3. Dasar Mesum!

5.3K 148 6
                                    

"Bapak... bapak Pak Ganda ya? Bapak kan katanya mau sampai sini besok sore, kenapa ini sudah sampai sini? Saya kan jadi ketahuan kalau pakai kolam renang ini. Bapak kenapa gak bilang dulu sih kalau datangnya mau dipercepat?" Gadis mengomel bak radio buntut yang rusak, sebenarnya malu karena ketahuan memakai kolam renang tanpa seijin yang punya rumah. Tanpa mereka sadari bahwa pose mereka masih berpelukan, lebih tepatnya Ganda masih memeluk pinggang Gadis.

Gadis menelan ludah melihat dada bidang yang tampak kokoh di depannya. Kulit lelaki itu sedikit kecoklatan, malah menambah kesan seksi. Dagu yang mulai ditumbuhi rambut halus juga membuatnya tambah mempesona. Rambut..? Mata Gadis beralih ke dada bidang itu dan dia tersenyum karena ternyata dada itu tidak ada rambut keriting seperti yang biasa diceritakan teman-temannya yang bilang bahwa lelaki yang punya rambut di dadanya akan terkesan lebih seksi. Matanya bahkan turun lagi dan Gadis langsung menahan nafas melihat perut kotak-kotak itu. Hei... stop sampai situ Dis!  Jangan ke bawah lagi!

"Sebelum saya menjawab pertanyaanmu, saya yang mau tanya dulu, kamu itu siapa? Lagian kenapa matamu kok seperti mupeng banget lihat badan saya?"

"Wong ditanya kok malah balik nanya sih? Bapak mau tahu siapa saya? Saya Gadis, penjaga villa ini, eeum cuma buat tiga bulan sih." Suara Gadis memelan saat berucap kalimat terakhir.

"Penjaga villa dengan tubuh sekecil kamu ini? Haah yang benar saja. Kamu kecil, kurus kering gini, kurang gizi, ini malah berenang tanpa ijin di villa orang lain. Kamu masih SMA kan? Besok sekolah loh!"

"Eeh enak aja..., walau saya kurus kering kurang gizi gini tapi umur saya sudah hampir 21 tahun! SMA, huh enak aja, jangan asal nuduh! Sebentar lagi juga saya lulus kuliah. Tubuh saya memang kecil, tapi saya sudah bisa bikin anak kecil!" Gadis meradang mendengar hinaan Ganda. Membuatnya kembali meronta-ronta. Dan ini tentu saja kembali menyulut sisi primitif Ganda.

"Diam, jangan banyak bergerak! Kamu bisa diam gak sih?! Diam kataku atau aku cium kamu dan kita akan buktikan bahwa kamu memang bisa bikin anak kecil." Ganda setengah berteriak kesal. Benar-benar deh perempuan mungil di depannya ini berhasil menyulut api gairahnya.  Ganda jadi gelisah. Dia harus segera menghentikan  skinship contact  ini atau malah dia akan melakukannya di kolam renang sekarang juga.

"Sudah kamu naik sana. Bilas badanmu dan buatku aku makan malam! Yang enak!"

Gadis tentu saja ingin protes tapi dia bisa apa coba?  Eeh iya, lelaki ini... dia belum tahu sebenarnya siapa lelaki ini.

"Bapak... bapak belum jawab pertanyaan saya. Bapak siapa?"

"Saya Ganda, yang punya villa ini. Tadi kan kamu sudah tahu malah pakai tanya lagi. Sudah buruan sana, bilas badan dan masak yang enak."

"Gimana saya bisa bergerak coba? Bapak masih peluk saya! Dasar mesum!" Gadis mendumel tidak jelas.

"Siapa yang mesum? Dari tadi bukannya kamu malah yang melihat tubuhku ini gak pakai berkedip? Kenapa malah menuduhku? Dasar anak kecil!"

"Sudah saya bilang saya bukan anak kecil."

"Kalau kamu bukan anak kecil, kamu pasti akan berpikir dua kali berenang memakai swimsuit two pieces seperti itu di tempat umum. Ini bukan kolam renang pribadimu!" Ganda mencari alasan untuk bisa lebih lama memeluk Gadis.

"Bapak yang mesum! Jangan melihat saya seperti itu!"

"Seperti apa? Seperti ini?" Ganda malah sengaja menantang Gadis. Dia sengaja melihat Gadis lebih lama di area dadanya, membuat Gadis kalang kabut dan menarik kimono yang tadi dia letakkan di pinggir kolam renang, tapi akibatnya tentu saja jadi basah.

"Heh, jangan kepedean kamu! Kamu pikir saya tertarik sama badan kaya papan gilesan gini? Lurus gini? Gak ada tonjolan sedikit pun? Kamu tuh masih anak-anak, minum susu yang banyak sana biar berisi badanmu!" Jawab Ganda sambil terkekeh senang. Entah kenapa menggoda Gadis membuatnya bisa tersenyum senang seperti ini. Sepertinya sudah lama sekali dia tidak menikmati kesenangan seperti ini.

A BOSS DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang