BF - Bag 4

1.9K 166 11
                                    

"Berat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berat.."

"Huh?"

"Tubuhmu berat.." keluh Gun mencoba mendorong tubuh Off yang sedang menghimpitnya. Jika dibandingkan jelas saja Gun kalah telak oleh tubuh besar dan tinggi itu.

Off segera bangkit. Dengan salah tingkah ia menggaruk tengkuknya.

Gun mengedarkan pandangan ke sekeliling. Kamar ini masih berantakan. Tidak ada yang bisa dilihat selain koper berserakan dan barang lainnya.

"Pekerjaanku sudah selesai, aku pergi dulu." Gun bersiap pergi tapi Off menahan langkahnya.

"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?"

Gun menoleh. "Di hotel, saat pemotretan."

Off menarik napas. "Bukan. Selain itu." Ditatapnya mata Gun. "Apa kita pernah bertemu selain saat di hotel?"

Gun menatap Off datar. "Tidak."

"Kau yakin?"

"Iya," jawab Gun mantap.

Off mengepal tangannya. Kemudian ia membuang napas pelan.

"Kau yakin kita tidak pernah bertemu? Aku yakin—"

Bug!!

"GUN! Kau kenapa?!" Off dengan panik menghampiri Gun yang tergeletak di lantai. Tiba-tiba saja laki-laki itu jatuh ke lantai dan tidak sadarkan diri.

"Gun! Bangun!" Off menepuk pelan pipi Gun. Tapi tidak ada reaksi. "Astaga, kenapa badanmu dingin sekali?" Off tanpa pikir panjang mengangkat Gun lalu membaringkan laki-laki mungil itu di kasurnya. "Astaga semoga saja kasur ini tidak banyak kumannya." Laki-laki putih itu terus saja bergumam sendiri.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang? Bagaimana cara membuatnya bangun?" Off mengacak rambutnya. "Apa aku oles saja minyak kayu putih di hidungnya?" Off tampak berpikir. "Hmm apa aku punya minyak kayu putih?" Off berputar mencari barang dengan bau menyengat itu.

"Astaga apa aku tidak punya sebotol pun minyak kayu putih?" Gerutunya saat tidak menemukan benda itu. Ia menghela napas kemudian menyerah. Off duduk di pinggiran kasur sebelah Gun berbaring.

"Kenapa kau tiba-tiba pingsan?" Tanyanya pada sosok dengan mata tertutup itu. "Apa aku telfon dokter saja? Tapi aku tidak punya nomor dokter di daerah ini. Astaga apa yang harus aku lakukan?" Off mengerang frustasi.

Dipandanginya wajah Gun yang tampak lelap seolah sedang tidur. Poni menutupi dahinya. Alis yang rapi dan bulu mata yang lentik menghiasi wajahnya. Seolah tak cukup, hidung dengan tulang tinggi pun ikut menyempurnakan wajah berkulit mulus itu. Off bersumpah bahwa ia belum pernah bertemu laki-laki seperti Gun. Bagaimana mungkin ada orang berwajah sempurna seperti itu? Meski kulitnya putih pucat sama sekali tidak mengurangi daya tariknya.

"Tunggu, apa aku baru saja mengatakan aku tertarik padanya?" Off seolah tersadar. "Tidak! Aku pasti sudah gila." Ia bangkit dari kasur. Tapi kemudian seolah ada yang menarik, Off kembali menoleh pada Gun. "Jika itu hanya mimpi, kenapa kau bisa muncul di dalam mimpiku?" Off menghela napasnya.

Blue Flame [Off Jumpol - Gun ATp FF] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang