Permulaan yang terlalu gila menurut Off. Ini hari pertama ia menginjak kota ini. Harusnya semua diawali dengan hal yang manis. Seperti bertemu gadis cantik misalnya. Tapi apa ini? Apa ini kutukan?
"P'Off, ayo.." sang manager memanggil laki-laki berkulit putih susu itu. Off menghela napas, menyimpan ponselnya lalu dengan enggan turun dari mobilnya.
"Resort yang... lumayan.." ia berkomentar. Kedua tangannya bertengger cantik di kantong celana. Menatap tulisan besar di depan resort. SAENGDAO RESORT. Namanya saja sangat kuno sekali.
"Resortnya bagus. Aku sudah memeriksanya dan aku sangat tau seleramu. Itulah kenapa aku mau menerima pekerjaan ini. Kau akan suka, aku jamin." Lia, sang manager masih berusaha meyakinkan Off. Perempuan itu berikan Off senyuman cerah. Bekerja cukup lama dengan Off membuat Lia tau betul apa yang Off suka dan tidak. Bisa dibilang Lia termasuk yang paling sabar juga di antara semua orang yang pernah menjadi manager laki-laki 24 tahun itu.
"Baiklah, ayo kita lihat.." Off melangkahkan kakinya memasuki area resort.
••
Sepertinya semua sudah siap. Hanya menunggu kedatangan Off saja. Pemeran utama pemotretan hari ini. Awalnya Off mengira begitu.
"Selamat datang, Tuan Off Jumpol. Senang akhirnya bisa bertemu dengan anda. Saya Pangpond. Anda bisa memanggil saya P'Pang." Seorang pria berbadan agak gemuk menyambut kedatangan Off dan Lia. Ia mengulurkan tangannya.
Off menyambut uluran tangan itu. Ia memang tidak suka bersentuhan dengan sembarangan orang. Tapi untuk pekerjaan ia menjunjung tinggi profesionalitas.
"Sudah lama saya ingin bekerja sama dengan anda. Saya sangat senang akhirnya anda datang ke kota kecil kami."
Off mengangguk.
"Silahkan, semua perlengkapan sudah disiapkan. Semoga anda nyaman." Pang mempersilahkan Off memasuki sebuah ruangan yang sudah dipersiapkan.
Langkah pertama Off memasuki ruangan itu, ia sudah disambut dengan sesuatu yang membuat telinganya panas.
"Ini sudah lebih dari lima belas menit. Orang macam apa yang bisa terlambat selama itu?" Off mendengar sebuah suara mengomel. Laki-laki itu langsung menangkap sosok mungil di salah satu kursi, sedang duduk dengan kondisi... wajah sudah dirias. Natural. Mata mereka bertemu. Biasanya jika itu perempuan maka ia akan langsung tersenyum malu-malu jika bertatapan dengan Off. Dan jika laki-laki maka sudah pasti mereka akan langsung mengalihkan wajah karena tidak berani menatap mata tajam Off. Terintimidasi. Tapi laki-laki mungil itu tidak melakukan keduanya. Dan... dia kini justru menatap Off dengan ekspresi amat sangat dingin.
"Gun, jangan begitu. Perjalanan dari kota ke sini cukup jauh, kau tau itu." Seorang laki-laki lain mengingatkan laki-laki mungil bernama Gun itu.
"Harusnya mereka tau perjalanannya cukup jauh," sahut Gun tegas.
Lia berdehem memecah suasana yang terasa agak tegang itu. Ia memberi waii pada dua laki-laki yang sudah lebih dulu berada di dalam ruangan. Sepertinya itu yang akan menjadi partner Off hari ini.
"Maaf kami terlambat, tadi ada sedikit masalah di jalan," Lia memperbaiki suasana dengan cepat. Tak lupa tersenyum.
"Oh tidak masalah. Kami mengerti," sahut si laki-laki yang sepertinya manager Titan. "Oh iya saya Chanon. Ini Gun.."
"Saya Lia dan ini Off.."
Chanon manggut-manggut. "Saya tau. Saya sering melihat Khun Off di majalah dan televisi."
Lia mengangguk dan tersenyum. Tidak heran jika Chanon mengenal Off. Berbanding terbalik dengan Chanon, Gun justru tidak tampak ingin beramah tamah. Kini ia sibuk memainkan ponselnya. Sama sekali tidak menyapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Flame [Off Jumpol - Gun ATp FF]
FantasyPertemuan pertama OffJumpol dengan Gun meninggalkan banyak tanya di dalam kepala laki-laki berkulit putih bak susu itu. Ada banyak hal misterius tersimpan di balik nama seorang Gun Atthaphan. Off amat sangat yakin Gun menyimpan banyak rahasia di ba...