Bab 2

88 15 2
                                    

"The Squad, The Family, and The White Man."



Six month later

"Kita sudah berusaha sebaik mungkin. Bahkan Pak Leo juga memberikan kita banyak bantuan." Kataku sambil menundukan kepalaku.

Awalnya kami semangat mencari Kai, tapi karena sudah enam bulan lamanya, niat kami mulai menurun.

"Persetan semua ini. Bukankah kita mencari orang yang penting di kehidupan kita? Bagaimana mungkin kita akan menyerah di titik seperti ini." Ucap Sikey. Kami semua menunduk karena sudah lelah mencari Kai.

"Kurasa di titik seperti ini semua orang menyerah." Mino mengeluarkan suaranya. Aku berpikir, apakah kami akan menyudahi pencarian kami? Atau apakah kami akan melanjutkan pencarian kami.

Tapi kurasa aku sudah lelah.

"Mari kita buat pemakaman untuk Kai."

Black Men, White Hell

Kami semua memakai baju hitam. Orang orang menyaksikan pemakaman Kai bahkan mantan pacarnya juga datang. Kurasa namanya Krystal dan Jennie. Mereka berdua menangisi Kai.

Sedangkan aku bersama teman teman seumuranku duduk di ujung dan belakang agar aku tidak mendengar pidato payah dari orang orang. Karena aku yakin Kai masih hidup.

"Aku turut berduka cita teman." Kata Dicky (Dk Seventeen) menghampiriku. Aku menganggukan kepalaku dan dia menepuk bahuku.

Pak Leo juga datang bersama orang orangnya. Dia berdiri disamping Uncle Sam. Pak Leo sedikit terlambat dan hal itu membuat Pak Leo ketinggalan sebagian acara.

Aku hanya duduk di ujung sampai acara selesai. Kemudian kami balik ke rumah masing masing. Aku dan Uncle Sam duduk di sofa. Uncle Sam mengusap mukanya seakan ini adalah kesalahan fatal.

Tak lama juga ada orang yang menekan bell dan mengetuk pintu. Sudah pasti orang ini jumlahnya melebihi satu. Aku membuka pintu itu. Tebakanku benar, yang menghampiri kami adalah orang orang yang bersungguh sungguh mencari Kai.

Aku mempersilahkan mereka masuk. Dan setelah semuanya masuk, aku kembali menutup pintunya.

"Aku tidak percaya kita benar benar melakukan ini." Ucap Christian. Bahkan Christian saja tidak percaya dengan omong kosong ini. Apalagi aku dan Uncle Sam.

Tok tok tok

Drrttttt

Aku melihat ponselku yang ternyata Pak Leo memanggilku. Aku menerima panggilan dari Pak Leo.

"Aku didepan, buka pintunya."

Tanpa menjawab panggilan dari Pak Leo, aku berjalan ke arah pintu dan membuka pintunya. Pak Leo tidak berbohong. Dia memang berada di depan pintu rumahku.

Pak Leo langsung masuk begitu aku memberinya dia sinyal untuk masuk. Dan Pak Leo menganak kami semua untuk duduk di meja makan.

"Kalian tahu, aku mau berlibur setelah ini. Apakah kalian mau ikut denganku?."

"Untuk apa kami berlibur denganmu tuan Leo?." Tanya Crush. Masalahnya aku juga penasaran kenapa dia mengajak kami.

"Karena kalian merasa sedih. Sudah seharusnya kalian berbahagia. Dan aku mengajak kalian liburan kepulau pribadiku." Pak Leo menatap kami semua dengan antusias.

"Apa nama pulaunya?."

"Leo's Lake."

"Baru kali ini aku mendengar nama pulau yang sangat jelek."

"Aku setuju." Kataku menanggapi perkataan Crush.

"Oh ayolah. Aku mengadakan pesta disana. Kau tau film The Great Gatsby?. Pestanya bakal seru seperti yang ada di film itu." Aku melirik semua yang ada di ruangan ini. Semuanya pada memangguk selain Uncle Sam.

"Kalian saja yang pergi. Aku akan menjaga rumah." Aku kecewa, karena Uncle Sam bagaikan Uncle Sam yang dihormati oleh orang Amerika. Dan aku menghormatinya sehingga aku tidak mau pergi tanpanya.

"Tapi—."

"Kau pergi saja, aku akan tetap disini. Mungkin jika Kai balik ke rumah ini aku akan mengabari kalian." ujar Uncle Sam. Bagaimanapun juga keputusan berada ditanganku. aku masih bingun bergabung dengan Pak Leo atau menetap bersama Uncle Sam.

"Kalau kau tidak ikut juga tidak apa apa. Mereka tidak keberatan bukan."

"Tidak, biar dia bergabung bersama kami." Mino menarik tanganku. Memang teman Kai ini merupakan teman sejati yang setia teman.

"Baiklah tinggi, empat hari lagi kita berangkat dan kalian sebaiknya mengemasi baju kalian sekarang." Pak Leo memakan makanan yang dimakan olehku dan begitu dia selesai mengunyah, dia keluar dari rumahku.

Apakah dia kerumahku hanya memakan makananku. apadahal aku sangat menghormati Pak Leo.

"Kemasi barang barangmu. aku akan membantumu membawa perlengkapan." Uncle Sam berdiri dari duduknya dan menuju kamarnya. Hanya sekedar informasi,  aku, Kai, dan Uncle Sam tinggal bersama karena orang tua kami sering pindah rumah dan ibuku memutuskan untuk meninggalkan kami bersama Uncle Sam.

Awalnya aku kesal terhadap orang tuaku, tapi lama kelamaan Uncle Sam sangat keren. dia bahkan mengajarkanku cara bermain Ps4. untuk itu aku berterimakasih dengan orang tuaku. Tapi mereka belum mendengar kabar Kai. semua ini dirahasiakan oleh orang tua kami agar mereka tidak meninggalkan pekerjaanya.

"Jika ada apa apa kau harus menghubungiku." Teriak Uncle Sam di dapur.

Baiklah, ini untuk mencairkan suasana tentang Kai. Aku akan bersantai sebentar lalu mencarinya lagi sampai ia ketemu.

Dalam keadaan dead or alive.

Black Men, White Hell Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang