu yang terbaik untuk kita. begitupun kehidupan yuki dan rio yang baru saja mendeklarasikan hubungan mereka dalam sebuah ikatan pernikahan. Berbagai cobaan mereka harus hadapi bersama. Seputar yuki dan rio...