n o v e

99 13 1
                                    











"hari ini ada basket won?"

hyewon mengangguk, dia sudah memakai seragam basket nya.

chaewon mengangguk, dia berjalan kearah lantai dua, ya seperti hyewon dia juga ada kebutuhan ekstra.

"loh jinyoung, ngapain?"

"ketua pecinta alam siapa?" tanya nya sambil melihat bingkai foto

berisikan foto-foto member pecinta alam

"gue,"

lelaki itu tersenyum, dan memberikan undangan surat edaran

"ada rapat ketua ekskul, dateng oke?"

chaewon mengangguk dan segera meninggalkan ruangan itu, siapa yang mau seruangan dengan manusia seperti jinyoung?

"itukan guanlin,"

"kenapa harus keluar dari gudang?"

gudang memang ada di lantai dua, tapi beda gedung.

itu sebab nya tidak ada yang mau kesana, tapi untuk kali ini chaewon merasa tertarik.

"kok dikunci,"

samar-samar dia mendengar tangisan didalam, yang benar saja ini masih sore

tapi tunggu, dia mengenal tangisan ini

tangisan yang selalu dia dengar ketika orang itu tengah menceritakan apa yang terjadi kepada nya














"YUJIN LO DIDALEM?!"











eunbi sedang menunggu jemputan kakak nya itu, sudah satu jam dia menunggu

tapi batang hidung kakak nya juga belum terlihat

"eh ini siapa,"

mata nya tiba-tiba ditutup dengan tangan seseorang

"loh guanlin, belum pulang?"

guanlin tersenyum sembari menggeleng, tapi itu membuat eunbi curiga

"tangan lo kok bau parfum nya yujin?"

laki-laki itu kaget setengah mati, dia menggigit bibir bawahnya

"o-oh iyakah? soalnya i-ini parfum adek gue,"

eunbi menganggukan kepalanya, sedangkan guanlin bernafas lega

"pulang bareng gue yuk bi?"

belum sempat menjawab pertanyaan guanlin, mobil kakak nya sudah tiba didepan gerbang sekolah

dan dari dalam terlihat jisung berteriak, "cebol ayok buruan, gue ada kuliah"

"itu gue udah dijemput, duluan ya"

guanlin mendengus kasar, dia mengambil tasnya kasar, kemudian berjalan keluar sekolah











"kalian harus beneran ikutan tanding basket itu, buktiin ke kakak kalo yang kakak ajarin gak sia-sia" ucap hyewon panjang kali lebar

mereka semua mengangguk, kemudian hyewon mengambil bola basket kembali

belum sempat dia berbicara, chaewon dari jauh seperti memapah seseorang

"yujin?!"

"yujin lo kenapa?! siapa yang ngelakuin?!" tanya hyewon khawatir, dia segera menelfon minkyu

gadis itu keheranan, ada apa dengan kedua sahabatnya ini

chaewon seperti menahan kesal, sedangkan yujin mungkin sudah tidak sadar

tak lama mobil minkyu datang,

"dia kenapa?" tanya minkyu sembari menyetir, tak peduli dengan apa yang terjadi yang terpenting orang yang disayangnya itu selamat

"gak tau kak, ayo buruan kak"

"lo hubungin eunbi" lanjut hyewon memerintah chaewon

chaewon yang berwajah datar, padahal dia khawatir setengah mati hanya mengangguk













"yujin kenapa?"

"sabar, kita juga gak tau," jawab hyewon menenangkan eunbi

gadis itu terjatuh, badannya bergetar, dia tak tau kenapa

yujin selalu menghindar dari dia, justru guanlin terus mendekati nya

tunggu, guanlin?

chaewon yang daritadi hanya duduk, tapi didalam hati nya dia mengucapkan sumpah serapah

"keluarga pasien?"

"saya dok,"

"dia hanya luka ringan, dan mungkin agak shock,"

hyewon mengangguk paham, syukurlah batinnya

eunbi dan chaewon bernafas lega, setidaknya teman nya itu tidak apa-apa

"boleh kita lihat dok?"

"boleh, tapi jangan buat dia kaget"

eunbi tidak peduli kaget apa yang dimaksud dokter itu

dia berlari ke dalam, dan melihat yujin tengah memerhatikan infus ditangannya

matanya berkaca-kaca, tak lama pandangan gadis itu ada kearah eunbi

dia mendelik, dan berteriak keras

"pergi!! jangan deket-deket gue!"

eunbi kaget, dia segera mendekati yujin

"yujin, ini gue eunbi"

"pergi, gue gak mau sakit"

"yujin,"

"pergi!!"

"sudah saya peringatkan, jangan membuat dia kaget!" tegur dokter yang kemudian kembali menenangkan yujin

diambang pintu, hyewon menatap yujin

ada yang tidak beres menurutnya.


▪️▪️▪️▪️

VOi; [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang