Bando

2.4K 295 19
                                    




Hari ini Dongyun mengajak Minhee keluar.

Setelah selesai menonton film dan mengisi perut, mereka berakhir ke toko aksesoris yang sering Dongyun kunjungi.

"Udah lama banget kita nggak main bareng gini, sayang duo racun itu ngga bisa ikut" Ceriwis Dongyun sambil mengamit lengan Minhee

Minhee hanya mengiyakan saja, karena tetap saja dia tidak akan terlalu paham. Daritadi dia seperti anak Dongyun daripada seorang teman.

"Dongyun beneran beli sebanyak itu?" Pemuda manis itu masih kaget karena Dongyun benar-benar memenuhi keranjang belanjanya.

"Hehe, aku kalo lagi ngambek sama Kak Changuk emang gini Hee"

"Jangan terlalu ngambek ya Dongyun... ngga baik. Mending nanti dibicarain baik-baik"

Dongyun tersenyum lembut. Matanya berkaca-kaca karena mengingat sebelum Minhee menjadi pendiam, sifatnya sama persis seperti ini. Kemudian menggelengkan kepalanya pelan, supaya tidak lanjut hingga menangis.

"Dongyun kenapa?"
Minhee menusuk pipi tembam temannya itu.

Dongyun tertawa kecil, "keinget air keran kamar mandi udah aku matiin belum"

"Ih, nanti kalo banjir gimana Dongyun?"

"Paling ya aku ngapung nanti hehe"

"Hihihi, Dongyun... aku belum nemu apa-apa, boleh liat-liat lagi?"

"Boleh, aku ke kasir dulu ya. Inget kan?"

"Ingeeet"

Perhatian Minhee langsung teralih ke bando pink didekatnya, dengan iseng dicoba.

"Lucu jugaa"

Setelah mengaca, tanpa sengaja Minhee melihat ke arah dinding toko yang kebetulan kaca bening dan langsung terlihat jalan raya.

Mendekatkan tubuhnya agar lebih jelas, dia melihat diseberang jalan. Lelaki itu sedang menyentuh tangan wanita didepannya.


 Lelaki itu sedang menyentuh tangan wanita didepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas Yunseong?"

Entah apa yang mendorongnya,Minhee segera keluar dari toko, bahkan tak menghiraukan Dongyun yang memanggil namanya.

Dengan selamat dia menyebrang, wanita tadi sudah pergi, sedikit terengah kemudian menepuk keras punggung suaminya.

"ASU?! Loh! Minhee?"

Yunseong dengan lembut menyeka keringat dipelipis yang lebih muda.

"Kamu kok disini? Dongyun mana?"

Setelah menetralkan nafasnya, Minhee menatap Yunseong penuh selidik.

"Tadi mas pegang siapa??"

"Ha?"

"Tadi! Mba mba tadi ituuu"

"Oalah, itu tadi mbanya nggak sengaja nabrak aku. Dia jatuh, ya aku tolong"

"pegang tangan"

Yunseong terkekeh, sadar kalo istrinya cemburu.

"Ya masa aku pegang rambutnya?"

"Ih kesel!"
Tapi Minhee merona saat pipinya dicubit pelan oleh suaminya.

"MINIII! kamu mau bawa kabur itu bandonya!? Dasar ya! Sini ayo ke tokonya dulu"

"Bentar ih Dongyun"
Sadar kalo ada Yunseong, Dongyun menyapa sopan.

"Dongyun? Dongyun tunangan Changuk?"

"I-iya" tentu saja Yunseong tahu, karena Changuk adalah tangan kanannya diperusahaan.

Dongyun berpikir sejenak, tidak bisa! Kalo ada Yunseong pasti tunangannya itu juga ada.

"Apa anda ada rapat disekitar sini?"

Yunseong yang sedang menjawil-jawil Minhee berdehem, "iya, kami bertemu klien direstoran. Saya sedang menunggu Changuk mengambil mobil, lalu kembali kekantor"

"Oh begitu, ayo kita kembali Minhee" ajak Dongyun, Minhee mengangguk.

"Dadah Mas Yunseong!"

Yunseong tersenyum dan membalas lambaian Minhee.








.

Flying Get • Hwangmini✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang