Bab 1

272 27 17
                                    

"He Was A Young Boy"


"Teman teman, pria yang bernama Kai sudah menghilang selama seminggu. Apakah kalian tidak melihatnya?." Aku memberikan brosur hilangnya saudaraku ini ke semua orang.

Berakhir dengan orang orang yang membuang brosurku ke tempat sampah. Aku tidak lelah dengan kegiatan mereka. Malah aku makin semangat sekarang.

Aku memberikan secara acak brosur saudaraku ini.

"Hei bocah, aku sudah menerimanya empat kali. Dan aku tidak pernah melihat saudaramu itu."

"Terimakasih." Aku memberikanya lagi dua brosur saudaraku.

"Dasar bedebah, orang muda dan berkulit gelap sepertimu memang sangat brengsek di zaman sekarang." Aku mendengus kesal dengan apa yang pak tua itu bicarakan. Hey man, kau tidak bisa berkata rasis kepada sesama manusia.

"Maaf tuan, kalian jauh brengsek di zaman dulu dan kami memaafkanya. Dan kali ini saudaraku menghilang kalian saja tidak perduli. Bagaimana mungkin ras kami dikatakan brengsek?." Bentaku ke pak tua itu.

Aku sangat ingin memukulnya, karena dia pak tua aku merasa menjadi orang yang lemah.

"Oh ayolah nak, kau sangat ingin memukulku kan?." Pria tua itu mendorongkan badanya sendiri kearahku. Sialan, dia memancingku. Dan aku tahu bagaimana cara dia memukulku.

Aku memberinya satu kertas saudaraku lagi. Dan benar saja hal itu membuat si pak tua mendengus kesal.

Beat That Pak tua

Pak tua itu meremas kertas itu lagi. Dan aku memberi lagi kertasnya.

Beat it Pak tua.

"Sialan kau bocah, aku pergi dari sini." Akhirnya pak tua yang berkulit putih itu pergi dari hadapanku. Aku memulai kembali aktivitasku yang semula.

Bukan hanya aku yang mencari saudaraku Kai, tapi temanku serta teman Kai juga mencarinya. Dan untuk informasi, kami semua yang mencari keberadaan Kai berkulit gelap.

Seperti di jalan aku bertemu dengan teman saudaraku yaitu Sikey. Kenapa mereka semua menerima brosur dan membacanya sedangkan brosur yang ku kasih malah mereka buang.

Mungkin Sikey bertemu dengan orang kulit putih yang perduli. Tapi tidak dengan teman saudaraku yang lainya. Sebenarnya yang mencari Kai adalah teman temanya.

Aku terkejut ketika mereka bilang kalau Kai tidak ada di rumah. Sialan kau Kai.

Disisi lain aku melihat teman Kai yang lain yaitu Crush memberi brosur Kai ke seluruh anjing di jalan. Aku tidak tahu maksud crush tapi hal itu sangat aneh. Dan yang anehnya lagi anjing anjing itu menerima kertas dari Crush. Apakah dia punya kelebihan untuk berbicara kepada hewan?

"Ming, apakah ada peningkatan?." Tanya teman Kai yang satunya lagi yaitu Mino. Dia bertanya kepadaku sambil menempelkan kertas hilang Kai di dinding. Mungkin itu ide yang cemerlang hingga Mino menempelkan brosurnya di punggung orang asing.

"Maaf teman ada nyamuk di punggungmu tadi." Alasan Mino tidak begotu dipercayai oleh orang kulit putih sehingga orang itu meraba punggungnya.

"SIALAN KAU BOCAH KULIT GELAP." Teriak orang kulit putih itu dan berlari mengejar Mino. Sangat disayangkan orang orang itu berlari lebih lambat dari Mino.

Dan aku melihat semua wanita berlari ke arah yang berlawanan denganku. Sudah pasti itu Christian, damn dia sangat populer dikalangan wanita usia bebas. BAHKAN PRIA TUA TADI MENERIMA BROSUR ITU.

Sebaik apa Christian di mata semua orang. Lebih tepatnya setampan apa Christian di mata semua orang? Karena kutahu bahwa dia memang benar benar baik dan tampan.

Black Men, White Hell Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang