sungguh sulit menerima kenyataan yang begitu menyakitkan hati.
-Alda.
5 bulan kemudian
Alda berjalan ke meja belajarnya dan mengambil buku Diary kesayangannya berwarna merah Maroon, ia mengambil bolpoin di kotak yang sudah ia sediakan dan membuka buku diarynya, lalu menggerak gerakan bolpoin itu diatas kertas Diary nya.
Diaryku♡
21 september 2019
Hai, apa kamu merindukanku?
Aku ingin bercerita hari ini, Kamu tahu? aku sudah menelan kenyataan yang sangat pahit, seharusnya aku tidak perlu mendengar itu kan? aku menyesal telah mendengar itu semua, sangat pahit. ayah dan bunda bilang, aku tidak pernah diurus dengan ayah dan bunda sejak bayi, aku diurus oleh orang lain, dan aku juga mendengar kalau aku sempat tidak diinginkan oleh bunda, aku syok mendengar itu rasanya nafasku terasa sesak, pada kenyataanya aku tidak ingin dilahirkan didunia oleh ayah dan bunda. mereka pilih kasih, aku tidak suka, aku kesal, mereka lebih menyayangi adikku, aku cemburu, aku iri, tapi yasudahlah. sekarang ayah dan bunda sudah lebih menunjukan kasih sayangnya kepadaku disaat aku sudah berubah, aku sudah tidak seperti dulu lagi, aku pernah berbagi cerita kepada ayah dan bunda, aku pernah berkumpul dengan mereka, aku pernah bercanda dan tertawa dengan mereka, tapi, itu dulu. sudahlah yang lalu biarlah berlalu.
oiya, diary, apa kamu tau? sekarang aku sedang dekat dengan kakak kelas ku, dia bernama Raga Guntur Brawijaya. sudah lebih 1 bulan aku dekat dengannya, lama ya? ya lumayan lah, aku juga nyaman dekat dengannya tidak jarang aku pulang bersama dengan Raga.
Diary, sudah dulu ya, aku lelah menulis ini, aku akhiri yaa, sekian dari aku.
tertanda
Alda Imut♡
selesai sudah alda menulis semua isi hatinya, dan terkekeh di tulisan akhirnya, Alda Imut. Alda menutup buku diarynya itu dan berjalan mendekati ranjang untung mengambil ponselnya yang tergeletak dan melihat puluhan misscall dari Adel, tidak lama Adel menelfonnya kembali dan Alda langsung saja mengangkat telfon dari Adel.
"Hal-" alda mendengar suara Adel yang sangat memekakkan telinga dengan cepat Alda langsung menjauhkan ponselnya dari telinganya.
"ADUH ALDA LO LAMA BANGET SI ANGKAT TELFON GUE, GUE LUMUTAN NUNGGUIN LO NIH DIDEPAN RUMAH LO!" sarkas Adel yang sudah kesal setengah mati.
"ck, jangan teriak bisa kan?"
"hehe, abis lo bikin gue kesel sih " ujar adel dengan watadosnya. "udah deh lo jangan banyak tanya, ayo cepet kita jigong lo dandan yang cakep kita ntar cari cowo, oke!" seru Adel.
"kan mau jigong masa cari cowo sih!" ketus Alda
"hehe canda, udah ih cepetan! gue tunggu GPL! "
"iyaiya tunggu!" putus Alda dan langsung bergegas mengganti baju.
***
"ayo del"
Adel menoleh kebelakang dan melihat Alda sedang berdiri menatapnya.
"lama!" ketus Adel.
"yamaha"
"yamaaf Alda bukan Yamaha!"

KAMU SEDANG MEMBACA
ALDA
Подростковая литератураSLOW UPDATE. Highest Rank #3 salting #3 blushing #18 nangis Perihal senja, malam memiliki lebih banyak cerita. Purnama diwaktu malam sangat menenangkan daripada pamitnya senja. Meski senja lebih paham caranya untuk berpamitan, nyatanya indahnya mal...