pagi hari ini cukup indah bagi yujin, langit mendung dan sudah hujan gerimis
"pagi galena, berangkat sekarang?"
gadis itu mengangguk lucu, sedangkan minkyu mengacak gemas rambut yujin
"kita naik mobil aja ya, biar kamu gak kehujanan,"
"jangan, naik motor aja."
minkyu menaikkan alis nya satu
"justru kalo naik mobil bisa bikin macet."
"kita naik motor aja biar bisa nyalip," lanjutnya sambil menaikkan jari jempol nya
lelaki tampan itu hanya menggeleng dan terkekeh.
"won,"
hyewon yang sedang membaca novel nya, melirik ke sumber suara. didapatnya chaewon yang menunduk dan menahan tangisannya.
"loh-loh siapa yang bu—
Bruk!!
"maafin gue,"
chaewon duduk didepan hyewon dan memegang tangannya, air mata nya jatuh
"jangan sampe bungkuk segala, ayo berdiri lagi,"
hyewon merapikan rambut chaewon yang sedikit berantakan, dia tersenyum kecil
"iya gue maafin kok, tenang aja,"
"dengan semua yang udah dia lakuin? terus dengan gampang nya lo maafin dia? jangan paksain perasaan lo won,"
kedua gadis itu melirik kearah ambang pintu, woojin menatap chaewon tak suka
hyewon berjalan kearah woojin dan menyeretnya kearah halaman belakang sekolah, gadis itu menatap woojin tak percaya
"gue kira lo orang baik,"
"apa yang lo omongin, gue baik. mau nemenin lo saat sedih. dan sekarang lo gak percaya sama gue?"
"bukan git—
"udah won. anggep kita gak pernah kenal, lo ngecewain gue."
woojin melangkah meninggalkan hyewon sendirian. hyewon lelah kalau boleh jujur. dia tak mau orang-orang berharga nya satu persatu pergi.
sedangkan disisi lain chaewon merasa lega karena hyewon memaafkan nya, tapi apa yang barusan dia lihat membuat hatinya sakit
dia mengepalkan tangannya, dan berjalan kearah lelaki bergingsul itu
Brak!!
"mentang-mentang lo yang nemenin dia, jangan larang hyewon buat maafin gue," teriak chaewon sembari menghapus air matanya
woojin yang tadinya terjatuh, segera bangkit dan membersihkan seragamnya
laki-laki itu mendecih
"dimana letak kesalahan gue?"
"harus nya memang hyewon gak punya temen busuk kaya lo pada," lanjutnya
eunbi bersembunyi, dia menyaksikan semua
sekarang dia merasa sangat bersalah
entah kepada hyewon, chaewon, termasuk yujin.
"ngapain lo sembunyi gitu?"
gadis itu terperanjat kaget, dilihatnya yujin dengan wajah datar nya, yujin juga melihat chaewon yang sedang menangis sesegukan
"kalian semua kenapa?"
"lap ingus lo, jijik gue liatnya"
eunbi mengambil kasar tissue yang diberikan minhyun, sengaja memang minhyun mengajak eunbi ke taman
"udah mendingan?"
gadis itu mengangguk, menatap langit yang berwarna abu-abu itu
"kenapa semua orang benci gue,"
"kenapa setiap orang yang ada dideket gue kena sial,"
"d—dan kenapa gue dilahirin didunia ini," ucapan eunbi kembali bergetar
jujur saja eunbi benci menangis, sangat amat teramat benci.
"kenapa hyun kenapa"
Grebb!!
minhyun merengkuh tubuh kecil itu, tangisan semakin menjadi, dengan sabar minhyun mengusap punggung gadis itu
"dengerin gue,"
"jangan merasa semua ini salah lo, ini semua udah takdir bi. jika sudah Tuhan yang mengatur semua ini, kita sebagai hamba nya bisa apa?"
"sedih boleh, tapi jangan pernah menyalahkan semua ini salah kita." lanjutnya
eunbi menghela nafas dan tersenyum, minhyun ikut tersenyum
drrrttt drrrttt
"oke, gue pergi dulu see u"
minhyun berlari meninggalkan eunbi sendirian, dia menyusul geng nya yang berada di gudang atas
"gimana rencana lo?" tanya jinyoung sambil menghisap batang rokok yang dipegang nya
minhyun tersenyum puas, sedangkan guanlin menawarkan rokok kepada minhyun
"berjalan mulus, sesuai harapan gue. bentar lagi juga jatuh ke tangan gue,"
woojin tertawa yang menampakkan gigi gingsul nya,"memang bajingan satu ini bisa diandelin kalo masalah cewe"
minhyun menghisap batang rokok nya, "gimana lo lin?"
yang ditanya hanya menaikkan bahu nya acuh, "gue gak peduli sama si yujin. dia udah dijodohin,"
jinyoung yang mendengar itu mendelik
"seriusan? sama siapa"
"minkyu, anak baru"
KAMU SEDANG MEMBACA
VOi; [✓]
Random"in the italian, voi means you" wannaone; woojin, minhyun, jinyoung, guanlin. ft; izone; hyewon, eunbi, chaewon, yujin. Start : 13 Juni 2019 End : 11 Januari 2020