Nikahan

1.1K 82 15
                                    

"Saya terima nikah dan kawinnya yuki rahma aini binti bapak mamad untuk diri saya dengan mas kawin tersebut dibayar tunai" ucap rio lantang di ujung sana.
Serentak orang orang berkoar 'sah' mamak menangis di pelukanku. Sudah beberapa kali dia menangis bahagia, alhamdulillah mak setelah dua bulan tunangan anakmu akhirnya melangsungkan pernikahan. Jujur awalnya nggak menyangka akan secepat ini, karena rencana awal menikah satu tahun setelah pertunangan . Namun karena rio yang kebelet kawin akhirnya kami memutuskan untuk dipercepat.

Mamak berdiri mengajak ku untuk mendekat ke arah rio, setelah tanda tangan buku nikah aku mencium tangannya hidmat lalu rio labuhkan kecupan di keningku. Dilanjut sesi foto .

Kemudian disusul seserahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemudian disusul seserahan.
Resepsi berlangsung hingga pukul sepuluh malam, dan ternyata inilah yang dirasakan raja dan ratu sehari. Capek berkali kali lipat. Katanya jadi raja dan ratu sehari itu enak, menyenangkan. Iya sih. Tapi juga capek, lemes. Apalagi aku lemes berkali ganda karena tiga hari sebelum akad aku harus melakukan adat yang namanya ngasrep -makan makanan tanpa rasa dan minum hanya air putih- .It's oke. Tapi yang nggak it's oke dipingit, sumpah ya rio itu ngeselin. Baru satu hari nggak ketemu cerewetnya minta ampun. Dikit dikit yang kangen. Satu jam sekali nelvon, video call sehari tiga kali. Coba dikalikan seminggu. Kan parah. Iya itu waktu pingit. Sekarang noh si doi lagi mesam mesem depan pintu kamar mandi.

"Yang.." panggilnya buset manja bener laki ku. Lalu matanya mengedip genit.

"Hemm" sahutku sekenanya sambil melepas gaun pengantin.

"Mau mas bantuin?" Dia berjalan mendekat, setelah berdiri di belakangku tangannya terulur menarik resleting gaun. Saat tangannya hendak menyentuh lebih dalam aku langsung berbalik ke arahnya.

"Aku mandi dulu yah mas, gerah" aku langsung nyelonong masuk kamar mandi.
Satu jam aku berkutat di kamar mandi akhirnya keluar juga hanya menggunakan handuk bekas rio -lupa membaws bathrobe- yang hanya menutup area dada sampai setengah paha. Di tempat tidur rio nampak tertidur tengkurap hanya mengenakan boxer hitam dan singlet. Syukurlah..
Saat aku tengah menarik baju di dalam lemari tiba tiba lengan melingkari perutku, lalu hembusan putus putus mengenai tengkuk ku. Aku memiringkan kepala ke kiri melihat tangannya tengah merambat perlahan dari tangan lalu ke atas berakhir ke depan hendak membuka handuk namun urung karena tanganku yang memegang tangannya.

"Kenapa? Kita udah halal sayang" bisiknya serak. Aku berbalik menghadapnya. Ku kalungkan tanganku pada lehernya.

"Besok malam yah, tamu bulananku berakhir besok. Lagian kita sama sama capek, istirahat dulu. Oke" rio mengangguk lalu ku kecup pipinya.
Ku tuntun badannya tiduran di ranjang namun saat aku akan berbalik rio menarik ku sehingga aku menindih badannya. Dia menyeringai.

"Duh empuk banget ini.." godanya. Aku langsung menumpu kedua tanganku di sisi kanan kiri rio. Mataku melotot ke arahnya.
Perlahan wajahnya maju, bibirnya sedikit terbuka. Saat hampir sampai aku tempelkan pembalut bersih yang aku pegang ke bibirnya. Nyaho lu nyaho ! Makan tuh pembalut.

Rio melotot lalu melempar pembalut tadi ke lantai. Aku segera bangkit sebelum dia melakukan balasan, karena yang aku kenal tentang rio, dia akan membalas apa yang membuatnya marah. Saat aku sudah berbalik dan hendak melangkah dia menerjangku, mengurungku. Tangan kirinya menumpu lemari dan tangan kanannya memegang lenganku, sehingga badan depanku menempel lemari. Tangan kanannya menarik handuk yang melilit rambutku lalu dia sibakan rambutku ke kiri.
Hidung mancungnya mengendus dari bahu kanan merambat ke tengkuk. Di sana rio menggeram lalu menyesap dan menggigit tengkuk ku kemudian menjilatnya.

"Jangan main main sama mas sayang.. untung mas tau agama, kalo enggak udah mas garap kamu malam ini"
Lirihnya. Lalu dengan kampretnya, kedua tangannya meremas asetku. Dua gunung kembarku. Kampret ! Rio mesum..

Rio terkekeh di belakangku "kalo nggak mesum nanti nggak jadi jadi rio dan yuki junior"

Dia kembali tidur tengkurap semenit kemudian suara dengkuran mengudara. Ealah.. ganteng ganteng tidurnya ngorok. Jangan berprasangka dulu, mungkin terlalu capek jadi ngorok keras. Haha

*

Malam pertama kata orang nggak bakal bisa tidur nyenyak, dan nyatanya benar. Meski capek banget nget tapi mata dari semalem hanya tidur ayam. Beda dengan suami kampret ku, dari semalem sampai sepagi ini masih damai sejahtera dalam mimpi. Dan lagi, bukan hanya mendengkur tapi juga ngebo. Dari jam setengah lima sampai jam lima dibangunin susah benar. Etdah..
Tapi saat jari telunjuk ku menyusuri wajahnya yang ganteng full, rio langsung menggeliat. Tangannya menangkap jariku lalu dia emut kemudian dia sesap. Gusti.. ini laki ngimpi apa sebenarnya? Ngimpi anuan kali yuk hahaha

"Mas sayang suamiku.. bangun udah subuh" bisikku. Namun dia masih asyik menyesap telunjuk ku, matanya merem melek. Allahu robbi.

"Mas.. kebanjiran" teriak ku. Rio langsung terduduk, bangun. Matanya mengitari sekitar. Lalu memeluk ku.

"Banjir di mana yang? Kamu ngga apa apa kan?" Tanyanya setelah melepas pelukannya. Ku raup wajahnya kasar.

"Noh banjirnya di jakartah" aku bangkit lalu ke dapur mengecek bahan yang bisa aku masak pagi ini. Di dapur sudah ada mamak.

Dua puluh menit rio muncul menggunakan training pendek dan kaos tanpa lengan. Lalu di belakangnya ada rezi juga menggunakan training pendek dan kaos.

"Mas joging bareng adik ipar dulu yah" rio menyodorkan tangannya yang aku sambut mencium tangannya. Disusul rezi . "Mak, rio joging bareng rezi" lalu mencium tangan mamak .

"Udah sholat kan kamu mas?" Tanyaku.

"Udah sayang" teriaknya lalu berlalu ke depan.

"Itu rio kayaknya seger banget, udah dikasih jatah yah?" Mamak menyenggol lenganku otomatis bawang yang akan aku iris menggelinding ke bawah.

"Apaan sh mak, orang aku masih mens juga" lalu mengambil bawang yang baru lalu aku cuci ke wastafel.

"Belum kelar juga? Prasaan udah mau seminggu lho, sampai puasa senin kamismu berhenti gara gara mens"
Mamak menyedok nasi dalam magicom ke piring. Niatnya kami akan membuat nasi goreng sebagai sarapan.

"Belum mak, nanti sore suci"

"Jangan tunda tunda, udah kewajiban kamu melayani suami"

"Iya mak"

Bismillah mak.. gini gini anakmu perawan tingting, ciuman pun belum pernah. Pacaran sebatas pegangan tangan dan pelukan.
Semoga nanti malam terlaksana apa yang orang ingin setelah menikah.
Doakan aku mak..
















Selamat malam.
Ciye.. ada penganten baru😍😝

Buat hiburan semata😆😁

Kapan Punya Anak ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang