Wrong Love (3) [LLM × OSH]

3K 428 24
                                    

Saat ini Sehun tengah berdiri di balkon kamarnya, memandangi gelapnya langit malam yang membentang luas di hadapannya. Asap dan bau tembakau menyeruak memenuhi indera penciuman pemuda tampan itu, rokok yang baru saja ia hisap dua kali begitu menenangkan pikiran ruwetnya saat ini.

Lisa

Nama gadis itu tiba-tiba memenuhi otaknya sore tadi. Mengalihkan fokusnya dan benar-benar berhasil mengikatnya dalam kenangan tentang gadis itu dan kembarannyaㅡKrystal.

Sehun kembali mengingat perkataan yang sekretaris sekaligus teman kuliahnya itu katakan tadi sore saat ia menyerahkan sebuah box berwarna tosca kepadanya.

"Titipan untuk Tuan Sehun yang terhormat"

Jennie meletakkan box yang Lisa titipkan padanya beberapa saat yang lalu dengan sedikit kasar ke arah meja kerja Sehun.

Ucapannya yang begitu sinis tentu saja membuat Sehun mengalihkan fokusnya dari berkas-berkas yang begitu semrawut di atas meja kerjanya saat ini.

Sehun mendongakkan kepalanya, netranya menatap sekretaris menyebalkan itu yang sialnya dulu adalah teman kuliahnya yang memiliki prestasi luar biasa.

"Ok, mari bicara santai Sehun"

Jennie kemudian melirik arloji berwarna gold yang melingkari tangan kirinya dengan senyum yang menandakan kepuasan.

"Ini sudah selesai jam kerja" lanjutnya.

"Kau tau kan kalau hari ini Lisa disini?"

Baiklah, Sehun mulai merasa aura gelap menyelimuti ruangannya saat ini. Entah refleksnya atau bagaimana, ia bahkan bergidik saat memandangi Jennie dengan posisi tangan melipat di depan dada.

"Apa salahnya meluangkan waktu lima menit untuk gadis yang selalu setia menunggumu?"

Nada bicara Jennie benar-benar tidak bersahabat, meskipun suaranya tidak meninggi tapi ia memberikan tekanan pada setiap kata yang meluncur dari mulut manisnya itu.

"Jen-"

"Diam, dan dengarkan aku. Kali ini kau sudah keterlaluan Sehun"

Kali ini Sehun hanya bisa menghela napas, pasrah dengan segala kemungkinan yang terjadi. Bagaimana mulut pedas Jennie akan terus mencacinya sampai kupingnya berdarah, mungkin?

Ia tau kalau Jennie menyukai Lisa, suka dalam artian mereka mengagumi sifat masing-masing. Sehun sedikit banyak tau tentang kedekatan Lisa dan Jennie karena intensitas kunjungan Lisa yang begitu sering ke kantornya. Dan fakta bahwa Jennie tidak menyukai Suzy ia pun tau, karena sekretarisnya itu tidak pernah bisa untuk tidak blak-blakan di depannya.

"Kau tau? Lisa menunggumu dari kau berangkat makan siang sampai lima belas menit yang lalu dia meninggalkan kantor. Coba kau hitung berapa jam Sehun? Empat jam!"

Jennie menghembuskan napasnya dengan kasar, itu hanya sebagai pengalihan supaya ia tidak meledak di hadapan teman sekaligus atasannya itu.

"Apa kau tidak berpikir kalau dia belum makan siang? Kau tidak berpikir urusan apa yang dia tinggalkan hanya untuk menunggu pria tolol sepertimu hah?!"

Ia menekankan kata 'tolol' agar setidaknya emosinya bisa sedikit berkurang pada Sehun.

"Dia sering menunggumu di jam makan siang Sehun, bahkan kalaupun kau hanya menemaninya minum air putih aku jamin Lisa pasti sudah bahagia"

𝗜 𝗦 𝗧 𝗢 𝗥 𝗜 𝗢 𝗡 (Drabble Lisa x boy) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang