"We Need to Say Goodbye First"
Ini sudah hari dimana kami akan berangkat menuju pulau Pak Leo. Empat hari yang lalu kuhabiskan dengan mencari petunjuk hilangnya Kai.
Uncle Sam jauh lebih mendalami pencarian Kai dibandingku karena kutahu itu menjadi tanggung jawabnya. Aku bahkan mengutuk diriku sendiri karena tidak becus mencari Kai dan malah mengadakan pemakaman palsu di depan semua orang.
Sialan.
"Uncle Sam, kau tak apa sendiri?."
"Kau tidak masalah jika tidak ikut Ming. Aku masih mengkhawatirkanmu." Sela pak Leo yang mengusap bahuku. Kenapa Pak Leo begitu baik padaku. Bahkan ketika aku menumpahkan sup di celananya saja tidak masalah.
Dan katanya cara mengatasi celana yang terkena tumpahan sup adalah memiringkan cara pemakaianya. Disaat Pak Leo menjelaskan hal itu, kurasa ada yang salah denganya.
"Aku juga butuh hiburan." Balasku. Pak Leo menganggukan kepalanya. Dia membantuku mengangkatkan tasku sedangkan tasnya diangkat oleh suruhanya.
Setelah aku selesai memindahkan barang barangku, aku memeluk Uncle Sam dengan jenjang waktu yang sangat lama. Aku juga memikirkan bagaimana reaksi orang tuaku jika kami sudah membuat pemakaman palsu untuk Kai.
"Aku akan meminta Uncle Gray untuk membantuku mencari Kai. Mungkin aku juga meminta bantuan Uncle Tiger." Aku menganggukan kepalaku ketika Uncle Sam berbicara.
Semoga dengan bantuan Uncle Gray beserta dengan Uncle Tiger akan menjadi faedah bagi kami semua.
"Baiklah Ming, kurasa waktu kita sudah sedikit. Mungkin kita harus pergi." Kata Pak Leo dari kejauhan. Aku melambaikan tanganku ke arah Uncle Sam dan dia membalas lambaianku.
Dan disinilah kurasa aku bisa bersenang senang.
Kurasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Men, White Hell
HorrorHilangnya Kai membuat keluarga serta leluhur kulit gelap mulai curiga dengan orang kulit putih